16

286 39 3
                                    

Dua minggu kemudian.

Sophie sedang berada di salon bersama manajer sekaligus kakak sepupu paling cerewetnya- Lee Hyori.

Mengenai kaki dan flunya, sudah sembuh total.

Lalu mengenai, konten kemesraan suami istri yang sempat tertunda pun, sudah diselesaikan dalam waktu tiga hari.

Jadwal kehidupan Sophie kembali seperti semula.

"Pemotretanku lusa akan dilakukan dimana?" Sophie bertanya setelah melihat layar tablet milik Hyori yang berisi beberapa jadwal pemotretan.

"Taman bunga xxx,"

"Outdoor, ya?"

"Yap,"

"Kau akan melakukan foto pasangan,"

"Siapa? Jangan bilang-"

"Siapa lagi,"

"Ah, aku sangat malas bertemu anak itu,"

"Memangnya kenapa? Bukannya dia sudah tidak lagi mengejarmu setelah kau menikah?

"Eonni tahu sendiri kan bagaimana dia? Walaupun tidak lagi, tapi tingkahnya itu-"

"Protesmu hanya akan sampai padaku, Sophie, aku tidak bisa melakukan apa-apa, perusahaan brand sendiri yang memintanya menjadi pasanganmu,"

"Jadi, kau tetap harus profesional, sudah dua puluh tahun berkarir masa masih tidak bisa mengatasi hal sepele seperti itu, jangan bawa perasaan pribadi,"

Sophie menggembungkan pipinya mendengar omelan Hyori.

Padahal kan dia hanya sekedar mengeluhkan saja.

Lalu, diantara banyaknya talent model pria, kenapa harus dia, sih?!

Pemotretan luar ruangan, di musim panas, dan harus membangun chemistry dengan partner menyebalkan.

Wah, mantap sekali.

...

Sophie pulang diantar Hyori, ia tiba malam hari, karena terpaksa harus menemani Hyori makan malam, karena kesepian tidak enak makan sendirian, katanya.

Wanita itu menyipitkan mata melihat mobil yang terparkir di garasi dengan rapi.

"Selamat malam, Robby," Sophie menyapa mobil itu.

Itu artinya, Jungwoo sudah pulang.

Mungkin baru saja pulang, setelah tiga hari pergi ke luar kota untuk perjalanan bisnisnya.

Sophie masuk ke dalam rumah.

"Aku pulang~" ucapnya pelan, hanya kesunyian yang menyambutnya.

Bersenandung kecil, Sophie menaiki tangga dengan semangat, semangat untuk segera beristirahat dan tidur, wanita itu berjalan menuju kamarnya sendiri.

Sophie melirik pintu kamar Jungwoo yang sedikit terbuka.

"Apa dia tidur? Mandi? Atau... mungkin saja pingsan? Pfft,"

Iseng, Sophie berjalan mengendap-endap seperti pencuri, mengintip dari celah pintu yang terbuka.

Kosong, kamar itu kosong.

Not So Perfect | KIM JUNGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang