3. Mawar

135 13 4
                                    

..........

Mawar ingat dengan jelas yang membuat kulit pisang sembarangan di jalan taman adalah Mawar sendiri agar saat dia kepleset dia bisa menyalahkan Melati yang saat itu sedang berada di taman sekolah juga, kelakukan jahil Mawar sering kali menyusahkan Melati dan menjadikan Melati sebagai sasaran nya.

Mawar merasa malu dan kesal mengetahui fakta tersebut, saat ini dia harus berperan sebagai Mawar bukan lagi Lita.

'Waduh gawat gue nggak punya pengalaman berperan jadi antagonis. Semoga aja gue nggak ngacak-ngacak alur cerita Mawar Hitam.'

Mawar berjalan di koridor sekolah di dampingi dengan kedua sahabat nya yang selalu berada di sisi nya, Diora Florence dan Rena Endless. Diora dan Rena berasal dari dua keluarga kaya raya, kedua nya bersahabat sejak kecil dengan Mawar.

"Mawar Lo yakin Lo baik-baik aja?" tanya Diora khawatir.

"Iya aman kok." Mawar merasa gugup memerankan peran nya, selama ini dia tidak pernah merasakan peran jadi antagonis, jujur dia merasa canggung dan kebingungan harus berperan jahat.

'Gue nggak cocok jadi antagonis. Padahal gue pengen jadi antagonis tapi gue nggak tega jahatin orang lain, apalagi sama Melati yang sangat baik dan lemah lembut, gue baca novel Mawar Hitam baru setengah doang lagi..mampus dah.'

Saat ini dia hanya bisa menjadikan beberapa bab yang dia baca sebagai bantuan nya sampai dia berhasil menemukan jalan keluar dari dunia Mawar Hitam. Dia berharap sebelum berjalan ke alur yang belum dia baca dia sudah berhasil kembali ke dunia nya lagi.

"Tapi sikap Lo berubah aneh Mawar. Gue jadi ragu Lo baik-baik aja, pulang sekolah kita ke rumah sakit bentar yuk?" ajak Rena khawatir dengan kondisi Mawar yang berubah aneh, Rena yakin pasti perubahan Mawar karena kepala mawar terkena benturan keras saat jatuh.

"Gue baik-baik aja kok, kalian duluan aja ke kelas gue mau ke toilet bentar," ujar Mawar melegamg pergi meninggalkan kedua sahabat nya yang terlihat khawatir dengan diri nya.

"Mawar kok jadi aneh ya? Apa perasaan gue aja dia kalau ngomong lebih tenang gitu nggak ngegas kayak biasa nya," ujar Diora bingung dengan perasaan nya.

"Kita ke kelas aja duluan, sepulang dari sekolah kita seret dia ke rumah sakit. Takut nya tuh anak geger otak," ujar Rena dengan nada penuh semangat.

"Oke."

..........

Didalam toilet Mawar melihat pantulan diri nya di kaca wastafel, dia kagum dengan bentuk tubuh nya yang sangat bagus, sejak dulu dia sangat menginginkan tubuh bagus seperti milik Mawar. Kini dia dapat merasakan memiliki tubuh yang dia inginkan walau bukan tubuh asli nya sendiri.

"Gue harus main akting sebagus mungkin jadi antagonis. Jangan sampai gue buat posisi Mawar sebagai antagonis jadi rusak." Mawar memikirkan cara agar dia tetap berperan menjadi Mawar si antagonis tapi dengan karakter yang berbeda.

Setelah beberapa menit berkaca dan memikirkan rencana mengikuti alur berikut nya, Mawar segera melangkah kembali ke kelas nya, di perjalanan menuju kelas Mawar melihat seseorang yang tidak asing sedang bersandar di dinding dengan wajah memiliki banyak lebam.

"Nick." Nick adalah tokoh figuran seorang laki-laki yang hidup nya sangat berantakan dan dia saat ini dia memiliki status sebagai pacar paksaan Mawar sebelum tokoh utama laki-laki yang di incar Mawar akan datang.

"Lo berantam lagi?" tanya Mawar dengan nada sinis padahal dia sebenar nya khawatir dengan keadaan Nick.

Nick si pria tampan yang memiliki kehidupan berantakan itu menatap sinis ke arah Mawar lalu melangkah pergi dari sana meninggalkan Mawar.

"Jadi tokoh Antagonis susah juga di benci semua tokoh di dalam cerita, pantas aja sih di benci toh Mawar kan jahat banget," gumam Mawar menyadari diri nya memang sangat jahat.

"Nick dia laki-laki baik yang menjadi korban kejahatan Mawar. Nick nggak beruntung dalam hidup nya, sial nya bentar lagi dia bakal mati," Mawar menepuk jidat nya dia tidak bisa membiarkan seseorang yang baik seperti Nick harus mati di awal cerita.

Mawar segera kembali ke kelas dengan raut wajah kusut nya, sesampai nya Mawar di kelas dia di kejutkan melihat seorang gadis yang tidak asing, dia adalah gadis yang tadi sempat di tuduh membuang kulit pisang sembarang.

"Mawar! Gue minta maaf," ucap Melati sambil menundukan kepala nya ketakutan, terlihat Diora dan Rena tampak sangat bangga karena pasti mereka lah yang memaksa Melati untuk minta maaf kepadanya.

Mawar melihat semua murid di kelas terlihat menatap nya dengan sinis, itulah situasi yang tidak asing bagi Mawar. "Iya."

"Ha!" seisi kelas terkejut mendengar jawaba singkat yang keluar dari mulut seorang Mawar.

"Iya doang?" tanya Rena kaget.

"Gue nggak mood marah hari ini," jawab Mawar berusaha tetap mambangun image dingin nya walau tidak dengan hati nya. 'Melati maafin gue! Yang salah gue. Lo nggak perlu minta maaf!'

Mawar duduk di bangku nya dan begitupun dengan Melati, seisi kelas masih kaget dengan Mawar yang tidak biasa nya sedingin itu.

"Mawar! Cowok Lo babak belur lagi tuh," ujar Diora sambil menatap ke arah Nick yang baru saja masuk ke kelas.

"Gue udah tau," jawab Mawar berusaha tenang walau sebenar nya dia khawatir dengan kondisi Nick.

"Kalian udah ketemuan tadi?" tanya Rena yang langsung mendapatkan kan balasan anggukan kecil dari Mawar. "Lo nggak mau putus aja dari Nick? Nggak guna punya pacar hobi tawuran muluk," saran Diora dengan nada sinis nya.

"Terserah gue dong," cetus Mawar.

"Lo masih butuh jadiin Nick babu Lo?" Mawar mengerutkan kening nya mendengar pertanyaan dari Rena.

"Kalian perlu tau alasan gue," saut Mawar sinis.

"Lo nggak beneran jatuh cinta kan sama Nick?" tanya Rena dengan tatapan terkejut.

"Berisik. Bisa diam nggak?" bentak Mawar kepada kedua sahabat nya membuat satu kelas kaget, sejujur nya Mawar tidak marah namun dia malu jadi refleks membentak dua sahabat nya.

"Oke....Sorry."

"Kalian berdua jangan buat mood gue hancur doang, gue lagi pusing," ujar Mawar kesal.

'Nick ganteng sih tapi dia pasti nggak akan mau sama gue. Di saat dia mati pun dia tetap benci gue. Aargh padahal gue pengen banget rasain punya pacar tapi si Mawar nggak ada genre romansa nya!! Gue di tipu Madam!!'

...........

Mawar Hitam [ Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang