"ihh..aku enggak sengaja kakak~" Ara, merengek dan menggoyang goyangkan tubuhnya, memegang tangan kakak kelasnya yang nampak jijik.
Yang menjadi lawan Ara menghempaskan tangan itu dan bergidik ngeri.
"Najiz lu cacing, bangsat! Awas aja lain kali lu pegang pegang barang gua ya!" Gadis itu mendorong tubuh Ara hingga terjatuh dan pergi meninggalkannya, sedangkan Leon yang melihat itu tertawa puas dalam hatinya.
"Minimal Jambak dikit" batin Leon.
Lalu beberapa saat kemudian, Rean dan Reon berlari menghampiri Ara yang tiba tiba menangis.
"Lu fokus amat merhatiin mereka, lu suka ya Ara?" Liam, menebak dengan iseng. Membuat Leon melotot dan menarik bibirnya jijik .
"Dih! Najis!"
Liam tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Leon yang benar benar julid, bahkan 3 orang teman barunya yang lain ikut menggodanya dengan menuduhnya menyukai Ara Ara Kimoci itu.
"Udah, udah. Nanti Si Leon Pindah sekolah lagi, jangan di bully" Gurauan dari Daniel menambah gelak tawa dari 3 orang lainnya.
Leon, mendengus keras dan meminum Jus alpukat miliknya dengan kasar.
"Abang Leon~ tadi kenapa nda bela Ara ungg? Tadikan Abang ada di sini?"
Mata Leon melotot ngeri dan langsung tersedak setelah mendengar dan melihat Ara di sebelahnya, Ara sedang duduk di sebelahnya dan saudara kembar itu sedang berdiri sedikit jauh dari mereka.
Leon menyemburkan Jus Alpukat yang ada di mulutnya ke wajah Ara dan terbatuk keras setelah itu, lalu diiringi dengan Tangisan Ara dan teriakan tidak terima dari Rean dan Reon .
"Fuck! Lu sengaja kan!" Reon berteriak marah dan berancang-ancang untuk memukul Leon, sedangkan Rean sedang membersihkan wajah Ara dengan Tisu.
Leon yang masih terbatuk menendang Reon menjauh darinya.
"Muka adek Lo serem kaya Anabellek, cocok gua sembur. Lu juga gausah dekat dekat, Jijik"
"Gua bakal bilang ini sama sama Daddy!"
"Dih, anak Daddy tukang Cepu. Aduin sana, mau bapak Lo salto sambil kayang gua juga ga perduli Jing"
Leon dan Reon yang masih beradu mulut, berbeda dengan Teman teman Leon yang menahan tawa.
"Le, ayo kita cabut aja" Zenael yang sedari tadi diam akhirnya berbicara sambil beranjak berdiri dengan Liam yang disusul oleh Daniel dan Andrian.
Leon mengangguk dan berjalan pergi dari sana bersama temannya, sebelum Rean tiba tiba menarik kerahnya dan membogem sudut bibir Leon dengan kuat.
Leon terkekeh geli dan menatap Rean yang lebih pendek darinya dengan tatapan merendahkan.
"Udah?"
Rean terdiam dengan pertanyaan itu, sebelum mendapatkan pukulan balasan di pipinya yang jauh lebih kuat hingga Rean terjatuh.
Leon menyeringai kecil, semua orang Di kantin itu terdiam dan takut. Leon itu menakutkan, hari pertama di sekolah dan dia langsung menunjukkan bahwa dia adalah penguasanya.
"Gua tunggu Drama lu di rumah"
Leon kemudian langsung pergi keluar dari kantin menuju kembali ke kelasnya karena kebetulan bel masuk sudah berbunyi, diikuti oleh Liam yang menjadi sekelasnya.
"Anjir.. serem Cok"
"Mereka saling Kenal?"
"Kayanya Mereka saudara Cok, liat tuh mirip!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEW LIFE (BL)
Fanfiction"Ugh, shit kepalaku sakit sekali !" "hallo Tuan! perkenalan saya Sistem 05 yang siap membantu anda untuk menjalani hidup baru anda!" "Sial, kenapa aku hidup lagi bajingan !" . . . . "Bodoh, kenapa kau ingin menjadi manusia?" "Umm.. karena... Karena...