Bab 19. Taman bunga kota Dreambridge

9 2 2
                                    

Setelah menempuh 18 jam di perjalanan, dengan rute tercepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menempuh 18 jam di perjalanan, dengan rute tercepat. Akhirnya Eryn dan Erland sampai juga di kota Dreambridge. Kota Dreambridge dan Starhaven sangat jauh, melewati empat kota.

Dua manusia itu berjalan penat membawa tas masing-masing, melewati jalan setapak kecil. Di kiri dan kanan di penuhi oleh kebun bunga, sangat cantik berwarna kuning. Karena berada di kaki  gunung, cuacanya pun cukup dingin. Dengan modal Hoodie yang tebal Eryn dan Erland membelah cepat jalanan panjang itu. Hingga akhirnya pandangan mereka terkunci di satu rumah papan kecil yang sederhana.

Eryn tersenyum, menatap rumah dengan pagar kayu itu. Ia semakin berjalan cepat. Jauh beberapa ratus meter di sana, terdapat tiga gunung yang saling berdekatan bebatuannya menunjukkan seberapa suram gunung itu.

 Jauh beberapa ratus meter di sana, terdapat tiga gunung yang saling berdekatan bebatuannya menunjukkan seberapa suram gunung itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erland masuk terlebih dahulu, seperti biasanya ia akan menaruh barang bawaannya. Begitu juga dengan Eryn, cewek itu meletakkan ransel besarnya di atas ranjang.

"Capek juga ya," ucap Eryn membaringkan tubuhnya.

Erland memilih duduk di sofa, rumah itu cukup kecil, hanya memiliki dua ruangan, ruang utama dan dapur.

Eryn bangkit dari tidurannya, ia berjalan menuju dapur. Aroma khas kayu itu membuat Eryn merasa tenang.

"Erland, aku cuci buah-buahan dulu ya. Tadi aku dengar suara air, gak jauh di ujung sana ada air dangkal. Mau ikut?" tanya Eryn memasukkan bermacam-macam buah kedalam nampan yang terbuat dari bilah bambu.

"Ayo," Erland pun membantu Eryn.

"Wah, tempat-tempat kaya gini emang yang terbaik," Eryn melepaskan sandalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, tempat-tempat kaya gini emang yang terbaik," Eryn melepaskan sandalnya. Cewek itu langsung menginjakkan kakinya kedalam air. Air yang cukup dingin itu seakan menggelitik telapak kaki Eryn.
Eryn dan Erland duduk di bebatuan besar, keduanya tengah sibuk mencuci bersih buah-buah. Eryn juga membawa apel yang di petiknya di Villa kemaren.

Karena hari sudah mau malam, Eryn dan Erland pun bergegas menuju rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena hari sudah mau malam, Eryn dan Erland pun bergegas menuju rumah. Mereka berjalan beriringan dengan tangan yang membawa nampan buah.

❤️❤️❤️

"Bintang nya banyak," tunjuk Eryn menatap langit berwarna gelap, dengan gemerlap kecil yang menumpuk.

"Iya, jadi ingat ramalan zodiak."

"Haha masih aja percaya," Eryn tertawa.

Eryn menyeruput kopi panas yang di sedihnya beberapa saat lalu. Menikmati malam di halaman rumah adalah hal yang menyenangkan.

"Erland ... Kalo semisal ada manusia yang datang dari dunia lain, kamu percaya?" netra Eryn menatap sosok Erland yang duduk di sampingnya. Tangan Eryn bergerak merapikan selimut yang menutupi kakinya dan juga kaki Erland.

"Aku si gak percaya, emang nya ada dunia apa lagi? Tapi ... Aku akan berubah pikiran kalo manusia itu buktiin langsung kebenarannya." Erland meletakkan gelas putih yang tadi di pegangnya.

"Gitu ya," Eryn memalingkan wajahnya.

Sudah berlalu cukup lama, Eryn masih sama sesekali melirik Erland. Ntah mengapa rasanya aneh, seakan ada perasaan takut. Bagaimana kalo semua ini punya sekedar mimpi panjang? Dan ... Saat bangun semuanya hilang, lenyap tak meninggalkan jejak. Bahkan untuk di kejar pun tak bisa. Eryn takut jika itu benar-benar mimpi, rasanya tidak mudah merelakan apa yang sudah di laluinya. Jika ini memang mimpi yang panjang, Ryn berharap ia tak perlu bangun lagi. Namun jika ini bukanlah mimpi, Eryn berharap tidak ada yang akan merebut kehidupannya.

❤️❤️❤️

"Erland! Sini!" Eryn melambai ke arah Erland. Cewek dengan dress kuning itu tengah berdiri di padang bunga yang ada di depan rumah.

Erland tersenyum, cowok itu berjalan kearah Eryn. "Suka banget ya? Kayaknya aku berhasil bikin kamu happy." 

"Hehe iya, happy banget, gak nyangka se-happy  ini," Eryn menggerakkan tangganya tinggi, menaruh sesuatu yang melingkar seukuran kepala tepat di atas kepala Erland. Mahkota bunga itu terlihat cocok saat bersama Erland.

 Mahkota bunga itu terlihat cocok saat bersama Erland

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 I'm ❌Luna❌ ErynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang