part¹⁴

559 62 3
                                    

Sweet Boy
✂️------------------
.
.
.
.
.
.
.
.

“apa yg kau lakukan taehyung-a? ini sangat fatal” guru itu bertanya pada taehyung yg hanya duduk menatap kosong dinding didalam jeruji besi, selesainya ia di introgasi dan penjelasan kepolisian bagaimana bisa menetapkan taehyung sebagai pelaku.

dimana hari itu selepas kepergian jungkook, tak berapa lama taehyung pun ikut meninggalkan tempat kejadian yg dengan sengaja menjatuhkan sebuah gelang yg cukup begitu cantik bernamakan dia di dekat sana dan tentu saja begitu mudah polisi menemukannya, selain gelang juga ada sebuah DNA pada pisau dimana terdapat sidik jarinya.

tanpa pikir panjang polisi menetapkan itu hingga menjadikan taehyung sebagai pelaku utama.

taehyung sendiri tidak menyangkal atau membela diri atas kejadian itu. dia hanya pasrah tanpa menjawab atau menyangkalnya.

“taehyung, saem tau seberandal apapun kamu tidak akan melakukan itu. tolong beri emosimu seperti biasa sangkal dan jelaskan kalau kau tidak bersalah”

guru bk itu terus bertanya,namun taehyung sama sekali enggan untuk menjawabnya.

hingga guru itu menyerah dan menepuk pundak taehyung yg terhalang besi. “baiklah, kali ini saem tidak bisa berbuat apapun. tunggu wali mu untuk datang. saem harap kau bisa membuat pembelaan”

tak berselang lama sepergian guru bk. paman park selaku wali taehyung datang dan berbicara pada anggota polisi yg bertugas entah apa yg di bicarakan hingga pintu jeruji tempat taehyung itu di bukanya.

“ada yg ingin menemuimu”

taehyung hanya mengangguk dan berjalan lebih dulu.

“oh paman. ah-harusnya aku tau dia tidak akan pernah datang”

paman park tau, siapa yg di maksud taehyung namun ia lebih memilih diam.

“oh paman, ada apa? apa ada perkembangan pada jimin? tolong sampaikan maafku karena tidak bisa menjenguknya” begitu antusias taehyung bicara meski sebenarnya hatinya sakit sosok ayah yg ia tunggu tidak ada hadirnya meski ia telah berbuat nekat sekalipun.

“taehyung, ayo kita pulang”

taehyung mendongak menatap paman park yg juga sama tengah menatapnya.

“maksud paman?”

paman park hanya mengangguk saja, lalu salah satu anggota polisi datang dan membuka borgol tangan taehyung.

“kau boleh pulang”

taehyung tertawa mendengar itu. “lelucon apa ini? aku sudah membunuh orang, kalian tau aku membunuhnya, kenapa aku di bebaskan begini? bagaimana nanti kalau aku membunuh lagi? paman, apa ini ulahnya?”

“sudah ayo kita pulang”

paman park menggandeng taehyung lalu membungkuk pada polisi tanda terimakasih.

“paman, katakan padaku, ini ulahnya bukan? ini tidak adil paman kenapa aku bebas seperti ini”

taehyung terus berceloteh bak anak kecil yg harus mendapat jawaban.meski ia tau kalau ayahnya pasti akan melakukan apapun agar nama baiknya tidak tercoreng.

“orangtua itu selalu menghalalkan segala cara dasar licik”

paman park tidak bicara apapun, ia hanya mendengar dan membiarkan mobil yg di tumpanginya melaju meninggalkan kantor kepolisian.

perjalanan yg membutuhkan waktu 45 menit itu, kini telah sampai pada hunian kim. taehyung menghela nafasnya dalam ia merasa lega juga merasa malas jika kembali pada hunian yg begitu banyak kenangan dari orangtuanya yg begitu harmonis sebelum kepergian sang ibu menjadi siksaan untuknya. karena ketika nyonya kim meninggal, tuan kim tak lagi peduli pada kedua anaknya. taehyung yg masih umur 7th itu harus menjaga adik yg 2 tahun di bawahnya. tuan kim hanya selalu sibuk sibuk dan sibuk dalam pekerjaan. dulu ia tidak keberatan dengan apa yg di lakukan tuan kim namun seiring beranjak dewasa taehyung juga ingin merasa kasih sayang, ingin di perhatikan bukan hanya uang uang dan uang saja. hingga akhirnya ia nekat menjadi nakal menjadi berandal hanya untuk menarik simpati sang ayah. namun meski taehyung melakukan hal apapun, tuan kim tidak pernah datang, dan selalu paman park yg menjadi walinya itulah yg membuat taehyung semakin membenci sang ayah.

Sweet BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang