Wanita yang sangat tidak ingin dilihat oleh Sarah saat ini ada di hadapannya. Wanita itu bahkan sekarang mencoba lebih dekat dengan posisi Sarah berada, namun isyarat tangan Sarah menghentikan langkahnya.
"Kamu mau apa? Saya tidak ingi melihat wajah kamu!"
"Kamu harus dengar penjelasan saya Sarah. Rangga dan aku tidak pernah melakukan apapun, kau hanya salah paham." Wanita bernama Lia itu mencoba menjelaskan kepada Sarah yang membuat Sarah menarik napasnya.
"Berselingkuh tidak hanya tentang bersentuhan, ku pikir kau sudah dewasa dan waras untuk tahu apa yang sudah kau perbuat kepada ku dan anak-anak ku! Apa yang sudah kalian berdua lakukan saat semua ini terjadi sepertinya kau masih sangat mengingatnya bukan," ujar Sarah lalu memakai kembali kaca mata dan juga helm-nya.
Wanita bernama Lia itu terdiam di tempatnya, dia mengurungkan niat untuk masuk ke dalam kafe itu setelah melihat Sarah ada di sana.
Flash Back :
"Sayang ini kopi kamu kenapa belum di minum?" Sarah melihat suaminya itu saat ini sedang menatap ponsel sembari terus tersenyum, Sarah menggelengkan kepalanya lalu duduk di sebelah Rangga, dia sempat ingin melihat apa yang membuat Rangga terlihat bahagia saat ini, namun tiba-tiba Rangga berdiri.
"Sarah aku pergi ke Rumah Sakit sebentar ya, pulangnya mungkin sedikit lebih lama karena ada acara bersama rekan lainnya."
"Acara apa? lagi pula setahu ku kamu hari ini tidak masuk. Bukannya sudah janji mau ketemu sama Papa di perusahaan."
"Untung saja kamu ingatkan. Ya sudah setelah dari Rumah Sakit aku akan menemui Papa sebentar." Rangga pergi dari hadapan Sarah begitu saja, sedikit aneh rasanya karena Rangga tidak mencium keningnya seperti yang biasa pria itu lakukan. Sarah kemudian menatap gelas kopi yang pasti isinya sudah sangat dingin.
Waktu berlalu begitu cepat, tapi tidak untuk Sarah.Saat ini dia sedang menunggu Rangga yang tidak kunjung pulang ke rumah padahal jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Sarah sudah menelponnya berkali-kali tapi tidak diangkat, menelpon ke Rumah Sakit, suster di sana mengatakan Rangga hari ini tidak datang kesana. Dia ingin menelpon mertuanya, tapi dia takut akan membuat mereka cemas.
Dia yang juga merasa marah saat ini karena di bohongi oleh suaminya berusaha menahan emosi ketika mendengar suara mobil Rangga. Pintu di buka dan Sarah masih setia duduk di sofa dengan diam, tv yang menyala membuat Rangga tahu jika Sarah sedang menunggunya.
"Kenapa belum tidur? bukankah sudah aku katakan aku akan pulang terlambat."
Sarah berdiri dan menatap Rangga dengan seksama, dia berjalan perlahan dan saat ini sangat dekat dengan suaminya itu. Aroma parfume dan juga rokok membuat Sarah sedikit menjauhkan tubuhnya. "Kamu kenapa berbohong kepada ku?" tanya Sarah dengan nada lembut tidak ingin membuat malam ini mereka bertengkar.
"Maksud kamu?"
"Aku menelpon ke Rumah Sakit, dan suster yang berjaga disana mengatakan kamu tidak masuk hari ini."
Rangga menghembuskan napasnya lelah dan dia berlalu begitu saja dari hadapan Sarah, menaiki anak tangga untuk sampai di kamar mereka.
"Rangga jawab aku, kamu kemana sebenarnya."
"Fine!" Rangga terlihat marah saat ini membuat Sarah merasa tidak percaya "Aku pergi ke acara ulang tahun Lia."
"Sampai selarut ini, dan kamu kenapa harus berbohong?!"
"Kamu pikir jika aku mengatakan yang sebenarnya kamu akan dengan senang hati membiarkan ku pergi? Tidak Sarah! aku sudah tahu kebiasaanmu. Kamu akan berkata panjang lebar jika ini adalah waktu libur ku dan seharusnya aku ada di rumah atau mengajak kau dan anak-anak keluar."
"Apakah aku salah mengatakan hal itu?"
"Kamu tidak salah Sarah, tidak pernah salah. Aku saja yang salah karena masih ingin pergi bertemu dengan teman-teman ku dan sekali-kali menghabiskan waktu bersama mereka."
Setelah mengatakan hal itu Rangga meninggalkan Sarah yang hanya bisa diam, melihat tubuh Rangga masuk kedalam kamar mandi yang ada di dalam kamar mereka. Mata sarah kini menatap ponsel Rangga yang terletak di atas nakas dekat lampu tidur, dia mengambilnya dan ingin memeriksa ponsel suaminya itu dan ternyata sekarang Rangga mulai mengunci ponselnya. Sarah mencoba sandi yang biasa Rangga gunakan namun tetap saja tidak bisa dia buka.
Satu pesan masuk dan dia bisa melihat sedikit isi pesan itu.
[Terima kasih Dokter Rangga kesayangan ku.]
Sarah menutup matanya, pesan itu baginya sedikit tidak wajar terlebih rekan Rumah Sakit Rangga itu memberikan gambar hati dan ciuman disana. Sarah yang terluka hatinya memilih untuk keluar dari kamar itu dan pergi ke kamar tamu, dia ingin menyembuhkan sedikit luka yang dia terima malam ini.
Flash Back Off :
Bersambung...
Hai...Nadra juga sudah update di Karyakarsa ya sampai bab 29

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, Suamiku
Romance'Saat masa depan ku tetap berpusat padamu' Kisah di mana menyerah menjadi alasan untuk berpisah,tetapi kehidupan baru yang kau jalani kembali berpusat padanya. Pada Dia kisah yang sudah lama kau kubur dalam balut kain emas, dan tak ingin kau buka l...