Seusai semalam menghabiskan waktu bersama Hinata, pagi ini Naruto bangun tidur tanpa ditemani kekasihnya. Karena urusan mendesak tentang keluarga Hyuuga, gadis itu pamit dan ijin untuk tidak menginap.
Naruto mengiyakan dan sebelum pamit mereka berdua mengakhiri pesta kecil itu dengan kecupan manis dan pelukan hangat.
Rasa bahagia semalam masih menghangat di memori Naruto. Ia merasa energinya terisi penuh untuk menjalankan misi hari ini.
Dan disinilah pria itu duduk sembari menunggu Rokudaime menyelesiakan beberapa dokumen yang perlu ditandatangani.
"Kau yakin dengan penawaran Shizuka? Bagaimana dengan Hinata? Kau sudah memikirkan konsekuensinya?" Begitu banyak pertanyaan dari Rokudaime, entah mengapa pernyataan Naruto membuat hatinya sedikit gusar. Ia berpikir bahwa muridnya itu bisa saja salah bertindak. Apalagi jika yang dihadapi adalah gadis seperti Hinata yang notabenenya kaku dan pendiam. Sedikit banyak Kakashi juga perlu memperhatikan gerak-gerik murid kebanggaannya itu demi menghindari kesalahpahaman terjadi dalam kehidupan pribadinya.
"Tenang saja Kakashi-Sensei, aku sudah memikirkan semuanya--"
"Kau sudah memberitahu Hinata?"
"Ehm, sudah--tetapi, di tengah ceritaku dia justru memotongnya. Dia bilang aku tidak perlu menjelaskan semuanya dan tidak usah khawatir. Aku benar-benar berhenti memberitahunya saat kulihat dia tersenyum dan mengangguk. Kukira, akan lebih baik mengikuti perkataannya. Bukan cuma dia yang memegang kepercayaannya padaku, aku pun demikian, Sensei."
Kakashi hela napasnya cukup keras sebelum berkata, "Baiklah. Aku harap semuanya berjalan lancar sesuai rencanamu. Bagaimana dengan janji temu bersama Sasuke? Hari ini 'kan?"
"Iya, Sensei. Kami akan berjumpa di warung minum teh yang sering dikunjungi di perbatasan. Kalau Sensei sudah selesai, aku--"
Belum kalimatnya tuntas diucapkan, suara ketukan pintu menyita fokus mereka. Tak lama Shizuka muncul di sana bersama Shikamaru yang memang berperan untuk mengantarkannya ke dalam ruangan Hokage.
"Maaf Rokudaime-Sama ... oh, Naruto! Kebenaran kau di sini. Aku baru saja ingin menanyakan alamatmu kepada Hokage." Sementara, Shikamaru yang berdiri tepat di samping kontan mendesah malas. Jika itulah tujuannya kemari, maka Shizuka bisa mencari dia bukan? Apa gadis ini tidak tahu seberapa dekat hubungan dia dan teman baiknya itu?
Naruto beranjak ke posisi Shizuka. "Kalau begitu kita sekalian berangkat saja. Ada seorang teman yang hendak kutemui, kau tidak keberatan jika ikut bergabung 'kan? Pembicaraan kami tidak lama."
"Tentu. Aku akan ikut."
Di sepanjang perjalanan keduanya kentara sama-sama canggung dan Naruto tidak merasa bahwa dia perlu mencairkan suasana di antara mereka. Shizuka satu-satunya yang tidak bisa mengabaikan ini, hingga dia mengawali perjalanan mereka dengan sebentuk percakapan.
"Naruto."
"Hem?" Si empu refleks menengok, turut menghentikan kaki-kakinya untuk menyamakan kondisi Shizuka yang lebih dulu menahan langkahnya.
"Apa kau merasa tidak nyaman? Aku minta maaf. Bagimu barangkali ini menyebalkan. Tapi, sungguh aku belum punya cara untuk memastikan agar situasi di desaku tetap baik setelah mendengar keputusanmu."
"Aku menganggap ini sebagai misi. Mau tidak mau aku harus berhasil mengatasinya. Aku sudah menetapkan pilihan. Jadi, aku juga siap membantumu menemukan solusi yang tepat."
"Begitu, ya?" Sejenak Shizuka mengalihkan pandangnya ke sisi lain. Nihil ide untuk menanggapi pernyataan sekian.
"Kau sudah coba memikirkan alasan untuk mengabari desamu?"
"Belum, aku tidak bisa memikirkannya secepat itu. Aku harus menemukan alasan bagus untuk membuat penolakan lamaran ini sebagai sesuatu yang dapat dimaklumi."
"Kau bisa katakan pada mereka mengenai hubunganku."
_____
"Yo, Sasuke...!" Sengaja berteriak ketika dia hampir tiba di warung yang dituju dan melihat Sasuke duduk di salah satu meja pengunjung yang masih kosong."Kenapa kau membawa orang lain di pertemuan kita? Kau pikir aku sedang main-main?"
Naruto menggaruk tengkuknya, "Maaf, Sasuke. Aku telanjur janji dengan Shizuka. Ini juga bagian dari sebuah perjanjian, aku tidak bisa menolaknya begitu saja."
-----
With Laceena
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO NINDEN: Hitotsu ni Naru
FantasiNaruto Uzumaki meresmikan hubungannya bersama Hinata Hyuuga. Dia tak ingin membuat semuanya menjadi sesuatu yang terus tiada disengaja terabaikan. Dan sejak pengakuan itu, dia menyadari hidupnya yang sedikit membosankan perlahan berubah dipenuhi ber...