"Hai" Sapa Sehun canggung ketika Seulgi keluar dari perpustakaan.
Sudah hampir dua bulan lebih mereka berdua tidak saling sapa, bahkan chat dan telfon pun mereka sudah jarang, Seulgi yang memaklumi kesibukan Sehun sebagai model baru dan Sehun yang memang sibuk hampir setiap hari pulang malam dan ketika akan menghubungi Seulgi, dia ragu-ragu karena takut menganggu waktu tidurnya. Ketika siang atau sorenya Sehun menghubungi Seulgi, selalu tidak diangkat dan chatnya tidak pernah dibalas. Entah apa yang Seulgi lakukan, tapi Seulgi selalu sibuk, setiap selesai kelas dia selalu buru-buru pergi entah kemana karena setiap Sehun bertanya, Seulgi selalu menjawab 'ada kepentingan. Gue duluan ya'.
Sehun lebih sering bertemu dengan Airin yang memang sama-sama jadi model, dan Kai. Sehun sering telfon maupun datang langsung ke apartemen Kai sehabis jadwal nya selesai untuk bertanya tentang Seulgi karena Wendy tidak pernah menjawabnya. Tapi Kai sama sekali tidak tahu tentang kesibukan Seulgi jadi dia pun tidak bisa menjawab apapun pertanyaan mengenai kesibukan Seulgi akhir-akhir ini.
"Ohh Sehun? Hai.. Lo ngapain disini? Mau ke perpus?" Tanya Seulgi kaget ketika mendapati Sehun menyapanya di depan perpustakaan.
"Nggak, gue mau nemuin lo. Kata Wendy lo biasanya ke perpus kalo abis kelas, jadi gue kesini aja" Jawab Sehun
"Ohh, ada apa hun?" Tanya Seulgi
"Abis ini lo ada acara? Makan yuk. Ada mie ayam baru di samping restoran padang, katanya enak banget. Gue pengen nyobain, lo juga suka banget mie ayam kan, jadi makan bareng yuk" Ajak Sehun sambil tersenyum
"Hmmm, boleh sih. Tapi sebelumnya gue mau ketemu sama Reyhan dulu, gapapa?" Tanya Seulgi ragu-ragu
"Gapapa kok. Ayo gue anterin sekalian ke Reyhan. Mau ketemuan dimana?" Tanya Sehun antusias
"Tadi janjian di parkiran kampus sih, sekalian gue mau pulang tadinya" Jawab Seulgi
"Ohh, ya udah ayo sekalian" Jawab Sehun sambil mendorong pelan punggung Seulgi seperti mereka main kereta-keretaan.
"Hun gimana lo sekarang? Bahagia kerja sebagai model?" Tanya Seulgi berusaha untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka karena sudah lama tidak berinteraksi sedekat ini.
Sehun pun melepaskan 'main kereta-keretaan mereka' kemudian berjalan sejajar dengan Seulgi.
"Hmmm kalo ditanya bahagia, gue kayanyaaa gak terlalu bahagia hahaha. Tapi ya jalanin aja, lumayan bayaran nya seul, gue udah terlanjur tanda tangan kontrak juga" Jawab Sehun sambil tertawa
Seulgi hanya melihat Sehun karena jawaban tidak terduga Sehun. Seulgi kira Sehun bahagia dan nyaman dengan kerjaannya sekarang sebagai model.
"Haha muka lo biasa aja dong seul. Yaaa lo tau sendiri gue bukan orang yang suka tampil di depan orang banyak, apalagi ini di depan kamera yang nantinya bakalan diliat lebih banyak orang. Tapi gue inget kata-kata lo "kalo lo masih bingung passion lo dimana, bakat lo dimana, kesukaan lo apa, kenapa gak lo coba tawaran di depan mata? Di saat banyak orang yang bingung mau nyari kerja dimana, tapi lo dengan gampangnya malah ditawarin kerjaan, kenapa gak diambil? Cobain aja dulu hun" Itu jawaban lo waktu gue nanya ke lo tentang keraguan gue buat ambil kontrak model itu atau nggak. Makanya gue ikutin saran lo dan gue ambil aja" Kata Sehun sambil tersenyum.
"Hahh, jadi lo ambil model karena gue hun? Kan gue udah bilang kalo lo kira-kira sanggup dan mau mencoba ya gapapa. Tapi kalo kira-kira lo ragu dan gak mau ya udah jangan. Lo lupa kata-kata gue yang itu" Jawab Seulgi dengan nada bersalah.
"Hehe kalo itu yaa gue juga inget. Tapi ya seperti kata lo, kalo gue mau mencoba ya ambil kan? Makanya gue ambil karena gue mau mencoba di bidang modelling ini" Jawab Sehun
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dream
FanfictionKetika mimpi yang awalnya kita ingin capai bersama tetapi pada akhirnya tidak dapat kita capai bersama karena keegoisan masing-masing. Cerita tentang dua orang sahabat, Sehun dan Seulgi, mempunyai cita-cita yang sama, mimpi yang sama, namun terhalan...