3: Cafe 70's

20.3K 814 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen

🦋🦋🦋🦋

Hari ini Laurenza berniat untuk mengunjungi cafe miliknya, dia akan mengecek pemasukan dan pengeluaran bulan ini. Laurenza kadang masih tidak percaya jika dirinya sudah berhasil membangun cafe yang bahkan sangat sesuai dengan ekspetasinya.

Laurenza masuk ke dalam cafe dan langsung disambut ramah oleh karyawan cafe disana. Masih terlalu pagi untuk pengunjung datang ke cafe, bahkan cafe milik Laurenza pun baru saja buka.

"Selamat pagi mbak, tumben hari senin datang kemari?" ucap karyawan pria bernama Haki.

Laurenza tersenyum mendengarnya. "Iya, lagi niat aja. Mau ngecek pengeluaran sama pemasukan juga" balasnya.

"Gimana keadaan cafe?" tanya Laurenza.

"Pastinya aman mbak, tidak ada kendala apapun. Disini kita sangat kompak!" balas Haki yang membuat Laurenza merasa lega.

"Syukur deh kalau gitu, saya jadi tenang."

"Oh iya, hari ini ada orang perusahaan yang nyewa cafe buat meeting. Jadi cafe bakal dibuka untuk umum sekitar jam 13.00" lapor Haki pada majikannya.

"Dari perusahaan mana?" tanya Laurenza.

Haki mengangkat kedua bahunya. "Saya gak tahu mbak, saya dikasih tahu sama Veni tadi."

Laurenza mengangguk. "Veni dimana sekarang?"

"Tadi sih saya lihat diruang pantry."

"Oke kalau gitu saya tinggal ya, Haki!" Laurenza tersenyum ramah pada karyawan laki-lakinya itu dan dibalas tak kalah ramah olehnya.

Laurenza pun menuju ke ruang pantry untuk menemui Veni, Laurenza memang menugaskan Veni untuk menjadi penggantinya di cafe pada saat dirinya tidak ada.

"Veni!" panggil Laurenza setelah sampai diruang pantry.

"Eh, mbak Enza kesini kok gak ngabarin tumben?" balas perempuan yang usianya 2 tahun lebih muda dari Laurenza, dia Veni.

"Ah iya, saya lupa ngabarin. Tadi batrai hp saya habis soalnya" balas Laurenza yang membuat Veni menganggukkan kepalanya.

"Kebetulan mbak datang, tadinya saya mau kasih tahu lewat telepon. Cafe ini bakal disewa sama orang perusahaan buat meeting, jadi bakal dibuka untuk umum sekitar jam 13.00 siang" beritahu Veni.

Laurenza menganggukkan kepalanya. "Iya saya udah tahu, tadi kata Haki. Kalau boleh tahu dari perusahaan mana?"

"Dari CW group." Jawab Veni.

Laurenza membalasnya dengan anggukan kepala, sebelumnya dia pernah mendengar nama perusahaan itu.

"Kalau pekerjaan kamu sudah selesai, tolong hantarkan catatan pengeluaran dan juga pemasukan bulan ini ke ruang istirahat. Saya ada disana" beritahu Laurenza yang segera diangguki patuh oleh Veni.

"Siap, mbak mau minum apa?" tawar Veni.

"Kopi susu aja, sama mau roti madu."

🦋🦋🦋🦋

Tok tok tok

Seorang pria dengan penampilan formal serta kacamata minus yang bertengker di hidung bangirnya itu mendongakkan kepalanya menatap pintu diruang kerjanya diketuk oleh seseorang.

"Masuk!" perintahnya dengan suara keras, dan tak lama kemudian seorang laki-laki masuk sembari kedua tangan yang membawa kertas-kertas penting.

"Selamat siang pak Prabu, saya sudah membooking cafe untuk meeting pada jam 10.00 pagi" lapornya.

Hadirnya Kamu | Tamat (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang