6. Rasa Curiga

114 10 10
                                    


.........

Salah satu korban meninggal dunia dari kecelakaan beruntun adalah Aldo. Sehari setelah kecelakaan jasad Aldo segera di makamkan, keluarga dan seluruh sahabat Aldo merasa terpukul karena kepergian Aldo yang secara tiba-tiba.

Mawar juga hadir di pemakaman Aldo saat ini bersama dengan Melati, Aldo teman sekelas kedua nya jadi mereka turut hadir di pemakaman Aldo. Semua orang tampak sangat sedih kecuali Mawar yang hanya diam saja dengan wajah dingin nya.

Ingin rasa nya Mawar ikut sedih namun dia tidak bisa akting menangis. 'Gue nggak bisa menangis kepergian orang yang merendahkan gue, semoga Lo tenang di alam sana Aldo.'

Beberapa teman Aldo sudah melangkah pergi dari makam Aldo, keluarga Aldo masih belum pergi dari sana karena kedua orang tua Aldo masih belum bisa melepaskan putra satu-satunya. Mawar merasa kasihan dengan kedua orang tua Aldo andai saja Aldo mendengarkan saran Mawar pasti kejadian ini tidak akan terjadi.

Mawar terkejut saat merasakan tangan nya di tarik oleh seseorang.

"Nick."

"Ikut gue." Nick menarik Mawar menjauh dari makam Aldo, Mawar mulai merasa panik dia kebingungan harus menjawab semua pertanyaan yang akan di keluarkan oleh Nick.

"Lo tahu Aldo akan mati?" tanya Nick dengan raut wajah penasaran membuat Mawar kebingungan mencari jawaban.

"Jawab Mawar. Bukan Lo kan yang sengaja membuat Aldo mati?" tanya Nick semakin menekan nada suara nya.

Mawar menarik nafas panjang dia harus menjawab pertanyaan Nick tanpa menyangkutkan dia sebagai pembunuh Aldo. "Gue dapat mimpi kalian berdua mati karna kecelakaan di persimpangan jalan, itu sebab nya gue ajak Lo pulang bareng gue dan gue minta Aldo lewat jalan lain."

"Kalau gue sengaja rencakan kematian Aldo ngapain gue kasih dia buat lewat jalan lain? Gue juga nggak tau kalau mimpi gue bisa jadi kenyataan kayak gini," lanjut Mawar menjawab dengan nada tenang walah sebenar nya jantung nya berdetak sangat kencang.

"Awas aja kalau sampai Lo dalang di balik kecelakaan itu gue nggak akan tinggal diam Mawar," ucap Nick tegas sambil menatap tajam mata Mawar penuh rasa benci.

"Penyebab kecelakaan beruntun terjadi karena mobil hitam yang di kendarai seseorang yang sedang mabuk. Masih mau nuduh gue?" Mawar menatap tajam kembali mata Nick, Mawar tidak terima jika dia di tuduh sebagai penyebab kecelakaan tersebut.

Mawar melangkah pergi dari hadapan Nick, lebih baik dia menjauh saja dari Nick saat ini dari pada Nick terus menuduh nya sebagai pembunuh. "Kayak nya keputusan gue biarin dia hidup salah."

Mawar menghentikan langkah nya lalu dia berbalik badan, Mawar melihat Nick sedang mengobrol dengan seseorang yang sangat tidak asing yaitu Melati. "Ngapain Melati samperin Nick? Caper banget anjir pakai deketin Nick segala, lah kok gue kesel sih?" heran Mawar pada diri nya yang seperti orang cemburu.

"Melati." Nick yang tadi hendak pergi tidak jadi karena kedatangan Melati.

"Maaf ya kalau Mawar selalu buat masalah sama Lo. Mungkin dia terlibat dalam kecalakaan beruntun itu tapi tolong jangan buat Mawar marah nanti dia bisa buat Lo semakin menderita," ucap Melati dengan nada khawatir.

"Lo nggak perlu ikut campur urusan gue sama Mawar," tegas Nick lalu melangkah pergi dari sana meninggalkan Melati.

Mawar sedari tadi memperhatikan meraka dari posisi cukup jauh, Mawar yakin mereka pasti sedang membicarakan diri nya, Mawar tidak bisa tahu pasti karena di novel momen ini sama sekali tidak terjadi.

"Gue merasa Alur cerita ini akan berbeda dari yang gue baca, mampus gue nggak bisa tahu dong apa yang akan terjadi berikut nya," gumam Mawar kesal karena dia sudah membuat banyak perubahan.

.............

Mawa merebahkan tubuh nya di atas kasur, hari ini dia merasa sangat malas beraktifitas setelah pulang sekolah, Mawar lebih suka menghabiskan waktu nya untuk tidur di banding ikut nongkrong dengan kedua sahabat nya.

"Selamanya gue bakal terus di jadi Mawar? Atau semua ini hanya sementara saja?" Mawar ingin dia selamanya menjadi Mawar namun dia juga kepikiran dengan nasib Lita.

"Mawar! Boleh ngobrol sebentar?" tanya Melati yang masuk ke kamar Mawar tanpa izin membuat Mawar terkejut.

"Boleh. Kalau masuk kamar gue ketok dulu, jangan masuk sembarangan," saut Mawar sambil bangkit dari posisi tidur nya.

"Gue...mau bahas tentang Nick, Nick pacaran sama Lo karena dia berhutangkan sama Lo?" tanya Melati dengan nada pelan seperti menahan rasa takut.

Mawar mengerutkan kening nya. "Iya. Lalu kenapa?"

"Berapa hutang Nick? Biar gue bayar semua nya," lanjut Mawar dengan berani bertanya kepada Mawar yang sangat benci padanya.

"Kenapa Lo mau bayar hutang Nick?" tanya Mawar penasaran.

"Gue cuma mau bantu Nick saja, gue nggak tega lihat dia tertekan pacaran sama Lo," ujar Melati mengejutkan Mawar.

'Nama nya juga pacaran karena terpaksa ya tertekan lah.'

Mawar menarik nafas panjang jujur Mawar tidak pedulikan tentang hutang Nick padanya, Mawar sengaja mempertahankan Nick menjadi pacar nya karena Mawar tidak ingin di jodohkan dengan toko utama laki-laki yang akan membuat dia mengakhiri hidup nya.

"Gue terima aja kalau Lo mau bayar hutang Nick..tapi dengan syarat Nick setuju Lo bayar hutang dia," ucap Mawar denganbbada santai, Mawar berharap Nick memiliki harga diri tinggi tidak tergiur di bantu oleh Melati.

"Tapi Nick pasti nggak akan setuju Mawar," ucap Melati terlihat panik.

"Setuju atau nggak Lo pasti kan aja sendiri."

"Mawar Lo beneran suka sama Nick?" tanya Melati dengan nada penasaran namun Mawar justru terkejut melihat ekspresi Melati yang seperti tidak suka mengatakan pertanyaan itu.

"Nggak untuk saat ini. Lo suka sama Nick?" Melati terdiam mematung saat Mawar bertanya balik padanya.

"Nggak. Gue nggak pantas untuk Nick," jawab Melati dengan nada ragu membuat Mawar semakin curiga dengan Melati.

"Gue bakal ingat terus jawaban Lo barusan. Gue harap Lo nggak berubah Melati."

.............

See you next....

Mawar Hitam [ Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang