part³

727 78 6
                                    

sweet boy
✂️-----------------
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

berbeda dengan kemarin dimana pagi hingga siang ia harus mendengar dan melihat hal yg tidak seharusnya  di lakukan di dalam lingkungan sekolah. kini baru saja kakinya menapak lantai koridor sekolah untuk masuk kedalam kelas. ia harus mendapatkan teriakan dari salah satu siswa hingga membuat siswa siswi yg baru saja datang berlarian menuju tempat yg di infokan dari siswa tersebut.

woy taehyung sunbae dengan mark bertengkar di halaman belakang”

semua pada berbondong kesana, sementara dirinya masih melanjutkan jalannya dengan santai hingga tak jarang terkena senggolan bukan kata maaf yg mereka keluarkan melainkan kata hinaan untuknya.

“jangan menghalangi jalan, dasar culun”

“bisa minggir tidak?”

“awas cepat minggir”

seperti itu mereka katakan untuk jungkook. padahal yg lebih salah itu mereka karena lari tidak melihat jalan main tabrak saja.

jungkook hanya diam tidak membalas, selagi mereka tidak menyulut emosinya dengan kekerasan jungkook masih bisa toleransi.

ia menghembuskan nafasnya dalam melanjutkan kembali jalannya untuk menuju kelas. hingga ia berpapasan dengan guru yg tengah menarik telinga siswa yg mungkin saja pelaku perkelahian.

“saem, ini sakit lepas dulu”

“siapa suruh untuk bertengkar, sudah jangan meringis”

hingga pasrah+an ia terima. jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya saja dan tidak peduli lalu masuk kedalam kelas.

“wih.. taehyung sunbae keren gk sih?” teriakan tyuzu di dalam kelas.

“memang ada masalah apa sih mereka?” kini lisa mendekat bergabung untuk saling menggosip.

“ya apa lagi kalau bukan wanita. mirai kan kekasih mark” jawab naeyeon.

“kau yakin? bukankah mark yg mengejar mirai?” tyuzu bertanya.

“ya seperti itulah, pokoknya mark tidak terima karena mirai bermain dengan taehyung sunbae”

“apa? kenapa tidak terima. bahkan semua juga mengakui bagaimana tampan taehyung sunbae. aku saja berharap di lirik olehnya” tyuzu menimpali hingga mereka semua bubar karena guru sudah mulai memasuki kelas.

“tolong kerjakan soal halaman 250. dan kamu mingyu maju ke depan kerjakan no.1”

mingyu yg di suruh pun mengangguk dan mulai melihat soal sebelum maju ke depan kelas.

semua siswa terlihat tenang, entah jungkook sendiri tidak tau. keadaan sebelumnya seperti pasar kenapa hanya karena kedatangan guru matematika mereka langsung diam.

tapi dengan begitu jungkook tidak merasa ambil pusing, ia makin senang karena telinganya tidak akan berisik mendengar nama orang yg sama di dua hari ia masuk sekolah.

“no.2 silakan hanbin maju”

hanbin yg di panggil pun angkat tangan. “kenapa harus aku saem. coba kita uji anak baru itu, kelihatannya lebih pintar dari ku” begitu smirknya menatap jungkook yg mendapat anggukan dari yg lain.

jungkook sekali lagi tidak peduli ia masih tenang saja di bangkunya. hingga seruan guru membuatnya mengangguk dan maju kedepan.

“kamu anak baru, maju kedepan” begitu ucapnya.

semua menantikan bagaimana jungkook mengerjakan, begitu juga hanbin yg bersmirk merasa paling pintar untuk membuat jungkook malu.

namun kenyataan yg di pikiran hanbin itu salah besar. niat ingin mempermalukan kini dirinya semakin menggeram marah dengan tangan yg mengepal di atas meja melihat bagaiamana santai dan cepatnya jungkook mengerjakan soal itu.

guru yg di depan pun sempat terkejut, pasalnya ia baru melihat siswa yg mengerjakan begitu cepat bahkan mingyu di sampingnya sempat tak percaya.

“sepertinya yg di katakan hanbin itu benar, dia lebih pintar darimu” begitu kata guru matematika dengan senyumnya menyuruh jungkook untuk duduk kembali sembari menunggu mingyu.

“boleh ke kamar mandi sebentar saem?”

“boleh silakan”



✏️---------------------------📝




di ruangan bimbingan konseling, taehyung yg kini duduk di hadapan guru yg tengah berceramah apa saja yg hanya mampu di dengar taehyung masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.

“kamu mengerti?”

taehyung hanya mengangguk dengan mengorek telinganya yg terasa gatal karena mendengar ceramahan itu.

“nanti minta maaf pada mark, kamu itu sudah kelas akhir coba untuk diam sebentar saja sampai kamu lulus”

“kenapa harus saya yg minta maaf? dia yg mulai, dia yg menonjok saya—ini lihat” adu nya dengan menunjuk pipi kanan nya yg membiru.

“dia masih adik tingkatmu, sabar dikit saja taehyung”

“kalian ini sama saja”

begitu akhirnya taehyung keluar ruangan tanpa kata sopan karena dirinya merasa muak lagi² dia yg disalahkan karena menjadi kakak tingkat.

“taehyung! jaga sopan kamu”

apa taehyung peduli? tentu tidak ia tidak mendengarkan dan melanjutkan kembali langkahnya.

tidak masuk kelas, ia menuju rooftop untuk menenangkan pikirannya.

disana tanpa ia tau, sudah lebih dulu ada seseorang yg tengah berdiri bersandar pada dinding dengan salah satu kaki di tekuk ke belakang mengenakan headset dengan mata tertutup

taehyung sedikit terkejut melihatnya namun ia tidak menghiraukan hingga ia mengikuti nya bersandar di dinding dan kakinya menekuk juga.

menyadari jika ada orang lain di sampingnya, jungkook membuka mata lalu melepas headsetnya ingin meninggalkan tempat itu, namun ditahan oleh taehyung.

“aku sepertinya pernah melihatmu”

jungkook hanya diam dan melihat pergelangan tangannya yg di tahan oleh taehyung.

“apa aku partner seks mu?” ucapnya seraya melepaskan tangannya secara paksa lalu pergi.

taehyung memainkan lidahnya didalam mulutnya, ia merasa tertantang dengan apa yg di ucapkan jungkook barusan.

“wow, apa dia menawari atau aku pernah berhubungan dengannya?”

sedangkan jungkook sendiri, ia merutuki mulutnya yg asal bicara tanpa pikir panjang. namun dia sekali lagi tidak peduli, ia pikir ia tidak akan bertemu dengan laki² yg tidak di kenalnya itu. meski satu lingkup tingkat mereka berbeda yg jelas gedung mereka sedikit jauh.

partner seks? oh tidak, jungkook hanya asal bicara karena pernah memergokinya kemarin dan juga teman²nya yg selalu membicarakan orang itu. hingga akhirnya kata  itu yg keluar dari bibir cantiknya.



.
.
.
.
.
.
.
.
.
sweet boy
✂️----------------
tbc

Sweet BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang