4. Nick

117 11 4
                                    

..........

Ting! Ting!

Bel pulang sekolah berbunyi keras di seluruh gedung sekolah, Mawar memgemasi semua barang-barang nya dia ingin bergegas pergi menemui seseorang yang sudah pergi duluan.

"Mawar kita pulang bareng yuk?" ajak Rena.

"Kalian berdua pulang duluan aja, gue masih ada urusan," ujar Mawar bergegas melangkah pergi dari sana, Diora dan Rena terlihat sangat penasaran dengan Mawar. "Kita ikutin?"

Mawar pergi ke suatu tempat yang menjadi tempat favorit seseorang disana, tempat itu berada di tangga darurat gedung sekolah yang sangat jarang di gunakan para murid maupun guru.

Setiba nya Mawar disana laki-laki yang dia cari benar ada disana, dia sedang duduk di tangga sambil merokok, tentu saja itulah kebiasaan buruk Nick.

"Nick!" panggil Mawar.

"Ngapain Lo kesini? Gue bakal bayar hutang gue besok," ujar Nick kaget dengan kedatangan Mawar, di scene Novel Mawar datang menghampiri Nick untuk menagih hutang Nick kepada Mawar.

Alasan Nick patuh dan mau pacaran dengan Mawar karena dia terlilit banyak hutang pada Mawar, sebenar nya Nick tidak pernah berhutang dengan Mawar, namu Mawar membayar semua hutang Nick di teman Nick lalu memanfaatkan keadaan Nick demi kesenangan nya.

"Ini." Mawar menyerahkan obat merah dan kapas untuk mengobati lebam di wajah Nick.

"Maksud Lo apa?" tanya Nick terlihat terkejut dengan perbuatan Mawar barusan.

"Obati lebam di wajah Lo." Mawar berusaha tenang dengan raut wajah dingin nya walau sebenarnya dia sangat gugup karena semasa hidup nya dulu dia jarang berkomunikasi dengan cowok seumuran nya.

Nick bangkit hendak melangkah pergi dari sana namun Mawar segera menarik nya kembali duduk di tangga, kini kedua nya duduk berhadapan dengan posisi cukup dekat.

"Gue nggak bisa lihat lebam di biarin gitu aja, kali ini gue obati lebam Lo. Lain kali obati sendiri," ucap Mawar mulai mengobati dari lebam di sudut bibir kiri Nick.

"Argh.." Nick hanya diam sambil menahan rasa sakit karena terkena sentuhan obat merah.

Mawar fokus mengobati lebam di wajah Nick dia tidak menatap mata Nick sama sekali karena dia berusaha profesional di dalam peran nya, walau sekarang dia sudah merusak scane yang saharus nya tidak ada di dalam Naska cerita.

Tanpa Mawar sadari Nick fokus menatap kedua mata nya, Nick juga mulai diam tidak mengalihkan pandangan nya sama sekali dari mata Mawar. "Lo nggak bosan babak belur terus?" tanya Mawar membuka komunikasi.

"Nggak usah sok peduli," cetus Nick sambil menepis tangan Mawar yang sedang sibuk mengobati lebam.

"Ini Lo lanjut obati sendiri kalau Lo nggak mau gue bantu," ucap Mawar segera bangkit.

"Satu lagi. Lo bebas mau bayar hutang Lo sama gue kapan aja," lanjut Mawar dengan di tutup senyuman tipis namun bukanya terkesan ramah justru terkesan meremehkan.

"Gue nggak mau terikat terus sama Lo. Gue bakal bayar semua hutang gue sama Lo," ucap Nick sambil mengalihkan pandangan nya ke arah Mawar.

"Terikat dengan gue buat Lo menderita?" tanya Mawar walau dia tahu apa jawaban Nick.

"Gue benci terikat dengan iblis seperti Lo. Lo cuma bisa nyusahin dan ngerendahin gue. Puas Lo rusak hari-hari menderita gue?" Nick melampiaskan semua amarah nya, didalam novel seharus nya Nick hanya diam dan pasrah saat di marahi oleh Mawar yang menagih hutang pada Nick.

Mawar melangkah pergi meninggal Nick. Mawar Tidak tahu dia harus menjawab pertanyaan Nick, Mawar sadar dia sudah membuat banyak orang menderita karena ulah nya.

"Maaf Nick. Gue disini berperan sebagai Antagonis, gue nggak bisa minta maaf di hadapan Lo."

"Gue tau. Gue jahat udah buat banyak orang menderita. Tapi gue nggak bisa perbaiki semua nya, kisah ini akan hancur jika Mawar berubah menjadi baik. Gue ingin menjalankan alur cerita ini sebaik mungkin sebagai Antagonis dengan karakter baru."

Mawar ingin membuat alur seperti yangbdia inginkan, Mawar ingin alur takdir yang dia buat berjalan dengan baik dan tidak merusak image Mawar sebagai antagonis.

"Mawar!" Mawar menghentikan langkah nya saat mendengar suara seseorang memanggil nya.

"Nick." Mawar terkejut mengetahui Nick mengejar nya.

"Gelang lo." Nick memberikan gelang rantai Mawar Hitam kepada Mawar, Mawar baru menyadari sesuatu tentang gelang tersebut. "Gelang gue."

Mawar segera kembali memakai gelang kesayangan nya, namun detik itu juga Mawar teringat tentang suatu momen penting dimana gelang mawar Hitam milik nya hilang karena di curi oleh seseorang yaitu Nick.

'Nggak mungkin Nick mencuri gelang gue. Pasti alur nya berubah lagi.'

Mawar menarik nafas panjang dia teringat suatu momen buruk yang sebentar lagi akan terjadi.

"Nick hari ini Lo pulang bareng gue," pinta Mawar dengan nada tegas walau asli nya dia berusaha tenang menyembunyikan wajah malu nya.

"Gue nggak bisa. Hari ini gue mau pergi sama Aldo," saut Nick lalu hendak melangkah pergi namun segera di hadang oleh Mawar.

"Pokok nya hari ini Lo pulang sama gue, Lo nggak boleh pergi sama Aldo," ucap Mawar tegas namun wajah nya terlihat khawatir.

"Gue kira Lo udah berubah, ternyata Lo masih sama suka perintah seenak nya," ucap Nick dengan nada penuh kekecewaan.

"Gue mo-mohon kali ini Lo pulang sama gue," ucap Mawar dengan terpaksa memohon demi keselamatan nyawa Nick.

Nick menghela nafas sesaat kemudian dia mengangguk patuh sekilas lalu melangkah pergi bersama dengan Mawar, Mawar merasa lega Nick mau mendengarkan permintaan nya kali ini. 'Maaf Nick kali ini tolong dengerin permintaan gue, Lo nggak boleh mati.'

Di perjalanan menuju parkiran Nick dan Mawar bertemu dengan Aldo yang berniat mengajak Nick pulang bersama karena kedua nya memang sudah janjian pulang bareng.

"Nick jadi pulang bareng sama gue nggak?" tanya Aldo dengan nada agak sinis.

"Nggak."

"Lo di paksa lagi sama majikan Lo?" goda Aldo dengan tatapan merendahkan ke arah Mawar.

"Gue saranin hari ini Lo pulang lewat jalan lain Aldo," ujar Mawar.

"Yang jadi babu Lo itu Nick bukan gue. Gue nggak akan dengerin apapun perintah Lo," ucap Aldo sinis lalu melangkah pergi dari sana.

'Selamat tinggal Aldo. Gue udah kasih Lo pengujuk tapi sepertinya takdir Lo nggak bisa gue ubah.'




.............

Mawar Hitam [ Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang