{7}

7.2K 598 3
                                    

Ayo Vote duluu!!!

Di pagi hari di hari Minggu setelah sarapan, Leon dengan bermanja pada mamanya di ruang tengah. Berbaring di sofa dengan paha mamanya menjadi bantalan kepalanya.

Bermain game online sambil menikmati usapan lembut mamanya di rambutnya, mengacuhkan ketiga abangnya dan daddynya yang juga ada di sana.

Sofia the first dan Ara Ara Kimoci itu sedang pergi ntah kemana berdua.

Hal ini sebenarnya sangat jarang terjadi, bahkan mungkin ini yang pertama setelah sekian Tahun.

'puk'

Leon, mendengus dan melemparkan ponselnya dengan kasar ke atas meja. Sebenarnya ingin mengumpat karena kekalahannya di dalam game itu.

Vivian yang sebelumnya membaca majalah sedikit terkejut saat Leon melempar ponselnya.

'plak'

"Aduh maa" Leon, berucap mengeluh sambil mengelus keningnya yang baru saja Vivian tepuk dengan majalah di tangannya.

"Kebiasaan banting banting barang"

"Hehe.. itu ga sengaja mahh"

"Ga sengaja apanya? Memang mama buta?" Leon hanya nyengir polos, menampilkan tampang tidak berdosa miliknya.

"Ma, Leon boleh ikut kelas akselerasi sekolah?"

"Boleh sayang"

"Memang lu bisa? Lu kan Tolol" tiba tiba Reon berucap sarkas, menunjukkan wajah tengilnya yang luar biasa menjengkelkannya untuk Leon.

"Gua ga ngomong sama lu, uget uget diem aja"

"Ap_"

"Udahhh ah, berantem Mulu" ucap Vivian sedikit jengkel dengan kedua anaknya ini, bertemu pasti bertengkar. Adem dulu sehari kenapa sih?

"Itu mahh.. Leon bilang Reon uget uget" Reon mengadu sambil menunjuk Leon yang sedang berbaring santai di sofa.

Leon yang mendengar aduan itu kemudian melotot tidak terima

"Lah?! Yang mulai siapa!"

"Udahhhh... Ih!"

"Aduhh duhhh mama" Leon meringis dan memegangi tangan Mamanya yang menarik pipinya.

"Lagi?"

"Enggak enggak, enggak lagi"

Saat Vivian melepaskan cubitannya, Leon menghela nafas lega sambil mengelus pipinya yang memerah, sedikit cemberut sambil menatap sinis pada Reon.

"Reon, sini kamu" Reon mendatangi Mamanya dengan raut wajahnya yang sedikit pucat dan nyengir polos agar dikasihani Mamanya.

"Aduh.. ma, ampun ampun" Vivian menjewer telinga Reon dengan geram, membiarkan Rean, Allan, dan Arkan sebagai penonton.

"Lagi? Berantem lagi?"

"Enggak! Aduhh"

Vivian mendengus dan akhirnya melepaskan Jeweran dari telinga Reon.

Reon cemberut dan merengek pelan sambil mengusap telinganya, Reon dan Leon masih menatap sinis.

"Sekarang saling minta maaf, minta maafnya kaya yang dulu mama Ajarin. Minta maaf sambil mama hukum"

"Gak! / Gak!"

Leon dan Reon berteriak menolak, yang dimaksud mamanya adalah mereka harus bersalaman sambil menyatukan kening mereka, lalu saling berjanji pada Vivian.

Leon dan Reon masih saling menatap sinis sedangkan Arkan, Allan, dan Rean kini fokus menatap pertunjukan yang menarik di hadapan mereka.

Vivian melotot ke arah mereka berdua, hingga akhirnya Leon menurut dan bangkit dari sofa lalu berdiri di depan Reon' sambil mengulurkan tangannya.

MY NEW LIFE (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang