Bab 7 Perkara Arang.

64 38 12
                                    

Hari sudah beranjak malam, Buk Mega dan Pak Dekna sibuk mengatur barisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah beranjak malam, Buk Mega dan Pak Dekna sibuk mengatur barisan. Suara nyaringnya mulai terdengar di telinga Eryn.

“Baik anak-anak, malam ini kita akan habiskan waktu untuk bersenang-senang, Ibuk sama Pak dekna bawa danging yang banyak, masing-masing ambil satu bungkus ya!” ucap buk Mega dengan lantang.

“Baik Buk!” para murid menjawab dengan kompak.

“Ibuk! Tuan muda Erland satu bungkus juga?” tanya murid cewek yang berdiri paling depan.

“Iya, semuanya di bagi rata,” jawab Buk Mega.

“Emang gapapa?”

“Gue gapapa, lagian satu bungkus terlalu banyak,” ucap Erland melirik cewek-cewek yang ribut di ujung sana. “Buk saya satu bungkus sama Eryn, satunya kasih ke yang lain, gapapa.”

“Apa? Mana cuku—

“Gue makan dikit,” potong Erland menggantung ucapan Eryn.

“Buk saya mau daging punya Tuan Muda Erland!”

“Saya Buk!”

“Buat saya aja Buk!”

“Buat saya Buk, nanti Papa saya akan kasih donatur lebih kesekolah!” teriak para murid cewek yang berebut ingin daging milik Erland.

“Udah-udah, biar Ibuk yang putuskan,” ucap Buk Mega. “Eryn sini!” panggil nya dengan baik.

Eryn pun berjalan ke arah Buk Mega, “buat kamu!” Buk Mega memberikan dua bungkus daging kepada Eryn. Hal itu membuat para murid cewek merasa kecewa.

“Makasih Buk,” Eryn menunjukkan deretan giginya yang putih. Cewek itu sangat senang.

Daging doang buat dia senyum segitunya? Erland memperhatikan Eryn dari jauh, cewek itu memang di luar pemahamannya.


❤️❤️❤️


“Erland, lo kenapa suka ganggu gue terus?" Tanya Eryn yang memilih duduk dengan jarak cukup dari Erland.

“Yang ganggu lo siapa?” Erland menghentikan aksi nya, api itu bahkan belum menyala.

“Ya lo lah, siapa lagi?” Eryn tidak mengerti jalan pikiran Erland, jelas-jelas cowok itu memang sering mengganggu nya, bisa-bisanya dia tidak mengaku.

“Buruan sini, bantu gue! Ngapain sih peluk daging segitunya? Gak ada yang bakalan ambil, buat lo semua!”

Eryn terdiam sejenak, cewek itu menitikkan air mata.

 I'm ❌Luna❌ ErynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang