Hi, selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan vote serta komentarnya💘
🦋🦋🦋🦋
Sultan turun dari mobilnya setelah terparkir didepan pekarangan rumah milik Gunawan, setelah pulang dari kantor Sultan memilih untuk langsung ke rumah Laurenza. Ada sedikit pekerjaan yang membuat dirinya pulang setelah adzan isya, dia pun tak sempat pulang ke rumahnya terlebih dahulu dan langsung pergi ke rumah Gunawan untuk menjemput Laurenza.
Tangan kanannya terangkat untuk mengetuk pintu utama, tak lama kemudian pintu tersebut dibuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya yang merupakan asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Gunawan. Wanita paruh baya itu tersenyum ramah dan menyuruh Sultan untuk masuk ke dalam, saat sampai di ruang tamu Sultan bertemu dengan Gunawan, dia pun segera menyalami tangan calon mertuanya itu.
"Sultan, baru sampai?"
Sultan mengangguk. "Iya pak."
"Ayo duduk dulu, Laurenza lagi siap-siap kayanya" ajak Gunawan.
Sultan pun menuruti ajakan Gunawan, mereka berdua kini duduk di ruang tamu sembari mengobrol-ngobrol ringan.
"Enza! Kamu lagi ngapain?" teriak Dini dari luar kamar Laurenza yang terdapat dilantai dua.
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan Laurenza yang baru selesai merapikan rambutnya, gadis itu mencebikan bibirnya.
"Mama ini gak sabaran banget, lagian om Sultan aja belum dateng."
"Kata siapa? Orang Sultan lagi ngobrol sama Papa-mu kok di ruang tamu."
"Loh iya? Kok gak—
Laurenza menghentikan ucapannya dia baru ingat, dia saja belum menghubungi nomor telepon Sultan bagaimana bisa Sultan mengabarkannya jika sudah sampai di rumahnya.
"Gak, apa?"
Laurenza menyengir. "Hehe, gak apa-apa kok. Yaudah ini Enza mau turun ke bawah" Laurenza mengambil tas kecil miliknya sebelum turun ke lantai satu.
Laurenza dan Dini pun jalan berdampingan menuruin tangga.
"Itu dia, Laurenza sudah siap" ucap Gunawan yang membuat Sultan menoleh ke arah Laurenza yang jalan ke arahnya. Sulatn dan Gunawan pun berdiri dari duduknya.
"Laurenza malu turun sendiri, jadi ditemenin sama mama-nya" ucap Gunawan pada Sultan.
"Apaansi papa, Enza gak gitu juga!" gumam Laurenza kesal.
Sultan tersenyum menanggapinya setelahnya dia pun berpamitan pada kedua orangtua Laurenza.
"Kalau gitu kita berdua pergi ya" pamit Sultan.
"Iya, hati-hati" balas Dini sembari melambaikan satu tangannya.
Di dalam mobil tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka berdua hanya ada suara musik era 80-an yang menemani rute perjalanan mereka menuju rumah orangtua Sultan. Laurenza merasakan canggung saat duduk bersebelahan dengan Sultan ditambah hanya mereka berdua saja yang ada di mobil saat ini, Laurenza baru pertama kali berduaan saja didalam mobil bersama laki-laki yang bukan muhrim-nya.
Keterdiaman mereka berdua pun berakhir saat Sultan membuka suara.
"Kenapa kamu belum menghubungi nomor telepon saya? Kartu nama saya hilang lagi?" tanya Sultan tanpa mengalihkan pandangannya.
Laurenza pun menoleh. "Lupa, maaf om."
Sultan menoleh sebentar ke arah Laurenza yang sangat cantik malam ini, dengan polesan make up natural membuat Laurenza tampak cantik dan elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadirnya Kamu | Tamat (Sudah Terbit)
RomanceCerita sudah terbit versi novel, link pembelian novel tersedia di bio instagram penulis @storyjeszp ..... Kehidupan Sultan berubah saat seorang gadis tiba-tiba hadir menjadi belahan jiwanya yang semula hilang. Gadis itu telah merubah hidupnya dan...