11. Benci Mawar

107 14 7
                                    


........

Kasus kematian Santi sudah menyebar satu sekolah dan media sosial, banyak orang yang menuduh Mawar sebagai pelaku nya karena nama Mawar terukir di dinding kelas menggunakan darah Santi sebagai tinta nya.

Kini Mawar menjadi bahan gosip semua orang bahkan sampai satu sekolahan memperhatikan nya sepanjang jalan saat gadis itu melangkah, Mawar sudah terbiasa menjadi pusat perhatian namun tidak dengan Lita yang kini menjadi Mawar.

Pengalaman ini seperti membuat nya mengingat kembali diri nya yang dulu yang selalu menjadi bahan hinaan semua orang dan keluarga nya sendiri, sering di perlakukan seperti sampah di manapun itu.

"Mawar!" panggil seseorang mengejutkan Mawar yang sedang melangkah menuju kelas.

"Nick." Mawar terkejut melihat kondisi Nick babak belur dengan lebam di wajah nya, sudut bibir nya juga terlihat berdarah.

"Lo berantem lagi?" Mawar menyentuh kedua pipi Nick membuat sudut pandang pria itu membeku menatap wajah cantik gadis di hadapan nya.

Nick segera menepis kedua tangan Mawar. "Nggak usah sok perhatian." Mawar menarik nafas panjang sambil menatap kesal Nick.

"Ada apa?" tanya Mawar dengan nada malas.

"Gue mau pinjam uang sama lo," ujar Nick mengejutkan Mawar, padahal sebelum nya Nick sangat ogah pinjam kepada nya.

Mawar mengerutkan kening terkejut dengan ucapan Nick. "Kepala lo habis kena pukul ya?" tanya Mawar dengan wajah tampang meledek.

"Gue serius Mawar." suara Nick yang menegas membuat Mawar semakin ragu dengan Nick.

Mawar berjinjit di hadapan Nick yang lebih tinggi dari nya. "Butuh berapa?" tanya Mawar sambil menaik turunkan kedua alis nya.

"Seratus..."

"Juta?"

"Ribu."

Plak!

Satu pukulan di pipi Nick pun di layangkan oleh Mawar. "Lo mau ngerjain gue?" kesal Mawar.

"Seratus juta... Tadi gue cuma bercanda," saut Nick tersenyum tipis membuat Mawar merasa rindu dengan senyuman itu.

"Jumlah itu bukanya jumlah hutang lo sebelum nya sama gue? Lo mau bayar hutang lo Melati dengan cara pinjam uang gue?" tanya Mawar penuh rasa curiga.

"Enggak. Gue mau pinjam uang buat.... Sesuatu, lo nggak perlu tau. Sebagai jaminan sampai hutang gue lunas gue bakal jadi pacar lo lagi," ujar Nick dengan di tutup senyuman tipis.

"Gue bakal kasih uang yang lo pinjam.  Tapi lo nggak perlu pura-pura jadi pacar gue lagi," ujar Mawar santai, sekarang sudah tidak ada gunanya dia punya pacar lagi karena dia sudah tidak jomblo lagi.

"Kenapa? Bukan nya itu yang lo mau?"

"Karena dia milik gue." saut seseorang dengan suara tegas dari arah belakang Mawar.

Mawar membeku sesaat karena dia kenal dengan suara itu. Mawar berbalik badan melihat siapa yang sedang berdiri di belakang nya dengan tatapan aneh.

"Heaven!" kaget Mawar melihat Heaven berada di sekolah nya dengan memakai seragam sekolah yang sama dengan nya.

"Mulai hari ini gue sekolah disini," ucap Heaven dengan senyuman manis sekilas membuat hati siapapun meleleh termasuk Mawar.

"Wahh...... Ini keberuntungan atau kesialan?" gumam Mawar.

"Oh... Jadi ini alasan lo, oke gue setuju," ucap Nick lalu melangkah pergi dari sana dengan raut wajah kesal.

'Dia kesal karena gagal jadi pacar gue atau ada maksud lain?'

"Mawar!" panggil Heaven membuat Mawar tersadar dari lamunan nya.

"Ngapain lo pindah sekolah kesini? Sekolah disini sistem nya aneh," ujar Mawar seolah ingin Heaven kembali ke sekolah lama nya.

"Karena lo disini. Gue mau mengenal lo lebih dekat sebelum hari itu tiba," jawab Heaven membuat tubuh Mawar terasa merinding.

"Terserah lo."

Mawar melangkah mendahului Heaven, namun dengan cepat Heaven segera menyusul Mawar, mereka berjalan beriringan menuju kelas.

"Ngapain lo ikutin gue? Kelas lo sama dengan kelas gue?" tanya Mawar risih dia sekarang menjadi pusat perhatikan banyak orang lagi karena kedatangan Heaven.

"Gue udah dengar masalah yang melibatkan lo di sekolah ini, di hari itu Melati datang pagi-pagi ke rumah gue.. "

Mawar menghentikan langkah nya lalu dia menarik tangan Heaven mengajak Heaven pergi ke belakang pohon taman untuk membicarakan masalah ini.

"Lo mau batalin perjodohan kita karena masalah kematian Santi?" tanya Mawar mengira Heaven akan membatalkan perjodohan dengan diri nya.

"Nggak lah. Gue nggak percaya lo ngelakuin hal kotor kayak gitu sekalipun Melati yang bilang sama gue," ujar Heaven mengejutkan Mawar.

"Melati?"

"Di hari kematian Santi dan lo yang nemuin mayat Santi. Melati pagi-pagi datang kerumah gue. Dia nangis mengadu ke semua keluarga gue kalau lo membunuh Santi," beritahu Heaven dengan nada serius membuat Mawar sangat terkejut.

'Sialan! Alasan Melati nggak masuk sekolah bukan karena jenguk Nick tapi ke kediaman keluarga Heaven! Dia buat drama apa lagi ya tuhan?!'

Mawar terdiam dalam lamunan nya membuat Heaven penasaran dengan apa yang di pikirkan gadis nya.

"Tenang saja. Gue tahu kok lo bukan pelakunya," bisik Heaven mengejutkan Mawar dari lamunan nya.

"Lo percaya gue bukan pembunuh Santi?"

"Iya. Tenang aja nama pasti akan segera bersih kembali," balas Heaven yakin.

"Lo tahu siapa pelaku nya?" tanya Mawar menatap dalam Heaven.

"Belum."

Mawar menghela nafas panjang Mawar sangat lelah dengan masalah yang baru saja datang, padahal masih banyak masalah lagi yang belum datang menemui nya.

Disaat itu tiba-tiba saja Heaven menarik tubuh Mawar kedalam pelukan nya membuat Mawar terdiam sesaat.

"Tenang saja semua akan baik-baik saja Mawar," bisik Heaven dengan nada lembut di telinga Mawar.

"Kita baru saja bertemu lo udah berani peluk gue?" marah Mawar yang sebenar nya dalam hati lagi baper.

"Memang nggak boleh?" tanya Heaven dengan nada sedikit tertawa.

"Lo tau kan gue bukan orang baik, satu sekolah benci sama gue, kenapa lo mau terima perjodohan sama gue?" tanya Mawar yang sudah memberanikan diri bertanya hal ini.

"Sulit untuk gue jawab. Awal nya gue juga menolak perjodohan ini, tapi setelah melakukan sedikit penyelidikan gue mengerti kenapa gue harus terima lo," jawab Heaven membuat ribuan kupu-kupu berterbangan di hati Mawar.

Mawar melepaskan pelukan Heaven dengan sedikit kasar karena sejujurnya nya dia sangat panik dan malu.

"Jangan peluk gue disini. Kalau ada yang lihat bisa viral lagi gue," marah Mawar.

"Terus kita kalau mau pelukan dimana?"

"Kita? Lo aja sana sama hantu di belakang sekolah."

"Kalau hantu nya itu lo, gue mau sih."

Mawar yang merasa merinding langsung melesat kabur dengan kecepatan tinggi.

"Dia gila."

...........

.....bersambung......

Terima kasih sudah mampir jangan lupa vote dan komen nya... Nanti terus kelanjutan cerita Mawar hitam.

Tebak siapa pelaku pembunuhan santi?

Santi di bunuh atau bunuh diri?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mawar Hitam [ Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang