Bab 3 Pacar pura-pura

127 77 31
                                    

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️❤️❤️

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eryn berdiri mematung di tempatnya, sama sekali belum berkedip sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eryn berdiri mematung di tempatnya, sama sekali belum berkedip sejak tadi.


"Kenapa diam? Tuang minumannya," Erland seakan tidak mengenali Eryn, apa dia mabuk?
Eryn pun menurunkan lututnya menyentuh lantai, dengan pelan cewek itu menuangkan minuman berwarna merah itu ke dalam gelas yang ada di sana.

"Lo-bukannya cewek yang ribut sama Erland di sekolah?" tanya cowok yang duduk di pojokan sana.

"Gue rasa iya sih," sahut cowok yang berada tepat di dekat Eryn.

"Ma-maaf Tuan saya tidak mengerti," jawab Eryn menunduk, agar dua orang itu tidak melihat wajahnya dengan jelas, ayolah Eryn hanya ingin bekerja dengan tenang. Eryn menyesal tidak mengikuti saran Tasya.

"Di kira dia gue buta anjir!" Zen menegak cepat minuman itu hingga tandas.

"Bener apa kata lo Zen, gini-gini mata gue masih bagus," sahut cowok dengan name taq Denovan Arkana. Emangnya siswa boleh ya ke Bar? Itu lah yang menjadi pertanyaan untuk Eryn, bukannya harus ganti baju dulu?

"Lo gak mau balas dendam Land? Mayan cakep," ucap Arka melirik Erland.

Eryn bergidik ngeri, apa yang sebenarnya mereka bicarakan. Balas dendam? Apa hubungannya dengan wajah?

 I'm ❌Luna❌ ErynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang