Neo High School(NHS)⎯ terlihat beberapa siswa sedang dihukum di tengah lapangan sekolah dengan teriknya matahari pagi ini, sebabnya kemarin hari mereka berlima tidak sengaja menendang bola ke arah kepala sekolah. Tepat mengena kepala, kepala sekolah itu. Meskipun pernyataannya itu memang disengaja yang sengaja dikatakan tidak disengajakan oleh ketua dari kelima siswa itu.
Sebut saja dia Na Jaemin.
Bagaimana tidak, selepas menendang bola itu mereka tidak langsung meminta maaf melainkan tertawa, pagi ini pun mereka meminta maaf karena terpaksa, kalau tidak, bisa saja orang tua mereka yang di panggil. Dan disinilah mereka berlima sekarang, dihukum di tengah teriknya matahari. Mau tidak mau mereka berlima pasrah menjalankan hukuman mereka.
Satu dari kelima orang itu tidak menjalankan hukumannya dengan benar. Saat keempat yang lainnya berdiri dengan kursi masing-masing di atas kepala, lain dengan pemuda bermarga Na itu malah duduk santai di kursi itu ditemani kacamata hitamnya. Tidak lupa bahwa sekarang ia sedang membayangkan dirinya berada di pantai, sambil menyeruput minumannya kesukaannya, green tea.
Slurpp.
"Ahh~" desahnya saat air itu masuk ke kerongkongannya, terasa sangat segar.
Dia-lah Na Jaemin, anak tunggal terlahir dari keluarga kaya raya, yang merupakan antara orang terkaya di Seoul. Jaemin juga merupakan ketua gang motor dan anak berandalan di sekolahnya. Juga pria yang selalu santai mengerjakan sesuatu, entah itu tugas yang diberikan oleh guru atau pekerjaan lainnya. Bisa saja Jaemin dikatakan sentiasa santai mengerjakan sesuatu. Mau itu makan, minum atau mandi ataupun saat dirinya diambang kematian.
Seperti 3 bulan lalu, ia hampir saja mau dibunuh oleh ayahnya pasalnya ia dituduh sudah menghamili anak orang. Tapi ia dengan santainya masuk ke mansion membawa teman-teman walaupun ia tau yang ayahnya pasti akan membuat ia babak belur. Untung saja anak yang gadis itu kandung bukan anaknya, dan gadis itu mengaku yang Jaemin tidak pernah menyentuhnya.
"Minta" pinta seorang pria mungil yang sedang berdiri dengan kerusi di atas kepalanya. "Beli sendiri, kan bapak kau kaya"
"Jahat kau Na, aku haus nih loh, bagi dikit dong" pinta Renjun lagi menurunkan kerusi diatas kepalanya ingin merampas minuman Jaemin. "Ga. Beli sendiri, tuh kantin masih buka"