kenyataan pahit

272 20 0
                                    

Maaf gw udah gagal jadi rumah kedua loLee mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf gw udah gagal jadi rumah kedua lo
Lee mark

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya salah seorang dokter keluar dari ruangan yang dari tadi tertutup rapat, dengan seragam putih bersih nya ia berjalan mendekati mark yang memang hanya seorang diri disana

"Gimana keadaannya dok?", tanya mark dengan raut wajah yang sangat khawatir

"Bisakah kita membahasnya di ruangan saya?", mendengarnya mark hanya mengangguk, ia kemudian berjalan mengikuti lelaki berkacamata itu ke sebuah ruangan yang tak jauh dari tempat UGD

Mark menatap sekeliling ruangan itu yang berwarna putih, bahkan peralatan dan hiasan yang ada di ruangan itu hampir berwarna putih semua. Ia kemudian duduk di kursi yang menghadap langsung ke meja dokter itu, mark dapat membaca namanya yaitu wong yuk hei dia memang tampan terlebih saat membuka kaca matanya

"Sudah berapa lama ia menderitanya?", mendengar pertanyaan itu jelas membuat mark celingukan bingung, ia bahkan tidak tau penyebab haechan kejang parah seperti tadi

"Saya tidak tau dok. Memangnya teman saya kenapa?", tanyanya, meskipun ia bimbang

Hembusan nafas keluar dari mulut lelaki di depannya sehingga membuat hatinya semakin gurindam tak karuan. Sorot mat itu seakan akan mengucapkan apa yang nanti ia ucapkan

"Sebenarnya ini sudah tidak ada harapan lagi. Seharusnya kau membawanya beberapa minggu yang lalu agar penyebarannya dapat kami perlambat sehingga tingkat resikonya menurun. Namun sayangnya kami hanya bisa membuatnya bertahan sejauh yang kami bisa.", Mendengar penjelasan itu membuat mark terdiam, matanya menatap lurus ke arahnya sambil terus mencerna satu demi satu kata yang baru ia ucapkan

Dokter itu mengambil sebuah amplop besar berisi hasil CT scan yang baru saja mereka lakukan. Tangan mark mengambilnya dengan perlahan, ia membuka beberapa lembaran gambar otak yang sepertinya milik haechan

"Dok?", Suaranya terdengar lirih seakan tak percaya dengan apa yang terjadi pada temannya

"Benar, teman anda haechan tengah mengidap kanker otak ganas, dan kini ia sudah masuk ke kondisi stadium akhir", Mark menggelengkan kepalanya seakan akan tak mengerti dengan apa yang baru ia ucapkan

"Bohong...bohong kan?"

"Tidak ada yang bisa saya lakukan lagi, jika, jika saja dia lebih awal mungkin kita masih bisa menyelamatkannya. Meskipun itu belum tentu. Namun sekarang semua sudah terjadi, tidak ada yang bisa kita ulang. Saya minta maaf", Dengan berat hati mark keluar dari ruangan itu, ia mencengkram erat lembaran gambar itu

H DAN J  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang