Senja, kamu indah.
Haechan jongkok di antara pasir dan air laut yang tak kenal lelah dan terus naik turun ke daratan. Matanya sesekali menatap teman temannya yang tengah berjalan mendekatinya
Bohong jika ia baik baik saja. Ketika alat bantu itu di lepas haechan setengah mati menahan rasa sakit yang langsung menjalar di kepalanya
Mark menyuruh jeno dan jaemin untuk mencari warung dan membelikan air minum, kebetulan stok air habis di perjalanan. Haechan terdiam sebentar menatap mark kemudian kembali beralih untuk bermain bersama pasir
"Kemana mereka", tanyanya tampa menatap lawan bicaranya, "membelikan air", jawab mark kemudian ikut berjongkok bersama haechan. Haechan tersenyum kemudian menatap mark, "kenapa lo selalu tau kondisi gw sialan", ucapnya dengan kesal
"Karena gw kebalikan lo, gw benci melihat lo seperti ini. Kenapa lo tidak membagikan sedikit duka ataupun luka itu ke gw? Sial, kenapa gw jadi kesal ", ujar mark panjang lebar yang tampa ia sadari itu membuat haechan tertawa
"Lo bisa berbuat hal lucu juga ya?", Mark menggaruk rambutnya, "sedikit belajar dari diri lo"
Tak lama mereka menatap kehadiran jaemin yang membawa empat botol air minum. Sedangkan jeno...dia membawakan snack yang mereka bawa sebelum berangkat, semuanya. Yang mana itu adalah tiga keresek yang tidak berukuran kecil. Mereka akhirnya menepi cukup jauh agar tak terkena cipratan ombak air laut yang tak akan pernah berhenti.
Berbeda dengan manusia, pasti secepat dan selambat lambatnya detak jantung yang sama pasti salah satunya akan ada yang berhenti terlebih dahulu
"Minumlah ", jaemin menyodorkan botol air minum yang segel nya telah ia buka untuk haechan minum. Haechan tersenyum kecil, "terimakasih", jaemin membalas senyumnya sambil mengangguk angguk kan kepalanya beberapa kali
"Tetap kaya gini yaa kalian", ucap haechan secara tiba tiba sampai membuat mereka bertiga tersedak dengan apa yang mereka makan/minum. Jeno mengerutkan keningnya tak suka dengan apa yang baru ia katakan, jaemin menatap khawatir. Sedangkan mark, ia hanya tersenyum
"Gw pastiin bakal tetep kaya gini", ujarnya kemudian melanjutkan makannya. Sedang jeno dan jaemin hanya diam kemudian kembali melanjutkan kegiatannya
Semesta haechan rasa ia sudah tidak sanggup lagi, kepalanya sakit bukan main. Ia mati matian menjaga pandangannya agar tetap jelas. Namun ia sudah tiba bisa berpura pura lagi, tubuhnya sudah tak kuat. Batinnya sudah lelah, ia ingin pulang dan tidur dengan tenang
Haechan tersenyum rapuh, matanya menatap sendu ke arah rumah keduanya yang tengah memakan makanannya dengan lahap. Kepalanya hampir meledak dan kini ia sudah menyerah, ia menyerah pada takdir dan memutuskan untuk berhenti. Ia berhenti untuk bertahan lagi.
"BANG!"
Haechan terjatuh, tubuhnya kejang kejang hebat serta banyak busa yang keluar dari bibirnya. Mereka bertiga langsung panik, jaemin segera memeluk tubuh kakak nya dan berharap itu bisa menghentikan kejangnya. Namun nihil haechan terlihat semakin parah, bahkan tidak bisa di sebut jika ia masih bisa selamat
"Haechan...gak, GAK CHAN...JANGAN GW MOHON JANGAN PERGI CHAN....", teriak jaemin frustasi,
"TOLONG...JANGAN PERGI, GW MOHON""Gw gabisa tampa lo bang..bertahan, gw mohon...bertahan buat gw, lo mau liat gw sukses kan? Jadi gw mohon bang... bertahan", suaranya sudah tak kuasa untuk keluar, melihat kembarannya kesakitan seperti itu di depan matanya membuat jaemin sangat terpukul
KAMU SEDANG MEMBACA
H DAN J [END]
Dla nastolatków'Dunia gak jahat, yang jahat itu takdir kita' _H and J_ (END) Menceritakan kehidupan kelam dua orang saudara kembar yang harus terus berjuang di saat kedua orang tua mereka pergi dan tidak mendukung keberlangsungan hidup mereka