Jangan lupa vote dan komen ya guys🥰
"Assalamu'alaikum."
Lya yang sedang membaca buku di ruang tamu pun sedikit tersentak mendengar salam ibunya.
"Wa'alaikumsalam," sahut Lya.
"Tyas sama Weny sudah pulang Ya?" Tanya Bik Ima kepada putri bungsunya.
"Sudah, setelah ibu pergi ke warung Kak Tyas sama Kak Weny juga langsung pamitan pulang."
"Itu parcel buah dari siapa?" Tanya Bik Ima yang melihat ada parcel buah di atas meja ruang tamunya.
"Dari Mas Farid," jawab Lya.
"Farid. Dia kesini?"
"Iya, mau jenguk kakak. Tapi karena kakak bilang mau istirahat ya Lya nggak kasih tahu kakak kalau ada Mas Farid." Tutur Lya menjelaskan kepada ibunya.
"Yasudah nggak perlu cerita ke kakak kamu kalau Mas Farid baru kesini tadi," pinta Bik Ima.
"Kenapa memangnya bu?" Tanya Lya yang penasaran karena biasanya ibunya tidak seperti ini.
"Nggak papa, turuti saja perkataan ibu."
"Iya bu."
****
Dari selepas subuh Bik Ima sudah berkutik dengan perlengkapan dapur. Mengingat putri sulungnya sedang sakit jadi tidak ada yang menyiapkan sarapan untuk adiknya sekaligus yang sedang sakit juga harus segera sarapan dan minum obat. Setelah semuanya siap, Bik Ima pun mengambil sepiring makanan dan segelas air putih untuk Maira dan membawanya menuju kamar Maira.
Saat membuka pintu kamar Maira, Bik Ima menemukan Maira sedang bersandar dikasurnya sambil menonton TV. Maira yang tersadar ada yang membuka pintu kamarnya pun langsung menoleh.
"Bu," ujar Maira saat ibunya berjalan mendekatinya dengan sebuah nampan di tangannya.
"Iya nak, sarapan dulu ya setelah itu minum obat biar Maira cepat sembuh." Tutur Bik Ima sambil menaruh nampan di meja samping kasur Maira dan memberikan sepiring makanan kepada Maira.
"Mau disuapin," pinta Maira dengan manja sambil menyodorkan lagi piring yang baru saja Bik Ima berikan.
"Sini," Bik Ima pun kembali menerima piring tersebut dan mulai menyendok makanannya.
Baru sekali suapan namun Maira langsung mengelengkan kepalanya.
"Sudah bu, pahit." Ujar Maira.
"Apanya yang pahit, telurnya nggak gosong kok. Ayo 3 suap lagi lalu minum obat ya."
"Nggak bu, Maira masih belum selera makan."
"Maira pengen makan apa? ibu belikan."
"Bubur ayam kayaknya enak."
"Tapi dimakan ya kalau ibu belikan bubur ayam!" Seru Bik Ima yang jengkel dengan Maira karena tidak mau makan dari kemarin.
"Insyaallah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Disepetiga Malam (Jilid 1 : HUMAIRAKU)
RomanceDear Khumaira Az-Zahra Wanita cantik mulia akhlaknya. Kaulah satu-satunya wanita yang membuatku paham akan hakikat kehidupan di dunia. Kau yang membuat aku tahu kalau dunia hanyalah sementara dan akhiratlah selamanya. Kau juga yang mengajarkan apa a...