14► now tell me, what have you done? (nsr)

183 72 48
                                    

Tukang Edit

Kpn lo krm? |
Video gw |
Udah jd kan? |


Lelah memperhatikan chat yang tidak kunjung dibalas, Sunghoon berdecak. Sudah semalaman Retha mengabaikannya, padahal dia sudah berjanji akan mengirim video hasil editan gadis itu pada guru hari ini.

Sunghoon bersandar pada kusen jendela, mengamati lapangan yang kosong. Pukul setengah enam pagi harusnya bukan waktu yang normal bagi murid seperti Sunghoon masuk sekolah. Baru kali ini lelaki berkulit pucat itu ada di kelas sebelum anak-anak lain.

Sunghoon bukan tipe siswa rajin yang suka berangkat lebih awal seperti Jungwon. Dia lebih cocok disamakan dengan Ni-Ki. Bedanya, Ni-Ki terlambat karena tidak bisa bangun, sedangkan Sunghoon perlu menjalani aktivitas fisik terlebih dahulu.

"Harus banget gue ke kelas lo dulu?" gumam Sunghoon sembari menyentakkan kepalanya kesal. Dia memejamkan mata, berharap bisa tidur barang semenit saja. Akhir-akhir ini jadwal latihannya tidak terlalu padat, tetapi dia masih sulit tidur dengan nyenyak entah kenapa.

"Anjing!"

Tiba-tiba terdengar suara benturan dari arah pintu. Jay yang awalnya berjalan santai ikut tersentak saat Heeseung melompat ke belakang karena kaget akan keberadaan Sunghoon. Siluet Sunghoon hampir membuat jantungnya meloncat keluar.

Sunghoon melirik sekilas lalu kembali menyandarkan kepalanya. "Lebay amat."

"Gue kira kelas lagi kosong, sat!" Heeseung menekan kesal saklar lampu setelah mengambil jerseynya yang terjatuh. "Lagian tumben banget lo dateng jam segini? Mana gelap-gelapan lagi!"

"Cewek yang biasanya nempel sama lo ke mana, Hee? Video gue ga dikirim-kirim," tanya Sunghoon, sengaja mengubah topik.

"Sakit," jawab Jay refleks.

"Kok, lo yang jawab?" Sunghoon menoleh pada Jay yang diam-diam mengumpat pada dirinya sendiri. Dia lupa kalau Sunghoon belum tahu apa-apa tentang hubungannya dengan Retha.

"Tadi Heeseung ngomong ke gue, dia titip surat." Jay berusaha menjawab santai. Beruntung alasan itu cukup kuat karena sekarang perhatian Sunghoon teralih pada Heeseung.

"Lo siapanya? Mau aja disuruh-suruh," cibir Sunghoon.

"Nitip surat emang harus jadi siapa-siapanya dulu?" respons Heeseung sembari terkekeh hambar. Dia lalu berhenti di depan meja, menunjuk Sunghoon dengan dagunya. "Lo ngapain di situ coba?"

"Nyari inspirasi," balas Sunghoon sekenanya. Jay yang sudah hapal betul kebiasaan Sunghoon hanya menggeleng. Introver satu itu memang acak sekali kelakuannya.

"Jungwon nyuruh kita kumpul istirahat nanti," ujar Jay di tengah keheningan. Dia ingin berhenti memikirkan Retha yang sempat membuatnya emosi tadi malam.

Sebelah alis Sunghoon terangkat. "Buat?"

"Bahas kompetisi persabatan." Jay duduk di kursi lalu mengangkat satu kakinya ke meja. Tipikal Jay dengan tampang songong mode on. "Dia udah daftarin band kita ke pihak OSIS kemarin."

"Lo ga dispen lagi, kan, Hoon?" tanya Heeseung yang tampaknya sedang berburu bolpoin di kolong meja beberapa murid.

Sunghoon menggeleng, tetapi ekspresinya makin terlihat muram. "Gue ke tempat latihan pas pulang sekolah."

"Lo ikut basket juga, ya, Hee?" tanya Jay sambil memainkan gim T-Rex pada halaman pencarian chrome-nya.

"Ya, sama Ni-Ki."

Foreshadow | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang