Part 16

2.5K 244 108
                                    

Shani dan Gracio kedua orang tua Zee begitu juga dengan Christy adik dari Zee sama sama mematung terpaku tak percaya menatap pesawat maskapai yg Zee gunakan mengalami kecelakaan yaitu Garuda Airline

"M-mas i-itu bukan pesawat abang kan?" Tanya Shani dengan nada gemetar

Gracio sama halnya dengan Shani istrinya itu, ia masih tak percaya dan tak tau jika pesawat yg putranya tumpangi mengalami kecelakaan akibat kegagalan mesin dan seluruh korban dinyatakan meninggal seluruhnya

"ABANG!!!" Jerit Christy melihat pesawat yg abangnya tumpangi itu mengalami kecelakaan

"Hiks hiks abanggggg!" Tangis Christy pecah saat itu juga, tubuhnya bergetar hebat saat melihat berita di TV

"Pa/ma hiks abang hiks hiks" Racau Christy menggoyahkan tubuh Gracio

"C-coba telfon abang dulu mas" Pinta Shani masih tak percaya jika maskapai yg putranya kenakan mengalami kecelakaan

Gracio dengan sigap mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya kemudian segera menelfon nomor Zee putranya itu dan nomor Zee yg dihubungi Gracio tak aktif hal itu membuat Shani dan Christy semakin ketakutan bukan main

"Ga aktif" Ucap Gracio

Shani menggeleng kuat "Ga ga ga mungkin itu abang mas hiks, hiks ga mungkin" Balas Shani menangis

"Hiks abang hiks" Lirih Christy

Gracio langsung memeluk keduanya istri dan juga anaknya itu mencoba memberi keduanya kekuatan meskipun didalam hatinya masih tak percaya jika Zee putranya pergi secepat itu.

"Sabar ya sayang/dek" Ujar Gracio mengelus lengan keduanya

Shani dan Christy hanya menangis sembari melihat berita yg masih mengabarkan tentang kecelakaan maskapai Garuda Airline itu

"Kita jemput abang ya" Imbuh Gracio mengajak Shani dan juga Christy untuk menjemput jasad putranya

Shani yg tak kuat menahan hal ini seketika pingsan dalam pelukan Gracio, Shani masih tak percaya baru 2 bulan yg lalu putranya itu mendapatkan rasa sakit yg tak bisa dijelaskan kini harus menelan pil pahit mengalami tragedi seperti ini

"S-sayang hey bangun sayang" Panik Gracio saat melihat Shani istrinya itu pingsan

"Ma-mama, mama kenapa pa hiks hiks" Tanya Christy yg ikut panik

Gracio menggeleng "Papa gatau dek, mungkin mama pingsan karena ngeliat berita tentang abang" Jawab Gracio

"Bantu papa angkat mama kekamar ya" Imbuh Gracio yg langsung diangguki oleh Christy

Keduanya langsung membopong Shani dalam kondisi pingsan itu menuju kamar untuk diistirahatkan, Gracio berpikir jika istrinya ini shock masih belum bisa menerima kenyataan yg menimpa putra mereka

"A$*Maafin papa bang hiks" Batin Gracio menangis

"Sini dek, naik peluk mama.. coba tenangin mama ya kalo mama bangun" Pinta Gracio kepada Christy untuk naik keatas kasur menemani Shani

Christy menurut lalu naik keatas kasur mengambil posisi tepat disebelah Shani yg tak sadarkan diri itu kemudian memeluknya erat dengan air mata yg kembali menetes membayangkan kondisi Zee abangnya itu

"Papa ke bandaran dulu ya dek, mau cek info betul ngga abang ada didalam pesawat itu" Pamit Gracio mengecup kedua kesayangannya itu kemudian pergi dari kamar segera menuju bandara tempat dimana para jasad maskapai yg dinyatakan meninggal seluruhnya itu dibawa kembali

°°°°°°

Dibelahan benua eropa terdapat seorang laki laki yg kebingungan, mengapa ia bisa berada disini dan bisa sampai disini?

"Kok gue bisa disini sih?" Bingung laki laki itu

"Duhh mana ga bisa bahasa belanda lagi" Laki laki itu benar benar bingung mengapa ia bisa berada di Belanda lebih tepatnya Bandara Internasional Belanda yaitu Schiphol Airport yg terletak di selatan Amsterdam ibu kota negara Belanda ini

"Goblok banget sih, bisa bisanya nyasar kesini.. duh gaada jadwal hari ini lagi buat kesana" Gerutu laki laki itu kesal karena kecerobohannya yg dimana bisa bisanya ia salah masuk pesawat

"Mana baterai hp habis lagi, apes banget dah hidup gue" Gerutu laki laki itu lagi

Laki laki itu tak ingin berdiam diri disana karena mau tak mau ia harus bermalam disini terlebih dahulu dan mencari tiket penerbangan ke negara tujuannya esok hari

Laki laki itu melangkah dengan tegapnya sembari menenteng koper hitam yg ia bawa ditangan kirinya hingga tiba didepan lobby bandara ia hendak menyetop taksi tak sengaja ada seseorang yg menabrak dirinya

BRUGH!

Barang bawaan yg laki laki itu bawa tidak apa apa tetapi yg bermasalah adalah seseorang yg menabraknya itu membawa macbook dan sejumlah berkas dan juga kopi diatasnya

"Awshh sakit" Ringis seseorang itu yg ternyata adalah wanita

Sedangkan laki laki itu mengernyitkan dahinya menatap bingung kenapa bisa wanita yg ia tabrak berbicara bahasa indonesia

"Excuse me" Sapa laki laki itu kepada wanita yg menabrak dirinya tadi

"Let me help you" Imbuh laki laki itu dengan sigap merapikan semua barang bawaan wanita yg menabraknya tadi

Sedangkan wanita itu menatap kearah laki laki itu kemudian bangkit berdiri dari posisi ia terjatuh tadi

"Sorry this is my fault" Balas wanita itu tak enak

"Duhh rusak lagi macbook gue, mana kerjaan gue disini semua.. ini juga kenapa gue harus nyasar ke belanda sih" Gerutu wanita itu yg terdengar oleh laki laki yg ia tabrak tadi

"Sorry, you can speak indonesia?" Tanya laki laki itu

Wanita itu langsung menatap laki laki yg tak sengaja ia tabrak tadi dengan intens, entah kenapa wanita ini merasakan debaran aneh saat menatap laki laki didepannya ini

"Maaf, kamu bisa bahasa indo?" Tanya laki laki itu lagi

Seketika wanita itu tersadar dari lamunannya "Ehh? O-orang indonesia juga?" Balas wanita

Laki laki itu mengangguk "Iya, saya asal indonesia" Balasnya

"Emm maaf ya, salah saya nabrak mas"

"Tidak perlu minta maaf, saya juga bingung disini" Ujar laki laki itu sembari menggaruk tengkuknya yg tak gatal

"Bingung kenapa mas?" Tanya wanita itu

"Saya salah tujuan harusnya ke amerika bukan kesini" Jawab laki laki itu

"Loh? Sama dong"

"Hah? Mbaknya juga salah tujuan?"

Wanita itu mengangguk membenarkan apa yg laki laki didepannya ini tanyakan "Iya mas, saya juga salah tujuan harusnya ke amerika, tapi gatau orang kantor saya ngirim saya kesini atau salah beli tiket"

"Sebelumnya maaf nama mbaknya siapa ya?" Tanya laki laki itu memberanikan diri

Wanita itu mengulurkan tangannya kearah laki laki itu

"Nama saya chika mas"

Laki laki itu mengangguk diselingi senyuman tipis tercetak jelas diwajah tampannya, tangannya terulur menjabat tangan wanita bernama Chika itu

"Saya zee mbak"










______

TBC.

Greshan Family kacian ngira Zee koid :(

Nihh yg minta minta Chika, udh author masukin yakk ☺️

Don't forget for vote guys ⭐

SEE YOU NEXT PART

My Happy Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang