Cahaya yang meredup

250 20 0
                                    


Keesokan hari setelah di siksa habis habisan haechan di kurung di apartemennya sendiri oleh mark. Jika saja ada jeno pasti ia bisa pergi untuk sekedar jalan jalan keluar dan menghabiskan waktu liburannya

Adiknya jaemin juga berpamitan semalam untuk pergi ke pantai yang jauh dari kotanya bersama jisung, chenle dan renjun. Ingin sekali haechan ikut namun mark tetap melarangnya dengan alasan tubuhnya yang masih lemah untuk berpergian

"Mark, gw itu bukan anak kecil!", Kesalnya yang memang sudah bosan menghabiskan setengah harinya dengan menonton film di tv

Mark yang tengah asik nge gym di apartemen haechan tak menggubrisnya yang membuat oknum yang sedang duduk ini kesal dan melemparkannya sebuah bantal hingga mengenai wajahnya. Mark membuang nafasnya perlahan kemudian menghentikan kegiatannya itu

"Gw mandi dulu, nanti kita ke pantai yang deket rumah ayah gw mau?", Mendengarnya haechan langsung meloncat kegirangan, ia meraih ponselnya dan segera keluar dari apartemennya untuk ikut ke apartemen temannya itu

Setelah selesai menunggu mark yang mandinya hampir satu jam itu akhirnya mereka segera bergegas untuk pergi ke tempat yang akan menjadi tujuan mereka. Awalnya haechan akan membawa sepeda motornya sendiri, namun sayangnya ia harus mengurungkan niatnya karena melihat tatapan mematikan mark sehingga pada akhirnya ia harus ikut ke mobil temannya

"Mark, kalo misalnya lo bosen lo suka ngapain sih?"

"Tidur"

"Kalo gw sih merenung", haechan mengalihkan sebentar pandangannya ketika matanya mulai melihat air laut yang berwarna biru indah serta kekuningan karena cahaya matahari

"Oh iya gw mau titip satu hal", Mark melirik sekilas wajah lelaki yang tengah menatap kosong pinggiran pantai

"Apa?", Haechan tersenyum kemudian ia menundukkan kepalanya, "kalo gw gak ada titip jaemin ya?", Untungnya mark sudah sampai di tempat parkiran mobil, jika tidak mungkin akan terjadi tabrakan karena ia menghentikan mobilnya secara tiba tiba

Mark mengerutkan keningnya seraya menatap sinis lelaki yang kini tengah tersenyum panik karena telah mengecoh nya saat sedang menyetir

"Maksudnya?", Haechan yang tidak mau terkena omel hanya menggeleng sambil turun dari kursi penumpang itu dengan cepat. Mark hanya menghembuskan nafasnya perlahan kemudian memarkirkan mobilnya di pojokan agar gampang saat mengeluarkannya, meskipun hari itu pantai tidak seramai hari libur biasanya

Mark berjalan ke arah pantai sambil menengok kanan kiri, ia kehilangan jejak haechan yang kini entah pergi kemana. Dengan sedikit panik mark berjalan ke arah tempat yang cukup ramai pengunjung berharap ada lelaki yang tengah ia cari. Namun nyatanya haechan tidak ada di tempat itu, pada akhirnya ia mencoba berjalan lebih jauh yang mana hanya ada sebuah pohon dan beberapa batu terumbu karang yang cukup besar. Disana tidak terlalu banyak orang karena tidak banyak pendagang

Dari sorot mata hitam kebiruan nya ia dapat melihat Lee haechan yang tengah meneduh di pohon besar. Dengan langkah cepat mark segera menghampirinya

"Lo kemana aja sih?", ucapnya dengan nafas yang masih ngos-ngosan

"Coba lo duduk deh, liat senja nya cantik ya?", Mark akhirnya menurutinya, ia duduk di sebelahnya kemudian mengarahkan matanya ke arah matahari yang hampir tenggelam di lautan yang luas

Haechan tersenyum, ia menjulurkan satu tangannya seakan menangkap matahari itu. Mark yang melihatnya hanya menanggapinya seperti biasanya,

Tangannya perlahan turun, ia ingat jika tadi ia meminta seseorang untuk membantu mengambilkannya foto sebelum mark datang menemuinya. Niat awalnya ingin menunjukannya kepada temannya itu, namun haechan mengurungkan niatnya

H DAN J  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang