Di saat gw mau ngejar mimpi, tuhan malah kabulkan keinginan gw
~(ʘᴗʘ✿)~
Haechan terduduk menatap ke arah luar jendela gedung rumah sakit yang memang cukup besar. Setelah tidur seharian sembari menunggu teman dan adiknya pulang haechan memutuskan bangkit dan duduk di dekat jendela untuk sekedar menenangkan isi kepalanya. Meskipun sudah di larang untuk mencoba melepaskan alat bantu ke tubuhnya ia pada akhirnya melakukannya
Ia menyisir rambutnya menggunakan sela sela jari jemarinya, setelahnya haechan melihat rambutnya yang rontok parah ketika tangannya ia tarik. Kepalanya tertunduk karena rasa pusing itu selalu kembali menyerangnya bagaikan seorang musuh
'tuhan, haechan capek', ia mengusap air matanya yang turun karena menahan rasa sakit yang teramat menyiksanya
Perutnya terasa sakit dan mual, namun meskipun begitu ia tidak akan memuntahkannya sedikit pun sehingga itu sangat menyiksa batin maupun tubuhnya. Haechan memegang pinggiran dinding agar keseimbangannya terjaga, sebelum seseorang datang ia harus ke posisinya semula agar tidak mendapatkan omelan
Brak
Ia terperanjat kaget ketika gelas air minum nya pecah karena tak sengaja tersenggol olehnya. Di waktu yang bersama haechan juga mendengar suara percakapan yang menuju ke kamarnya. Ia dengan cepat berpura pura seakan akan sedang kesulitan mengambil sesuatu di meja
Cekrek...
"Haechan? Lo gapapa?", tanya jeno yang langsung panik ketika melihat sebuah pecahan gelas yang berserakan di lantai
Jaemin yang ada di paling depan jeno dan mark segera berlari untuk membersihkan pecahan gelas itu. Mark berjalan mendekati haechan yang sedang memasang wajah pura pura khawatir, ia meletakkan buah buahan yang di genggam ke meja berwarna putih itu
Mark melirik ke beberapa selang yang seharusnya terpasang justru terlepas, ia yakin ini semua hanyalah sebuah alasan tertentu yang haechan buat agar membuat mereka tidak curiga. Namun seorang mark tidak mudah untuk di bodohi olehnya
"Lo harusnya bilang kalo mau apa apa chan..", lirih jaemin seraya menatap khawatir kembaran sekaligus keluarga terakhir yang ia miliki
"Gw gamau.. ngerepotin lo jem", ucapnya sambil terkekeh. Namun matanya tak dapat berbohong, rasa sakit setiap malam tak kuasa ia bohongin, lelah. Haechan ingin menyerah dan tidur selamanya
Namun ia masih memiliki adik kecil yang selalu ia banggakan disaat dunia menindas nindas nya seakan akan tumbuh dan batinnya tidak kenal lelah. Semesta jahat, bagaimana bisa orang selemah dirinya di hantam berbagai cobaan terus menerus
KAMU SEDANG MEMBACA
H DAN J [END]
Teen Fiction'Dunia gak jahat, yang jahat itu takdir kita' _H and J_ (END) Menceritakan kehidupan kelam dua orang saudara kembar yang harus terus berjuang di saat kedua orang tua mereka pergi dan tidak mendukung keberlangsungan hidup mereka