11 : Hilangnya Mahkota

33.7K 976 10
                                    

Hai jangan lupa vote dan komen💐

🦋

Satu minggu telah berlalu, Laurenza telah bersih dari menstruasinya. Hari ini adalah minggu, hari dimana semua orang pekerja keras mengistirahatkan tubuhnya setelah bekerja di hari-hari sebelumnya. Namun itu tidak berlaku untuk Sultan, pria itu terpaksa berangkat ke kantor untuk mengurus beberapa pekerjaan yang memang tidak bisa ditinggal. Padahal dia sudah berencana dari jauh-jauh hari untuk mengajak Laurenza liburan, tetapi dia terpaksa harus membatalkannya.

Laurenza menghampiri Sultan yang sedang menyantap sarapan buatannya, dia duduk disamping sang suami. Ada rasa tidak rela saat Sultan bilang ia akan berangkat ke kantor hari ini, ini adalah hari minggu seharusnya mereka berdua menghabiskan waktu bersama.

Melihat wajah Laurenza yang tak enak dipandang Sultan pun menghadap ke arah sang istri.

"Mas usahain pulang siang."

"Gak usah diusahain mas, kamu selesaiin pekerjaan kamu dulu aja" balas Laurenza seraya tersenyum yang membuat Sultan ikut tersenyum.

Sultan mengusap lembut rambut sang istri lalu mendekatkan diri untuk mencium keningnya. "Mas berangkat sekarang, biar cepat pulang."

Laurenza menganggukkan kepalanya lalu menghantar suaminya sampai teras rumah, Laurenza menatap Sultan yang sudah memasuki mobil. Rasanya dia jadi semakin jauh dengan sang suami, Sultan benar-benar sangat sibuk akhir-akhir ini. Dia bahkan tak jarang sering pulang larut malam dan besoknya berangkat pagi-pagi ke kantor, jadilah mereka berdua tak ada waktu bahkan hanya untuk mengobrol santai.

Laurenza kembali masuk ke dalam rumah dia memilih untuk duduk diruang keluarga dan menonton tayangan berita para selebriti di TV. Tidak ada yang bisa ia lakukan ketika dia sedang sendiri dirumah, pekerjaan rumah sudah dilaksanakan semua oleh para ART yang bekerja. Lama Laurenza menonton tayangan di TV dia merasa tubuhnya kepanasan, memang cuaca hari ini sangat panas. Laurenza mematikan TV dan dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar untuk mandi, padahal tadi pagi ia sudah mandi tetapi karena cuaca yang panas Laurenza jadi kembali mengguyur badannya dengan air.

🦋

Tok tok tok!

Sultan melirik pintu ruangannya yang diketuk oleh seseorang diluar. "Masuk!"

Perintahnya seraya kembali fokus memperhatikan laptop didepannya, Sultan mendengar suara pintu yang dibuka. Langkah kaki pun terdengar mendekati Sultan yang duduk dikursi kebesarannya.

"Selamat siang pak, maaf mengganggu" ucap sekretaris Sultan.

Sultan menutup laptop-nya dia menatap Jagat. "Ada perlu apa lagi?" tanya Sultan.

"CEO Pt. Tenggara Putra ingin bertemu bapak jam 2 nanti, apa bapak bersedia?"

Sultan membuang nafasnya dia memijat keningnya. "Katakan padanya, kita bertemu hari selasa saja, hari ini saya tidak bisa ada urusan keluarga."

Jagat mengangguk patuh, setelah mendengar perintah Sultan yang tidak mau dibantah.

"Oh iya pak, hari ini ada pertemuan dengan rekan dari Wonosobo" beritahu Jagat.

"Saya mau kamu wakilkan saya diacara pertemuan itu, bilang saja hari ini saya tidak bisa karena ada urusan keluarga."

Sultan benar-benar ingin pulang ke rumah saat ini, dia tidak perduli lagi dengan pekerjaan. Yang ada dipikirannya sekarang adalah Laurenza, dia ingin segera bertemu dengan istrinya. Dia sangat merindukan hari-hari dimana ia berduaan dengan Laurenza, gadis cantiknya itu selalu berkeliaran dipikirannya dan Sultan sudah menetapkan Laurenza ditempat paling spesial dan tidak ada yang bisa menggantikannya, tempat itu berada dihati Sultan tidak ada yang bisa menyingkirkan Laurenza disana.

Hadirnya Kamu | Tamat (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang