Sudah berlalu beberapa hari sejak Eryn dan Erland berkunjung ke istana negara. Waktu terasa cepat berlalu.
Erland bangun pagi sekali, cowok itu sudah rapi dengan kemeja putih lengan pendek dipadukan celana katun panjang berwarna hitam.
"Eryn," Erland membuka pintu kamar Eryn, cowok itu menghela nafas berat melihat Eryn yang masih bermimpi di alam tidurnya.
Erland mendekati Eryn, cowok itu menyingkat selimut milik Eryn berharap cewek itu segera bangun, namun Eryn bukannya bangun, ia malah semakin tidur dengan pulas. Berbagai cara si lakukan Erland, namun Eryn tak kunjung bangun juga, suara Erland saja seperti mau habis, namun Eryn seakan tidak dengar. Erland kehabisan cara, ia pun menggendong tubuh Eryn, membawanya ke kamar mandi.
"Sorry Ryn," aksi Erland membuat Eryn lambung melek, cewek itu kaget, saat tubuhnya sudah basah semua.
"Erland!" Teriaknya marah, "apa-apaan sih."
"Mandi yang bersih! Gue tunggu di luar." Erland langsung berlari meninggalkan Eryn yang marah.
❤️❤️❤️
"Maaf, Ryn," ucap Erland pelan.
Eryn tidak menjawab, cewek itu menggigil kedinginan.
"Gue bantu keringin rambut ya," Erland bergegas mengambil alih hairdryer yang ada di tangan Eryn.
"Dasar! Padahal masih jam lima pagi," rutuk Eryn.
"Hehe, aku terlalu semangat tadi, jadinya gak sabaran." jelas Erland.
"Udah siap semuanya keperluannya?"
"Udah," Erland menjawab cepat.
"Tenda?"
"Iya."
"Makanan? Minuman? Pakaian buat liburan? Dan—"
"Udah, semuanya aku yang siapin, tinggal barang kamu aja lagi."
"Oh," jawab Eryn singkat.
❤️❤️❤️
"Wah, bagus banget!" Eryn antusias, sejak ia turun dari mobil, cewek itu berlari-larian tidak jelas, ia tampak sibuk mengamati lokasi yang akan menjadi tempat mereka piknik.
"Ternyata kota Satgas punya tempat seindah ini, ya," Eryn tak hentinya kagum.
"Ini baru salah-satunya, masih ada delapan tempat lagi. Simpan kagumnya, buat delapan hari kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm ❌Luna❌ Eryn
FantasyLuna, seorang aktris yang sedang populer, tiba-tiba meninggal saat mandi dan bangun di tubuh Eryn, seorang gadis yang mengakhiri hidupnya sendiri. Berada dalam tubuh Eryn, Luna menyadari penderitaan dan perlakuan tidak adil yang dialami oleh Eryn...