Bab 8 Maaf Terlambat.

63 32 5
                                    

Peringatan! Bab ini mengandung kata-kata kasar. Harap bijak dalam memilih bacaan.

❤️❤️❤️

Eryn berjalan santai melewati koridor sekolah, Eryn merasa semua pasang mata yang di lewatinya seakan menatap Eryn sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eryn berjalan santai melewati koridor sekolah, Eryn merasa semua pasang mata yang di lewatinya seakan menatap Eryn sinis. Eryn tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi.

Sampai di kelas hal itu masih saja di rasakan oleh  Eryn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di kelas hal itu masih saja di rasakan oleh  Eryn. Eryn benar-benar merasa terganggu dengan suara bisikan yang di dengarnya, andai dia tau apa yang mereka bicarakan.

Notif ponsel di kelas itu bergantian berbunyi, namun saat Eryn melirik ponselnya tidak ada satu pesan pun di grup kelas, mereka membuat grup baru tanpa Eryn? Itu keterlaluan. Eryn berusaha mengabaikan semua itu, ia tidak akan ambil pusing untuk hal yang sepele.

Sudah berlalu 15 menit sejak pulang sekolah, Eryn berjalan sendirian hendak mengantarkan beberapa buku ke perpustakaan sekolah.

“Lo Eryn kak?” seseorang dengan tongkat bisbol berjalan mendekati Eryn, dia tidak sendiri ada sekitar empat orang lagi bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lo Eryn kak?” seseorang dengan tongkat bisbol berjalan mendekati Eryn, dia tidak sendiri ada sekitar empat orang lagi bersamanya.

“Lo siapa?” tanya Eryn yang tidak mengenali lima orang itu.

“Lo gak perlu tau siapa gue, PEGANG DIA!"  perintah cewek dengan nametag Elina, membuat empat orang itu langsung menangkap Eryn. Buku yang tadinya di pegang Eryn berserakan kemana-mana.

 I'm ❌Luna❌ ErynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang