Bab 4 Pacar tukang ngatur

100 59 20
                                    

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️❤️❤️

"Mulai sekarang lo jadi pacar gue, sebaiknya lo belajar akting supaya Mama gue gak curiga!" Titah Erland dengan wajah datar bak tembok itu.

"Eh," Eryn menatap Erland bingung, hanya karena kesalahpahaman ia harus terikat dengan Erland. Menjadi pacar pura-pura bukanlah hal yang sulit bagi Luna, sejauh ini ia bahkan baik-baik saja memerankan sosok Eryn, yah meski, sudah di ubah keseluruhan termasuk menyingkirkan kacamata burik yang selalu di pakai oleh Eryn, serta rambut ekor kuda yang membosankan.

"Kenapa diam aja? Lo berani nolak gue Denger ya, selama-

"Selama ini cewek yang ngejar-ngejar gue, seharusnya lo syukur gue jadiin pacar pura-pura," potong Eryn menirukan gaya bicara Erland. "Gitu kan?" Tanya Eryn menatap Erland.

"Bagus kalo udah tau, minimal paham posisi lah! Gue disini," ucap Erland mengangkat tangannya di atas kepala, " dan lo- Eryn mengikuti arah tunjuk Erland. "Disini!" Tunjuk nya tepat di bawah pijakannya.

"Erland!" Eryn tidak terima, apa-apaan dia seenaknya mengatai Eryn serendah itu.

"Kenyataan!" Ucap Erland tanpa rasa bersalah.

Eryn menatap Erland tajam seakan matanya akan turun keluar, kakinya membuat bunyi cukup kuat saat di hentakkan keras ke lantai. Eryn meninggalkan Erland dengan raut wajah kesal.

"Kok dia yang kesal, lah gue salah apa? Gak sopan main pergi gitu aja," oceh Erland ikutan kesal.

❤️❤️❤️

"Gak usah kerja mulai hari ini!" ucap Erland yang sibuk menyetir. Ucapannya tetap tidak masuk akal seperti biasanya. Cowok itu selalu memerintah dan mengatur Eryn sesuka hatinya.

"Maksud lo apa? Seenak jidat ngatur gue."

"Terus lo mau bikin malu gue? Ya kali lo yang ngaku jadi pacar gue kerja di Bar kayak gitu," Erland melemparkan tatapan tajamnya.

"Eh balok es, lo yang ngaku jadi pacar gue, bukan gue. Ingat itu jangan di balik!"

"Itu karna Mama, gue terpaksa! Lo kira modelan datar kayak lo bisa buat gue tertarik? Sorry aja Ryn, lo kepedean."

"Yang jelas bukan gue yang ngaku!" Eryn tidak mau kalah, cowok itu mulai kelewatan, jika saja ini bukan tubuh Eryn, mungkin Luna sudah mencekik Erland hingga pingsan.

"Gak peduli gue, pokoknya lo gak boleh kerja di sana lagi!" Erland menekan kuat perintahnya.

"Terus jajan gue dari mana anjing! Lo kira duit jatuh dari pohon main pungut aja. Gue juga butuh makan, dan masih banyak keperluan lain."

"Kasar ya mulut lo," Erland menghela nafasnya kasar. "Tenang aja, gue yang kasih jajan lo. Mau berapa? 500 juta cukup?" Erland melirik Eryn sekilas kemudian kembali menatap jalan raya. Bagaimana pun juga ia harus tetap fokus menyetir.

 I'm ❌Luna❌ ErynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang