Cirillia turun dari kudanya, mengikuti sepetak jalan rerumputan yang terinjak-injak. Dengan pengamatan yang terlatih dia memperhatikan jejak-jejak binatang buas yang mengarah ke sungai motwalu, seperti jejak singa atau harimau, tapi Cirillia yakin itu adalah jejak Chimera, monster yang sedang mereka buru.
Tristan menghadangnya agar dia tidak melangkah lebih jauh. Sementara itu ketiga pelamar yang ada di sini untuk membunuh Chimera tetap melangkah mengikuti jejak monster itu. Pangeran Raven berada di posisi yang paling depan, tidak diragukan lagi bangsa elf memiliki indra yang lebih peka daripada manusia, selain itu mereka mengerti bahasa alam yang mencoba memperingatkan bahwa ada bahaya yang sedang mengintai mereka.
"Monster itu sedang mengawasi kita tapi dia tidak bodoh, dia tidak akan keluar karena tahu dirinya sedang diburu" ucap Raven.
"Kalau begitu kalian harus berpencar" sahut Tristan. Ketiga pria itu mengangguk. Tristan mengenggam erat tangan Ciri lalu membawanya pergi sambil berkata, "Kau tetap bersamaku"
Mereka kembali ke tempat di mana kuda-kuda mereka berada dan memperhatikan perburuan Chimera dari kejauhan. Cirillia yang gelisah tidak pernah berhenti mengawasi ketiga pelamar yang berjalan semakin jauh melewati semak-semak dan pepohonan. Mereka telah berpencar, Emyhr lurus ke utara, Raven ke arah barat mengikuti jejak-jejak tersebut, sementara sudah dapat ditebak Petyr Norfolk memilih arah yang berlawanan dengan jejak yang mereka temukan, dia pergi ke arah timur.
"Jika mereka mati, kau yang bertanggung jawab atas semua ini" kata Tristan, semakin membuat adiknya merasa gelisah.
Ciri meliriknya kesal, "Kau tidak akan membiarkan mereka mati!"
Tristan mendengus, "Apa peduliku? Aku tidak punya tanggung jawab untuk melindungi para bangsawan itu" sahutnya. Wajah Tristan yang arogan dan rambutnya yang merah membuat Ciri merasa kesal sebab dia menyadari betapa lelaki itu mirip dengan dirinya.
Tiba-tiba saja sekelompok burung terbang melewati atas kepala mereka. Dari arah barat kemudian terdengar suara auman Chimera disusul teriakan Petyr Norfolk yang terdengar seperti teriakan wanita. Ciri memandang saudaranya yang tampak santai bermesraan dengan kudanya yang sedang memakan rumput liar.
"Kau dengar itu?"
Tristan meliriknya dengan malas dan berkata, "Ya, aku dengar. Jangan khawatir Petyr hanya digunakan untuk memancing monster itu keluar, dia pasti sedang berlari mencari pertolongan seperti wanita sekarang"
Dan yang benar saja, tak lama setelah Tristan berkata demikian Petyr Norfolk muncul dengan wajah pucatnya. "Dia datang! Dia datang" jerit Petyr seperti wanita.
Chimera muncul dengan geraman.Tristan sontak menarik Ciri untuk berlindung di belakang tubuhnya. Emyhr dan Raven datang, mereka mulai memanah Chimera sehingga perhatian monster itu teralihkan dari Petyr Norfolk. Ciri pernah melihat monster itu dari kejauhan tapi Chimera terlihat jauh lebih menyeramkan sekarang. Ukuran tubuhnya sangat besar, lebih besar daripada singa dewasa pada umumnya. Dia memiliki taring yang melengkung dan runcing, taring yang siap mengoyak-ngoyak tubuh mangsanya. Sementara itu kepala kambing di punggungnya tidak bergerak, namun memandang ke arah Emhyr dan Raven yang mengepungnya. Ekornya yang berupa ular mengawasi keadaan di belakang, dan siap mematuk siapa saja yang berani mendekat apalagi menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Five Husbands Of Princess Cirilla (Tamat)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Lima puluh tahun setelah penggulingan kekuasaan di Eyre terjadi, Cirillia Aerinmund terpaksa harus memilih satu dari tiga lamaran yang datang kepadanya. Itu bukanlah lamaran biasa tapi juga perjanjian po...