07. Aku menyukaimu Rushel

431 17 1
                                    

Ronald kini sudah bisa sedikit demi sedikit berjalan, walaupun tidak langsung bisa, perlahan tapi pasti, dia juga sekarang perlahan sudah mulai lepas dari kursi rodanya itu. Dokter sudah menyuruhnya untuk memakai tongkat.

"Pelan-pelan tuan muda."

"Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa lepas dari kursi roda ini Rushel."

"Syukurlah tuan."

"Rushel kemarilah"

Mereka berdua mengobrol di taman, berdua hanya berdua saja. Tidak ada orang lain selain mereka disana.

"Seandainya jika aku sudah sembuh dan bisa berjalan kembali. Apa kamu akan resign dari pekerjaan mu ini?"

"Tentu saja."

"Kenapa?"

"Karena, tugas saya telah selesai. Anda telah sembuh tuan."

"Bagiamana jika setelah aku sembuh, kamu menjadi istriku saja?"

DEG!

Jantung Rushel serasa berhenti berdetak, maksudnya apa?, Jadi Ronald menyukai nya begitu?, Atau bagaimana?, OMG bisa gila rasanya Rushel, bila Ronald menyukai nya. Tapi jujur saja, di lubuk hati Rushel yang paling dalam, dia menyimpan perasaan tersendiri bagi Ronald. Namun dia enggan mengakuinya, dan perasaan itu jelas nyata, selama berbulan-bulan, dia bersama dengan Ronald, sikap Ronald yang terkadang seperti anak kecil, terkadang dewasa, dan terkadang seperti putus asa, membuat debaran rasa tersendiri bagi Rushel.

"Jangan bercanda tuan muda. Itu tidak mungkin terjadi." Jawab Rushel di selingi tawa, Ronald tertawa gamang, lalu dia mendekati Rushel lebih dekat lagi.

"Jika itu benar terjadi bagaimana?"

"Apa kamu masih menolak ku?"

"Katakan Rushel, jangan diam saja."

"Kasta kita berbeda. Anda berasal dari keluarga terpandang, dan saya?, Saya hanya anak dari dari pasangan gelap."

"Kasta bukan masalahnya. Yang aku tanya adalah, apa kamu punya perasaan padaku?, Sebatas mengangumi?"

"Tidak." Dusta Rushel, dia berbohong pada dirinya sendiri tentang perasaan nya itu, dan memilih berkata tidak pada Ronald. "Kamu tau kenapa aku bersikap seperti ini Rushel?" Hanya gelengan kepala yang Rushel lontarkan pada Ronald sebagai jawaban nya.

"Karena aku menyukaimu Rushel."

Tertegun kembali, berasa seperti mimpi, seorang Rushel di cintai oleh seorang Ronald Harold, seorang pewaris garis keturunan Harold. Tidak tidak, itu tidak mungkin, itulah yang ada di benak Rushel, terus menolak ucapan Ronald barusan itu. Dia datang kemari untuk bekerja, bukan untuk memikat hati siapapun.

"Kenapa diam?"

"Apa kamu juga menyukaiku?, Katakan Rushel, perasaan apa yang kamu punya untuk ku??"

"Entahlah tuan muda. Saya bingung."

"Putuskan Rushel, jika memang kamu tidak ada rasa padaku, aku tidak akan memaksa mu sama sekali. Aku hanya bilang kalau aku menyukaimu. Kamu indah, kamu luar biasa di mataku. Dan hatimu itu tulus...."

"Di saat semua wanita di luaran sana menginginkan aku karena harta dan marga ku, tapi kamu tidak. Kamu bahkan merawat ku, kamu memberikan aku semangat. Kamu selalu berada di sisiku ketika aku jatuh. Di saat semua orang memandang ku hina saat aku duduk di kursi roda, tapi kamu tidak."

"Kamu perlu tau, ketulusan hatimu, dan senyuman mu, membuatku jatuh hati padamu."

"Terserah perasaan mu bagiamana padaku, yang terpenting aku sangat menyukai dirimu. Jika kamu bersedia dan mau, maka setelah aku kembali berjalan normal, aku akan menjadikan kamu istri ku. Menjadi nona muda Harold."

Pengasuh Tuan Muda Lumpuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang