25-maaf

14 1 0
                                    

Sebelum masuk keceritanya alangkah baiknya follow akun author dulu ya, supaya tidak ketinggalan update cerita dari author
Jangan lupa vote dan komen ya guys
SEE YOU 😍


Walaupun masih belum sepenuhnya pulih namun hari ini Maira memaksakan diri untuk masuk kerja. Ia sudah merasa bosan 3 hari tiduran dirumah terus.

"Nggak mau naik ojek online aja Mai?" Tanya Bik Ima.

Ia masih merasa khawatir pada putrinya, karena walau demam Maira sudah turun namun ia masih susah tidur dimalam hari dan ia pun masih kurang nafsu untuk makan.

"Nggak usah bu, Maira naik angkot seperti biasa saja."

"Tapi kan harus jalan kaki kalau naik angkot nak, kamu belum sepenuhnya pulih lho."

"Nggak papa bu, Maira sudah sehat kok."

"Yasudah kalau begitu, langsung pulang ya selepas kerja. Jangan lupa makan siangnya."

"Iya bu. Maira berangkat dulu ya, assalamu'alaikum." Pamit Maira sambil menyalami tangan ibunya.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Bik Ima yang mengantarkan Maira sampai teras rumah.

****

Dipabrik

"Maira," teriak Weny sambil berlari menghampiri Maira.

Maira yang mendengar ada yang memanggil namanya pun langsung menoleh kearah sumber suara.

"Udah sehat Mai?" Tanya Weny.

"Alhamdulillah udah Wen." Sahut Maira.

"Bikin khawatir tau Mai, lama lagi sakitnya," gerutu Weny.

"Lebay deh Wen," sambung Maira.

"Ihh lebay gimana sih ini namanya care sama sahabat," cerca Weny yang tak terima dibilang lebay oleh Maira.

"Iya sahabatku." Sahut Maira.

"Maira?" Panggil seseorang dari arah berlawanan.

Maira yang reflek pun segera menoleh kearah sumber suara. Tak hanya Maira, Weny pun juga ikut menoleh.

"Mas Farid," ujar Maira mengetahui siapa yang barusan memanggilnya.

"Sudah sembuh Mai?" Tanya Farid yang kini sedang berdiri di samping kiri Maira.

"Alhamdulillah sudah mas," jawab Maira.

"Alhamdulillah." Ulang Farid.

"Kamu-" kata Farid yang terpotong.

"Mas, Maira sama Weny duluan ya. Takut keburu bel berbunyi." Pamit Maira.

"Ohh, iya Mai."

"Permisi mas, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Setelahnya Maira pun langsung menarik tangan Weny untuk mengikutinya masuk ke pabrik dan meninggalkan Farid.

"Kenapa sih Mai?" Tanya Weny karena tiba-tiba Maira menarik tangannya.

Cinta Disepetiga Malam (Jilid 1 : HUMAIRAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang