Prologue : The Overthrow

2.2K 175 3
                                    

Angin melolong menerobos malam, mengantarkan bau pekat darah yang tumpah karena pengkhianatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin melolong menerobos malam, mengantarkan bau pekat darah yang tumpah karena pengkhianatan. Di antara tubuh-tubuh tak bernyawa yang bergeletakan, satu tangan yang gemetaran terangkat, berusaha mengemis pertolongan dalam kondisi yang sekarat.

Tangan sedingin salju itu diraih, ditarik dari timbunan para prajurit yang telah mati. Raja Eyre, Stannis Aerinmund, berbaring di pangkuan pengawal setianya dalam keadaan yang tidak berdaya. Tubuhnya dihujani oleh anak panah dan dia telah kehilangan sebagian lengan kirinya.

"Keep your eyes open your grace, I will take you to the safe place" ucap Ser Luther, pengawal setia sang raja.

Stannis menggeleng lemah, "No, my time is over Luther...., take my heirs far away from Eyre and never come back!" ucap sang raja dengan napas pendek yang terputus-putus.

"Tapi your grace-"

"Bersumpahlah kepadaku kau dan keturunanmu akan selalu melindungi mereka" Stannis menggenggam erat tangan Ser Luther dengan lima jemarinya yang tersisa hingga kemudian pengawalnya mengangguk dan berkata, "Aku bersumpah atas nama leluhurku your grace, keturunanku akan selalu melindungi keturunan Raja Stannis Aerinmund"

"Pergilah, temanku" kata Stannis sambil melepaskan tangan Ser Luther dan menyerahkan cincin batu merah kepadanya. Ser Luther menerima cincin tersebut lalu pergi membelah kerumunan Prajurit Eyre yang tersisa dan sedang bertempur melawan pasukan The Traitors. Di ambang kematiannya Stannis mendengar suara ringkikan kuda dan melihat sekumpulan pengkhianat yang dipimpin oleh saudara kandungnya, Erectus Aerinmund, mendekat.

Erectus turun dari kudanya dengan seringaian penuh rasa puas begitu dia menemukan sang raja sekarat dan tergeletak di antara mayat-mayat prajuritnya. Ujung pedang Erectus yang runcing dan tajam menggores tanah saat pria itu datang menghampirinya. Dia menginjak dada Stannis kemudian tanpa berbasa-basi pedangnya melayang dan mendarat di leher sang raja.

Percikan darah Stannis mengenai wajah Erectus yang bengis. Dia menghirup aroma darah segar saudaranya pada pedangnya lalu sorak sorai kemenangan terdengar mengagungkan nama sang pengkhianat. Bendera merah berlambang kuda perang Eyre dibakar dan digantikan dengan bendera berwarna hitam yang berkibar membawa kegelapan hingga ke sepenjuru daratan The Great Continent di masa depan. Kepala Stannis yang sudah dipenggal diambil lalu dipajang di alun-alun kota agar rakyat tahu kalau Stannis telah digulingkan dan Erectus Aerinmund adalah raja mereka sekarang.

Sejarah tanpa segan mencatat tragedi ini sebagai peristiwa penggulingan kekuasaan yang paling mengerikan yang pernah terjadi. Seluruh daratan The Great Continent menyebut Erectus dan keturunannya sebagai The Traitors, namun Erectus tidak merasa malu akan julukan itu, sebab dia tahu kekuasaan Eyre sepenuhnya berada di tangannya dan juga keturunannya, dan sebentar lagi seluruh daratan The Great Continent juga akan menjadi milik mereka.

- TBC -

Heyy guys!! Senang dapat bertemu lagi dengan kalian di cerita baru😘

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

The Five Husbands Of Princess Cirilla (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang