Sophie tengah menikmati waktu senggang, di malam hari dengan piyama kesayangan.
Wanita itu memperbaiki rol poni rambutnya merebahkan diri di tempat tidur, kemudian membolak balikan majalah edisi terbaru yang memuat pemotretannya.
Seperti biasa, hasilnya memuaskan.
Sophie tersenyum sok angkuh, "Inilah Sophie Lee, wajahku ini memang, ah, sebuah anugerah,"
"Astaga, narsis sekali diriku ini, tidak boleh begitu, Sophie!" omelnya kemudian pada dirinya sendiri, kemudian terkikik malu.
Kemudian beralih pada tablet miliknya, Sophie membuka kembali video, dirinya yang menjadi bintang tamu program memasak, sudah diunggah tadi pagi, tapi baru sekarang ia sempat melihat.
Seperti biasa, Sophie tertawa sendiri sembari mengoceh tidak jelas ketika melihat dirinya sendiri di depan kamera.
"Sok manis sekali kau,"
"Kekeke~"
Sophie membuka kolom komentar.
Tidak ada komentar negatif.
Oh, siapa sangka dia sempurna sekali.
Pasti suaminya bangga sekali mempunyai istri sepertinya.
Cantik, model terkenal juga, serba bisa! Bahkan sangat lihai dengan peralatan dapur.
Terlihat jelas kalau dia memang bisa melakukannya.
Aku juga ingin coba steak buatan Sophie Lee!
Sophie mengetuk-ngetuk layar tabletnya gemas karena salah tingkah.
"Mereka bisa saja!"
"Agensi tidak diam-diam membayar mereka hanya untuk memberikan komentar positif untukku seperti itu, kan?"
Sophie menggoyang-goyangkan kedua kakinya karena senang.
"Aku akan membelikan Hyori eonni hadiah besok, hehe, dia juga sudah bekerja dengan keras!"
"Kuberikan apa, ya? Sepertinya yang paling dia inginkan adalah... pasangan, pfffffft-" Sophie menahan tawa.
Ia bisa membayangkan Hyori pasti akan mencubit gemas bibirnya jika ia menyindir secara langsung.
Sophie menghela nafas, menutup majalah dan juga mematikan layar tabletnya.
Merenung sejenak.
Semua ini memang sangat menyenangkan, ia sangat menyukai pekerjaannya sebagai model, dan memiliki banyak penggemar yang selalu mendukungnya.
Meski... di masa lalu, ia sempat membenci hal ini, ketika masih remaja, dimana dirinya harus dituntut menjadi seorang yang sempurna di publik.
Sophie sempat merasa titik jenuh, tertekan dan seperti kehilangan dan tidak bisa menemukan jati dirinya sendiri.
Tapi itu hanya masa lalu. Sophie menyadari jika dirinya memang ditakdirkan untuk menjadi seperti ini.
Yah, begitulah kehidupan.
Sophie, memiliki kehidupan yang sempurna.
Benarkah?
Wanita itu tiba-tiba mengerutkan dahinya, melirik jam.
Hampir jam sepuluh malam.
Sophie menghabiskan waktunya seharian di kamar saja.
Kembali harus diingat, jika dia bukan satu-satunya penghuni di rumah ini.
Sophie segera bangkit, tubuhnya bergerak dengan cepat begitu saja melesat ke ruangan yang bersebelahan dengan kamarnya.
Senyumnya merekah tanpa ia sadari, membuka pintu tanpa permisi dan-
KAMU SEDANG MEMBACA
Not So Perfect | KIM JUNGWOO
FanficOrang lain bilang, kami adalah pasangan sempurna. Tapi, apakah benar seperti itu?