12-Reunian Mama

34 15 25
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya guys

Sesuai janjinya pada mamanya kemarin malam untuk menemaninya datang ke reunian, kini Farid sedang mencari-cari kemeja yang sekiranya cocok untuk ia pakai di acara tersebut.

Tok... Tok... Tok....

Ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Farid, dengan respect ia pun langsung berjalan mendekati pintu kamar untuk membukanya. Ya, mamanya yang baru saja mengetuk pintu kamarnya. Dengan senyuman sumringah Bu Mala berdiri di depan kamar Farid dengan mengenakan gamis dan hijab berwarna hijau army, ia nampak sangat cantik dan elegan.

"Anak mama kok belum siap-siap sih," ujar Bu Mala.

"Iya ma, Farid masih binggung ma mau pakai baju yang mana."

"Coba sini mama carikan baju yang cocok untuk putra mama yang tampan ini," cetusnya lalu beranjak masuk ke dalam kamar Farid.

"Nanti ada siapa saja ma?" Tanya Farid sambil duduk di tempat tidurnya.

Sebenarnya Farid malas untuk datang di acara pesta-pesta, entah mengapa ia setiap datang ke acara pesta ia selalu merasa capek dan pusing seperti habis bekerja satu hari penuh tanpa beristirahat. Mungkin karena ia seorang introvert yang tidak suka akan keramaian.

"Teman-teman mama, mungkin ada beberapa juga yang membawa suami atau putrinya." Sahut Bu Mala sambil memilah-milah kemeja Farid yang ada di lemarinya.

"Yang ini mama rasa cocok," ujarnya sambil mengambil sebuah kemeja hitam dan berjalan menghampiri Farid.

"Nah benar kan cocok," cetusnya sambil menempelkan kemeja tersebut ke badan Farid.

"Yasudah kau ganti baju sekarang, mama tunggu di bawah ya," ujar Bu Mala.

"Iya ma," dengan langkah lemas Farid pun harus mengikuti apa kata mamanya.

Selepas ganti baju Farid pun langsung turun menemui mamanya. Ia mengenakan kemeja hitam yang sudah mamanya pilihkan tadi dengan memasukkan bagian bawahnya ke dalam celana dan melipat bagian lengannya sampai siku. Walau sedikit bruntal tapi penampilan Farid kali ini terlihat sangat cool.

"Masyaallah tampan banget sih anak mama ini," ujar Bu Mala sambil mencubit pipi putranya.

"Aduhh ma sakit taukk..." pekik Farid.

"Yasudah ayo berangkat, telat nanti kita." Ajak Bu Mala.


Sekarang Farid bersama mamanya sedang berada dalam mobil pajero putih menuju gedung tempat acara reunian. Farid duduk di kursi pengemudi dan Bu Mala duduk disampingnya. Tak lama kemudian ia sampai di tempat tujuannya. Setelah selesai parkir Bu Mala dan Farid masuk kedalam gedung dengan bergandengan.

"Hai jeng...." Sapa Bu Mala menghampiri serombongan ibu-ibu yang sedang berkumpul.

"Ehh jeng Mala, wahh siapa ini putranya ya," ujar salah satu dari ibu-ibu tersebut.

"Iya dong jeng," sahut Bu Mala.

"Wah benar-benar tidak salah ya bibitnya Bu Mala sangat tampan."

"Jeng Mira bisa aja deh."

Farid hanya bisa tersenyum kikuk mendapati teman-teman mamanya yang terus-menerus memujinya.

"Yasudah kita kesana dulu ya jeng," pamit Bu Mala kepada teman-temannya.

"Iya jeng," sahut salah satu diantara mereka.

POV FARID

Sebenarnya aku sudah mulai merasa pusing melihat banyak orang berjejeran disini. Namun,
mama yang masih melingkarkan tangannya ke lenganku pun kembali menarikku ke salah satu sudut ruangan untuk menghampiri sosok wanita seumuran mama dan sosok gadis yang asing bagiku

Cinta Disepetiga Malam (Jilid 1 : HUMAIRAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang