-Dua hari kemudian.
Sophie sudah terbebas dari jeratan 'harus bersama Jungwoo di setiap waktu'
Kembali ke tempat ternyamannya, kamar.
Hyori menghubungi kalau semua hasil syuting yang mereka lakukan hasilnya sangat menakjubkan.
Penggemar yang jelas akan melihat sendiri bagaimana manisnya kehidupan pengantin baru.
Sophie melirik jam dinding, pukul 7 malam.
Sudah seharian penuh ia terus berada di kamar.
Lama-lama merasa bosan.
Kemudian mendapat ajakan di waktu yang tepat.
Dua teman semasa kuliahnya, Dami dan Rei, mengiriminya pesan dan mengajaknya pergi berbelanja.
Gadis mana yang tidak suka berbelanja?
Sophie tersenyum dan dengan cepat mengiyakan ajakan teman-temannya itu.
"Saatnya menikmati hasil kerja keras!"
Merenggangkan otot-otot tubuhnya, kemudian melompat dan segera mandi dan bersiap-siap.
Semangatnya tengah menggebu-gebu sekarang.
..
Dalam waktu singkat, Sophie sudah siap untuk pergi.
Berjalan menuruni tangga dan kemudian langkahnya terhenti.
Pemandangan di ruang tengah itu.
Jungwoo ada disana.
Tidak sendirian.
Ada tiga orang lain.
Gadis-gadis cantik.
Sophie bisa melihat masing-masing dari gadis itu mendapatkan paper bag brand pakaian yang sama.
Jelas Jungwoo yang memberikannya.
Ketiganya berseru senang dan berterima kasih.
Sophie menyipitkan matanya, berdecih mencibir.
"Satu hal yang pasti," Sophie mengibaskan rambut cokelat yang sudah ditatanya dengan cantik. "Aku jauh lebih cantik,"
Entah untuk apa ia mengucapkan hal itu.
Sophie melangkah dengan mantap menuruni tangga.
Kedatangannya sukses membuat semua atensi tiga gadis itu terarah padanya.
Kemudian Jungwoo juga menoleh.
Sophie sengaja menghampiri karena ia memang memiliki keperluan dengan lelaki itu.
"Pinjam mobil," ucapnya langsung pada inti.
Jungwoo menaikkan sebelah alisnya, "Kemana?"
"Ingin menemui teman-temanku,"
"Kau punya teman?"
Sophie hampir memelototi Jungwoo, tapi mengingat ada tiga orang asing disini, gadis itu hanya berdehem pelan.
"Tentu, teman kuliahku, Dami dan Rei,"
"Kenapa mobilku?"
Sophie melirik tiga gadis yang sama sekali tidak berniat menyapanya itu.
Kenapa rasanya kesal.
Mereka seperti tidak punya etika.
Dengan terang-terangan menatapnya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not So Perfect | KIM JUNGWOO
FanficOrang lain bilang, kami adalah pasangan sempurna. Tapi, apakah benar seperti itu?