part¹⁰

836 83 5
                                    

sweet boy
✂️-----------------
.
.
.
.
.
.
.
.
.

taehyung di buat terpanah pagi ini. bagaimana tidak, pagi² ia di buat senam jantung karena melihat jungkook yg merubah penampilannya. itu sangat sempurna di mata taehyung, bahkan taehyung tidak berkedip sama sekali saat jungkook berada di dekatnya dan menepuk bahunya.

“melamun? awas ada setan” begitu pekikan dari jungkook yg membuat taehyung sadar.

“menunggu lama?”

gelengan menjadi jawaban bagi jungkook. lalu taehyung tersenyum dan turun dari sepeda motornya untuk memakaikan helm di kepala jungkook. “kamu berbeda hari ini” ucapnya.
“apa nya yg berbeda?” taehyung selesai mengaitkan pengaman helmnya lalu menatap mata jungkook begitu dalam. “mereka akan melihat dirimu yg sebenarnya. cantik dan manis” membuat jungkook menunduk dan tersenyum lalu setelah itu ia merubah wajahnya menjadi biasa saja. “di amerika aku juga seperti ini, tapi tidak ada yg melirik”

“berarti mereka buta”

dengan spontan jungkook memukul bahu taehyung. “terus mereka berjalan pakai apa?” taehyung terkekeh. “pakai kaki lah, mana mungkin pakai mata” gurauan itu masih berlanjut di sepanjang perjalanan mereka. tidak lupa juga taehyung sekali² mengelus kaki jungkook yg membuat jungkook menyembunyikan rona merahnya. entahlah, ia memang mulai menyukai taehyung atau ini bentuk sandiwaranya karena keinginan mingyu. jika taehyung berubah dan menurut, setidaknya jungkook berhasil membuat dia berubah. tapi jika sebaliknya, berarti mingyu salah untuk percaya padanya.


20 menit mereka telah sampai di area parkir sekolah. dengan segera jungkook turun dari motor taehyung dengan senyumnya membuat taehyung turut membalas senyum itu seraya melepas helm di kepala jungkook.
jungkook tertegun sebentar membuat taehyung menaikan alisnya. “kenapa?” jungkook langsung menyentuh luka di pelipis taehyung yg sepertinya baru ia sadari pagi ini. “ini—ini luka baru?” taehyung hanya menanggapi dengan senyuman. “aku tidak sengaja terbentur meja”
jungkook tentu mengernyitkan keningnya merasa tak percaya dengan jawaban taehyung. namun taehyung menyadarkannya. “jangan khawatir, ini tak apa” jungkook hanya mengangguk saja lalu membenarkan poni depannya sebentar sebelum lanjut menuju kelas miliknya yg tentu dengan taehyung yg berjalan disampingnya.

mereka berjalan berdampingan hingga membuat bisik² tersendiri bagi mereka yg melihat itu. taehyung dan jungkook tentu abai dan sudah biasa akan bisik² seperti ini jika ada hal baru.

“jangan menambah luka lagi, itu akan membuat wajahmu menjadi lebih jelek” taehyung tersenyum mendengar kalimat itu sebelum jungkook pergi meninggalkannya.

“ah—aku memang tampan” pujinya seorang diri dengan melangkahkan kakinya dari depan kelas jungkook.

jungkook sudah duduk di bangkunya yg sudah ada mingyu disana. lekas jungkook menatap mingyu, membuat mingyu menaikan sebelah alisnya. “kau tidak ingin bicara padaku?”

mingyu terdiam sebentar menelan ludahnya kasar. “kau cantik” begitu celetuk mingyu yg langsung sadar menutup mulutnya.

jungkook berdecih tersenyum remeh. “adik sama kakak tidak jauh beda. kau mau bersaing dengan hyung-mu?”

mingyu lantas menggeleng brutal. “aku hanya berkata jujur tapi tidak punya niatan untuk bersaing dengan saudara sendiri”

“baguslah, kau akan mati di tangan hyung-mu jika melakukan itu”

mingyu hanya bisa mengangguk patah² lalu kembali menatap jungkook yg kini menaikan alis ke arahnya. “apa lagi? kau banyak bicara juga ternyata”

“luka di pelipis tae-hyung, itu luka baru bukan?”

kini mingyu langsung menatap lurus kedepan tidak mau bertemu tatap dengan mata jungkook yg menanti jawabannya. meski ia tau jungkook tidak bisa di bodohi begitu saja.

“oke, tanpa kau jawab aku sudah tau jawabannya.”

mingyu tidak menjawab ia pura² tidak mendengar perkataan jungkook.

“hei jung—” sapa seorang laki² yg tidak jungkook kenal. bahkan jungkook tau dia bukan teman sekelasnya.

“ya?”

“kau cantik” begitu pujinya dengan malu².

jungkook tidak menanggapi, ia hanya menunggu sampai laki² itu mengatakan apa yg ingin ia katakan tanpa basa basi.

“eum—boleh lebih dekat? aku—”

“dia sudah ada yg punya, Kim taehyung. apa kau tau nama itu?” kini mingyu yg menyahut ucapan laki² itu dengan penekan nama.

laki² itu memandang mingyu dengan menelan ludahnya kasar dan menatap jungkook sebagai kepastian. namun jungkook hanya diam saja sambil melipat kedua tangan di atas perut.

iya tidak heran dengan situasi dimana semua orang menatapnya memuja karena semua sudah terbukti sebelum penampilannya terbuka bagaimana ia di perlakukan.

“sok cantik” begitu sindiran dari naeyeon saat laki² yg mendekati jungkook pergi. decihan itu tidak di tanggapi oleh jungkook dan lebih fokus lagi pada guru yg saat ini sudah berada di dalam kelas.

✏️-------------------📝

rooftop adalah tempat mereka dari pertama sebelum saling mengenal hingga kini entah bagaimana bisa menjadi dekat. karena jungkook sendiri tidak tau apa yg terjadi pada dirinya hingga bisa sedekat ini. yg awalnya pasti kalian tau, bagaimana jungkook bersikap pada taehyung.

duduk berdua di bangku rooftop sebelum nya bertemu di kantin dan lanjut mengobrol di tempat yg mereka cap milik mereka.

“lihat wajahmu semakin jelek” ocehnya dengan menempelkan plester di pelipis taehyung.

“apa sebegitu tampannya hingga kamu khawatir?”

jungkook masih belum menanggapi, ia masih fokus menempelkan pelester itu dan meniupnya kecil, tanpa sadar ia melakukan itu hingga menghentikan nya karena taehyung menatapnya begitu lekat. menjauhkan kepalanya sedikit dengan berdehem lantas menjawab ucapan taehyung. “aku bilang makin jelek, bukan tambah tampan” begitu sinisnya yg membuat taehyung semakin tersenyum. “kamu memang cantik” tersipu, tentu saja. siapa yg tidak malu² kucing jika di puji cantik, tampan, atau manis. tapi ini jungkook, dia bisa saja beralibi atau pura² tidak peduli dengan kata itu hingga memukul bahu taehyung membuat sang penerima mendesis pura² sakit.

“kau pikir aku seperti mereka yg termakan mulut buaya-mu hm?”

“tapi aku serius tidak bohong.” menatap lekat mata jungkook. “kamu itu cantik. laki² cantik yg belum pernah aku temui”

jungkook tersenyum mendengar itu, namun itu tak berlangsung lama, karena kini taehyung menggenggam kedua tangannya entah kenapa ada atmosfer berbeda dari tubuh jungkook. ia merasa tatapan taehyung berbeda dengan beberapa menit yg lalu, seperti ada keseriusan yg kini ia pancarkan.

“aku tau, kita belum punya status hubungan yg mampu mengecap kau milikku. tapi di satu sisi, apa boleh aku berharap kau tidak menolakku?”

pertanyaan yg membuat jungkook membeku di tempat, ia tidak tau harus merespon apa, dan jawaban apa yg pantas untuk di berikan. kedekatannya dengan taehyung pun ia tidak tau apa arti bagi dirinya sendiri. bukan ragu, hanya saja ia takut jika suatu saat ia akan menyakiti taehyung karena kebohongannya terbongkar, apa lagi ini karena ucapan mingyu.

“apa itu terlalu berat?”

jungkook tersentak lalu tersenyum dan menggeleng.

“apa yg membuatmu ragu? apa ciuman itu tidak ada artinya untukmu?”

“tidak, tidak. bukan seperti itu. maksudku—” jungkook langsung menyanggahnya dan memikirkan ciuman meski hanya kecupan saja ia tidak tau jika itu bermakna lebih untuk taehyung. hingga ia bisa melihat taehyung yg menaikan  salah satu alisnya tanda bertanya. “eum—baiklah, aku mau. tapi bisakah kau berjanji untuk tidak  pernah melukai dirimu sendiri apapun yg terjadi. jangan bermain kekerasan.” dengan begitu taehyung tersenyum dan memeluk jungkook yg spontan terkejut akan perbuatan taehyung.

.
.
.
.
.
.
.
.
sweet boy
✂️-------------------
tbc.



Sweet BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang