Bab 7

13.3K 62 3
                                    

Syera keluar dari kamarnya dan turun untuk makan. Dia sempat menoleh ke arah kamar Raihan, entah kenapa firasatnya seperti ada memperhatikan gerak geriknya.

'Mungkin hanya firasatku saja,' ucap Syera dalam hati.

Syera melanjutkan langkahnya anak tangga dan langsung ke ruang makan. Setelah selesai, Syera bergegas naik ke kamarnya karena dia takut Raihan akan pulang begitu cepat.

Sampai di kamar, Syera langsung saja mengunci pintu kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Syera menatap langit kamar dan tiba-tiba saja bayangan wajah Raihan terlintas pada benaknya. Syera mengingat kembali bagaimana Raihan mengauli dirinya tanpa ada perasaan cinta.

"Aku memang bodoh, seharusnya aku tidak jatuh cinta pada pria yang tidak akan pernah aku miliki," gumam Syera.

Syera coba memejamkan mata, dia ingin rasa yang pernah tumbuh di hatinya hilang. Walaupun sebenarnya Syera tidak bisa membenci diri Raihan tetapi setidaknya perasaannya menghilang.

Syera masih saja menutup mata, bukan tertidur tetapi sedang bergulat dengan pikirannya sendiri hingga tanpa dia sadar pintu kamarnya di buka.

Setelah merasa ada yang menaiki tubuhnya, Syera langsung membuka mata lalu dia melihat Raihan telah berada di atas tubuhnya.

"Ba-bagaimana Kakak bisa masuk?" tanya Syera dengan gugup.

Syera menoleh ke arah pintu yang masig tertutup sempurna, dia tidak tahu kapan dan bagaimana Raihan bisa masuk ke dalam kamarnya.

"Kau ingin menghindariku Syera, bukankah aku pernah bilang, kau tidak akan bisa lari dari ku," ucap Raihan menyeringai.

"Ak-"

Ucapan Syera terhenti karena Raihan dengan tiba-tiba menyerang bibir Syera. Raihan melumat bibir Syera dengan lembut dan tidak seperti kemarin yang terasa sangat kasar.

Awalnya, Syera hanya diam tetapi lama kelamaan Syera ikut membalas ciu*an Raihan yang semakin agresif tetapi terkesan lembut.

'Sial, Syera bisa membuatku gila,' batin Raihan.

Raihan melepaskan tautan bibirnya lalu menatap Syera dengan intens. Raihan mengusap sudut bibir Syera menggunakan jempol tangan kanannya.

Sementara, Syera sedikit kaget dengan perlakuan Raihan yang lembut. Hembusan nafas Raihan membuat Syera merinding dan gha**ah sedikit membesar.

Raihan tidak merasa ingin melakukan hubungan badan dengan Syera hari ini cuma saja dia ingin melihat keadaan Syera setelah dia menghancurkan harga diri gadis itu. Raihan merebahkan tubuhnya di sebelah Syera lalu menatap langit kamar.

"Syer, mungkin aku terkesan kakak ipar bejat karena merebut kesucianmu maaf-maafkan aku. Aku sebenarnya ingin membalas dendam kepada Syima tetapi aku sadar aku salah, aku malah merusakkanmu," ungkap Raihan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maksud Kakak apa, balas dendam dengan Kak Syima? Memangnya apa yang Kak Syima lakukan hingga Kakak benar-benar tega kepadaku?" tanya Syera.

Suara Syera berubah serak karena menahan tangisannya. Dia ingin mendengar alasan apa yang Raihan berikan padanya.

Raihan menoleh menatap ke arah Syera yang juga menatap ke arahnya. Raihan terpaku, wajah Syera terlihat semakin cantik dengan pandangan mata yang redup.

Mau tidak mau Raihan terpaksa jujur karena terlihat dalam mata Syera inginkan alasan yang kuat. Dia hanya berharap Syera mempercayai kejujurannya.

"Kenapa Kak?" tanya Syera lagi.

"Syima berselingkuh Syer," jawab Raihan.

"Apa? Aku tidak percaya, Kak Syima tidak mungkin berselingkuh." Syera kaget mendengarnya dan langsung duduk dengan tatapan mata yang tidak bersahabat.

"Aku akan membuktikan padamu suatu hari nanti Syera, kau akan tahu kebenarannya." Raihan juga ikut duduk dan masih menatap Syera.

Syera tampak berpikir-pikir, dia tidak percaya Syima berselingkuh karena sebelum Syima berangkat ke luar kota dia sempat berhubungan badan dengan Raihan. Bukankah itu tanda kesetiaan?

Syera tidak lagi menjawab perkataan Raihan, dia hanya menatap dengan dahi yang dia kerutkan. Pikirnya mungkin dia masih tidak mengerti kehidupan orang dewasa.

"Syer, kau mau kan membantuku?" tanya Raihan semula.

"Bantu apa?" Bukan menjawab Syera malah kembali bertanya.

Raihan mengambil tangan Syera lalu di simpannya di atas juniornya yang sudah berdiri tegak minta dipuaskan. Sedari tadi Raihan menatap wajah cantik Syera hingga menimbulkan rasa ingin menyetu*uhi Syera lagi.

Mata Syera melotot tetapi tangannya masih berada di atas junior Raihan. Entah kenapa rasa ngilu pada bagian intinya semakin menjadi-jadi apabila merasa ketegangan sang junior.

"Please?" rayu Raihan.

Seperti terhipnotis dengan wajah tampan Raihan, Syera menganggukkan kepalanya. Dalam beberapa menit akhirnya mereka berdua dalam keadaan polos tanpa sehelai benang yang melekat pada tubuh mereka.

Syera coba menutupi tubuhnya menggunakan tangan tetapi Raihan menarik tangan Syera.

"Jangan ditutupi aku sudah melihat semuanya." Raihan menatap Syera sambil tangan kanannya memainkan pen**l Syera.

Syera semakin merasa geli dengan apa yang dilakukan oleh Raihan. Sehingga suara des**annya keluar keceplosan karena saking nikmat yang Syera rasakan.

"Syer, kau yang di atas ya." Raihan menarik Syera naik ke atas tubuhnya.

Baru kali pertama mendapatkan pengalaman ini Syera menjadi sedikit bersemangat.
'Aku harus memuaskan Kak Raihan,' ucap Syera dalam hati tanpa sadar.

Syera memimpin permainan mereka dengan begitu bersemangat hingga terdengar suara des**an yang bersahut-sahutan.

"Aku mau keluar!" teriak Syera seperti orang kerasukan.

"Kita keluar sama Syer, sedikit lagi," sahut Raihan.

Akhirnya suara teriakan terdengar bersahut bersamaan. Raihan telah memenuhi ruang rahim Syera dengan air kehidupannya.

Setelah selesai, Syera langsung ambruk ke atas tubuh Raihan. Rasa lelah menjalar ke seluruh tubuhnya tetapi tidak dengan Raihan.

Raihan yang merasa dua buah gunung kenyal sedang menempel pada dadanya langsung saja dia membaringkan Syera di atas kasur dengan posisi tengkurang.

Raihan masih ingin melakukannya, dia mengangkangkan kaki Syera lalu dia mengangkat bagian pingging Syera menjadi posisi menungging.

Goa surga terlihat di depan wajah Raihan. Terlihat goa milik Syera masih basah dan ada cairan yang menetes. Raihan langsung menyerangnya menggunakan mulut dan lidahnya.

Raihan meresapi rasa air kehidupannya yang bercampur dengan air Syera, sungguh membuatnya semakin bersemangat.

Raihan membersihkan pinggiran goa dengan lidahnya dan coba mencolokkan lidahnya pada goa milik Syera.

'Ah Syera ini kenapa bisa senikmat ini, Syima tidak terasa seperti ini,' ucap Raihan dalam hati.

Syera yang tadinya merasa sangat lelah kini kembali bergha**ah dengan permainan Raihan. Saat ini Raihan menggunakan jari tengah tangannya yang mencoloki goa miliknya.

'Sial, aku bisa menjadi candu kalau begini,' gerutu Syera dalam hati.

Raihan merasa Syera sudah semakin basah, dia langsung berdiri tegak dan memasukkan kembali sang junior yang sudah memberontak mencari goa.

"Syer ahh Syer! Aku tidak akan lepaskan kau!" teriak Raihan kenikmatan.

Sementara, Syera tersenyum puas mendengar ucapan sang Kakak ipar yang sangat menginginkan dirinya.

'Kalau benar Kak Syima berselingkuh, aku akan membuat Kak Raihan jatuh cinta padaku,' ucap Syera dalam hati dengan senyuman tipis pada sudut bibirnya.




Bersambung..


Ps : Klik vote yaa guysss!!

Terjerat Cinta Sang Kakak IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang