"Siang semua" Sapa Alex ketika memasuki kelas
"Siang" Jawab beberapa mahasiswa yang sudah di kelas termasuk Seulgi, Airin, Wendy dan Sehun.
"Gue kayanya duduk di belakang sama Feny aja deh" Kata Seulgi mencondongkan tubuhnya dan setengah berbisik ke Wendy yang duduk di sebelah Seulgi dan Airin yang duduk di sebelah Wendy.
"Ya udah iya, lo di belakang aja. Tapi jangan terlalu belakang, terlalu mencolok" Jawab Wendy berbisik juga
Seulgi mengangguk
"Sehun, gue pindah ke belakang dulu bareng Feny yaa" Kata Seulgi ke Sehun yang duduk paling ujung samping Seulgi.Sehun melirik sekilas ke arah dosen di depan yang sehun sadari ternyata dia tengah melihat ke arah Seulgi yang sedang berbicara ke Sehun.
"Oke, gue juga pindah" Jawab Sehun
"Jangan. Nanti malah keliatan banget pindah nya. Mata gue lagi sembab kaya gini, kalo gak pake kacamata milik Airin pasti keliatan banget gue sembab nya. Jangan sampe tuh asdos tau, nanti malah bilang ke bunda gue" Kata Seulgi berbisik
"Hmmm, ya udah. Tapi harus duduk di sebelah Feny sama Sabila. Jangan duduk di sebelah Andre" Larang Sehun ketika melihat Andre memang duduk di dekat Feny
"Iya bawel" Jawab Seulgi kemudian membawa tas nya dan beranjak dari kursi nya sembari berjalan menunduk agar tidak mengalihkan perhatian orang lain.
Namun ternyata tidak, Seulgi kira pergerakan dia tidak dilihat oleh orang lain termasuk dosennya, namun ternyata Pak Alex melihat pergerakan Seulgi yang duduk nya pindah dari jajaran kedua menjadi keempat. Membuat Alex bertanya-tanya mengapa seulgi pindah, padahal setau Alex, setiap pertemuan mata kuliah, seulgi selalu duduk di jajaran kedua, dan Alex sadari memang penampilan seulgi sedikit berbeda karena memakai kacamata dan terlihat mata nya sedikit sembab dan hidungnya merah, ya Alex melihat perubahan itu meskipun Alex baru melihat seulgi beberapa menit yang lalu.
Sehun melihat dan sadar bahwa Pak Alex melihat dengan intens pergerakan seulgi yang pindah tempat duduk dan membuat sehun geram seketika. Kenapa dosen itu terus melihat seulgi, padahal dia cuma dosen dan wajar saja mahasiswa nya pindah tempat duduk dimana saja sebelum kelas dimulai, tidak usah selalu memperhatikan seulgi, apalagi sehun tahu dua pertemuan kelas kemarin dosen tersebut selalu mencuri pandang ke arah seulgi.
"Ekhemm" Dehem Sehun pura-pura batuk agar dosen tersebut tidak melihat Seulgi terus menerus
Berhasil, dosen tersebut mengalihkan pandangannya dan melihat sehun seketika, dengan begitu sehun berkata
"Pak kelasnya dimulai sekarang aja. Udah waktunya, sebagian mahasiswa juga udah datang. Sambil nunggu yang belum datang bisa dimulai aja pak" Kata sehun mengalihkan perhatian.
"Oke, baik kalau begitu saya mulai kelasnya" Jawab Alex
"Tumben lo pindah duduk disini, kenapa seul?" Tanya Feny
"Pengen suasana belakang kelas aja. Udah lama gak duduk di belakang" Jawab Seulgi sambil tersenyum
"Dasarrr, gak mungkin banget seorang Seulgi yang tiap hari nya duduk di depan jadi pengen di belakang. Kenapa sih?" Tanya Feny lagi berbisik karena dosen sudah mulai memulai pembelajaran
"Pengen lebih santai aja fen" Jawab Seulgi. Memang Feny ini tipe orang yang sangat kepo, makanya dia terus bertanya sampai mendapat jawaban yang pasti.
"Hmm tapi tumben lo pake kacamata. Ehh kenapa hidung lo merah sama sembab banget tuh mata, gue baru sadar kalo diliat dari deket gini. Tadi gak keliatan banget sembab nya. Suara lo juga serak kaya gitu"
"Berisik fen. Kelas udah dimulai" Jawab Seulgi tegas tanda dia tidak mau menjawab pertanyaan apapun.
Sehun dan wendy sangat-sangat menyadari tatapan dosen tersebut dari awal pembelajaran sampai hampir akhir jam pelajaran selalu melihat ke arah Seulgi. Entah karena dia penasaran kenapa Seulgi sembab atau memang dia tidak bisa mengalihkan tatapannya dari wajah Seulgi yang padahal masih memakai masker karena tidak mau muka sembabnya sangat terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dream
FanficKetika mimpi yang awalnya kita ingin capai bersama tetapi pada akhirnya tidak dapat kita capai bersama karena keegoisan masing-masing. Cerita tentang dua orang sahabat, Sehun dan Seulgi, mempunyai cita-cita yang sama, mimpi yang sama, namun terhalan...