Sweet Boy
✂️------------------
.
.
.
.
.
.
.
.
.seminggu sudah mereka melakukan aktivitas seperti biasa. jungkook yg masih tetap duduk bersama mingyu, meski temanya itu seminggu ini tidak masuk sekolah di karenakan sakit. namun jungkook tidak berniat untuk menjenguknya. meski keinginan itu sempat melintas di pikirannya, namun jika ia menemui mingyu ia akan selalu merasa bersalah karena sudah membawa namanya dalam pertengkaran antara dirinya dan taehyung.
di sela lamunannya, ia mendongak ketika ada yg menepuk bahunya. pandangannya terpaku dan bibirnya lagi² keluh untuk bersuara.
“hai, apa kabar?” mingyu tersenyum sambil menaruh tas ranselnya di bangku dan segera ia menarik bangkunya untuk ia duduki.
“seminggu tidak berjumpa, apa aku ketinggalan informasi?”
jungkook menggeleng.“kau hanya ketinggalan beberapa materi”
mingyu mengangguk mengerti. “ah rasanya lega, tae hyung sudah bebas”
jungkook tentu terkejut setelahnya ia merubah mimik mukanya dengan tersenyum pada mingyu untuk menanggapi perkataannya.“ benarkah? selamat ya” begitu tanggapannya membuat mingyu tersenyum namun merasa ada yg aneh dengan ucapan jungkook.
“kook, kau tidak penasaran kenapa tae-hyung bisa bebas?”
jungkook menggeleng membuat mingyu mengernyit ingin membuka suara namun tertahan karena jungkook memotongnya. “aku mau ke toilet sebentar” ucapnya hingga mingyu hanya mengangguk patah sebab masih memikirkan apa yang terjadi dengan jungkook.
“apa kau menyesal mengenalnya?” pertanyaan itu hanya mingyu saja yg mendengar karena jungkook sudah pergi sebelum ia bersuara.
di atas rooftop disini jungkook berada. bohong jika ia mengatakan ingin ke toilet, karena jujur saja ia tidak tau harus menanggapi apa lagi jika mingyu bertanya hubungannya dengan seniornya.
dalam rooftop itu, jungkook merasakan semua kenangan meski hanya beberapa tapi mampu membuatnya sedikit tersenyum.
sebenarnya sakit saat itu, ketika ia mengatakan ya seharusnya ia bisa berfikir dulu dan menanyakan sebab akibat taehyung melakukan yg ia larang.
namun nasi telah menjadi bubur, ia sendiri tidak bisa membalikan sebuah tangan yg sudah ia lepas.
sejatinya, ia memang jatuh cinta pada seniornya itu. benar kata dokyeom, dia jatuh cinta dan jawaban itu benar adanya hatinya tidak berbohong jika ia jujur.
“apa aku harus menemuinya?” ucapnya begitu tekad hingga membuatnya semangat memutuskan untuk menemui taehyung dan meninggalkan gedung sekolah hari ini juga.
langkahnya lebar senyuman semangat ia perlihatkan meski tidak ada seorang pun di atas rooftop. mungkin bayangan ia akan minta maaf, dan saling memaafkan untuk kesalahpahaman bisa segera berakhir, dan ia juga janji akan mengakui cintanya.
“cincin ini, adalah semangatku” ucapnya dengan memegang cincin yg ia pakai sebagai bandul kalung.
yaa cincin yg ia temukan di dalam loker kelasnya beberapa hari saat mingyu tidak masuk sekolah dan inisial nama T&J dia yakini itu dari taehyung.
saat langkahnya akan memijakkan anak tangga terakhir, langkah itu tiba² berhenti saat mendengar begitu riuh seolah kedatangan idol terkenal.
namun matanya menjadi awas saat tak sengaja kedua mata itu bertemu, senyuman dan penuh semangat yg tadi ia perlihatkan luntur begitu saja,matanya menjadi merah ketika mereka semua melewatinya seolah ia tidak ada disana. mata itu masih mengikutinya hingga tau dia memeluk pinggang seorang pria yg begitu manis yang baru ia tau hari ini.
“siapa?” lirihnya, hingga tak terasa air matanya menetes, jantungnya berdegup begitu cepat, membuatnya lemas namun mencoba bertahan.
“jungkook, kau kuat. tunjukan dirimu seperti biasa” begitu ucapnya dengan berpegang pada tangga.
“ah sial, kenapa ini terasa sakit” tangan itu meremat tangga begitu kuat. “yak dasar kau berengsek! berhentilah” makinya dengan perlahan ia duduk di anak tangga dan menormalkan kembali nafasnya.
“ah tidak berguna” ucapnya melepas kalung begitu saja dan melemparnya.
“bodoh, mati saja kau kim”
bel istirahat telah berbunyi, penghuni kelas ramai² untuk saling keluar dengan suara gaduh tentu saja karena lapar dan kantin adalah tujuannya.
namun jungkook tak begitu semangat hari ini, setelah kejadian kemarin, rasanya mampir menuju kantin adalah hal yg membosankan apa lagi jika harus bertemu dengan pasangan yg katanya couple baru sekolah. rasanya jungkook sangat muak.
“kau tidak ke kantin?” tanya mingyu.
“aku lagi malas”
mingyu mengangguk. “mau main basket?”
jungkook terdiam sebentar namun akhirnya mengangguk merasa pilihan main basket tidak buruk karena bisa menjernihkan pikiran.
namun sayangnya, hal yg ia pikirkan itu terpatahkan karena dari jauh ia melihat dimana taehyung dan seorang pria yg ia tidak peduli siapa namanya juga dokyeom disana tertawa lepas bermain basket. apa lagi saat ini di pandangannya ia melihat dimana taehyung mengajarkan cara bermain basket pada nya.
“ah ada mereka, ayo kita kesana”
“tap—”
jungkook ingin menolak namun mingyu langsung menarik lengannya begitu saja tanpa menunggu ia menjawab.
sampai akhirnya ia bisa dekat, dan tatapan itu kembali bertemu. namun taehyung seolah tidak peduli.
“untung kalian ada disini, kita juga mau bermain basket jadi seru karena ramai², ya gk kook?”
taehyung pindah posisi yg awalnya berada di belakang pria manis kini ia berada di samping pria manis itu dengan mamandang jungkook meski dengan pandangan dingin seolah mereka tidak pernah dekat.
“eum—” jungkook menatap mingyu dengan mingyu yg mengangguk. “i-iya” jawabnya.
“owh hai jung,ketemu lagi” sapa dokyeom yg seolah mengejek kehadirannya.
dan disana jungkook hanya diam meski mengangguk kaku, ia sendiri tidak tau kenapa merasa canggung dan seperti tidak mempunyai kepercayaan diri. apa lagi kini matanya kembali bertemu pandang dengan taehyung yg dingin.
“kenalin, dia park jihoon pacar taehyung” suara dokyeom yg tanpa basa basi lagi untuk mengenalkan jihoon pada jungkook.
sebenarnya jungkook sudah tau siapa laki² yg dekat dengan taehyung. jangan kata jungkook tuli, ia punya telinga apa lagi kedekatan mereka membuat seluruh penjuru sekolah terus menyebut nama jihoon² itu. hingga jungkook begitu muak di tambah sekarang malah harus berkenalan dan saling sentuh, uh rasanya ia ingin mencuci kedua telapak tangannya dengan sabun tujuh rupa. hatinya begitu berdecih.
“ah, ya namaku jihoon” jihoon membuka suara mengulurkan tangannya di hadapan jungkook dengan senyum yg begitu manis.
jungkook diam, ia memandangi tangan itu, dan dengan ragu² menatap taehyung yg langsung memalingkan wajahnya ketika ia menatapnya. hingga senggolan mingyu di lengannya menyadarkannya. “eum aku jeon jungkook”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Boy
Teen Fictiondi balik kacamata besarnya,jungkook bukanlah orang yg di tuduh dan di anggap culun. justru dari semua itu, hanya taehyung yg tau hingga membuatnya mengejar pemuda jeon meski dapat penolakan berkali-kali.