Bab 24

3.8K 36 4
                                    

Kembali ke beberapa jam sewaktu Raihan masih memeriksa dalam kafe tadi. Syera mengambil kesempatan ini untuk menggirim foto yang dia ambil tadi lalu mengatakan bahwa dia menghabiskan waktu bersama Raihan.

Setelah Syima membacanya, Syima merasa kesal dan cemburu. Walaubagaimana pun, Raihan masih suaminya dan ayah dari anak-anaknya.

Syima membalas pesan Syera dengan sebuah ancaman akan membuat Syera menyesal karena telah bersama suaminya, namun hal itu jelas membuat Syera merasa senang.

Syera yakin, jika suatu hari Syima melabrak dirinya pasti Raihan akan menjadi orang terdepan yang melindungi dirinya.

Setelah selesai makan, Syera membujuk Raihan untuk mampir ke kosannya yang baru saja berapa hari dia menetap di sana. Raihan dengan senang menyetujui permintaan Syera.

Jelas hal yang ingin mereka lakukan adalah persetubuhan. Setelah sampai di kamar kos Syera tanpa menunggu lama-lama Syera langsung menarik tangan Raihan untuk memasuki kamar kosnya yang berada di pojok hujung.

Di dalam kamar kos, Syera menyempatkan diri mengunci pintu dan memeriksa jendela agar tidak ada yang mengintip perbuatan mereka. Setelah merasa semuanya sudah aman barulah Syera mendekati Raihan yang masih berdiri sambil memegang ponselnya.

"Kak, kalau kita cuma berdua jangan memainkan ponselmu. Bukankah sudah berapa kali aku mengatakan hal ini," tegur Syera dengan wajah cemberut.

Raihan langsung menyimpan ponselnya di atas meja lalu memeluk Syera.
"Maaf, ada beberapa kerjaan tadi tapi sekarang sudah selesai." Tangan Raihan mulai nakal menjelajahi tubuh Syera.

"Aku mencintaimu Kak," bisik Syera dengan suara yang menggoda.

Raihan tersenyum miring lalu menjauhkan diri dari Syera. Saat ini Syera masih mengenakan baju seragam sekolahnya dan Raihan mulai menatapnya dengan intens.

"Kalau begitu aku mau kau yang memuaskanku Syera," ucap Raihan.

Syera langsung mendorong Raihan hingga terduduk di bibir tempat tidurnya lalu mulai melepaskan setiap helai kain yang melekat di tubuhnya.

Kini. Syera tidak menggunakan sehelai pakaian pun. Syera berdiri di hadapan Raihan tanpa ada rasa malu karena sudah terbiasa.

Raihan hanya mengeluarkan lidahnya menji** bibir bawahnya. Sengaja Raihan mengangkangkan kakinya dan Syera mulai berjongkok sambil membuka resleting celana Raihan.

Tatapan Syera sungguh menggoda membuat sang junior milik Raihan langsung saja tegak seperti tiang.

Raihan menutup matanya ketika merasa juniornya mulai terasa hangat karena masuk ke dalam mulut milik Syera.
"Terus Syer! Kamu memang ja**ngku," ucap Raihan dengan memaki Syera.

Syera yang mendengar ucapan Raihan semakin bersemangat, mereka akhirnya melakukan hampir 3 jam dengan Syera yang menuntun permainan.

Setelah puas bermain dengan Syera, Raihan langsung membersihkan dirinya karena dia harus pulang. Syera pula sudah tertidur dalam keadaan masih polos, tubuhnya hanya ditutupi dengan selimut.

Sebelum meninggalkan Syera, Raihan sempat pamit dan mengecup bibir Syera.

Raihan tidak membangunkan Syera karena pasti Syera kelelahan harus melayani kemauannya tadi. Setelah memasuki mobil barulah Raihan memeriksa ponselnya yang sempat dia buat nada senyap tadi.

Raihan mengerutkan dahinya karena Syima menelepon dirinya sebanyak hampir 30 kali.
"Ada apa dengan wanita ini? Jangan bilang, selingkuhannya tinggalkan dia sendiri cih," ucap Raihan berdecih kecil.

Raihan melajukan mobilnya menuju ke arah rumahnya.

Singkatnya, Raihan telah memasuki rumah dan tidak menyangka Syima telah berdiri sambil berkacak pinggang di ruang tengah. Raihan ingin melewatinya namun Syima menarik Raihan dengan kasar.

"Apa-apaan kamu!" ucap Raihan dengan ketus.

"Oh, pasti Mas tadi selingkuh kan!" sahut Syima dengan memekik.

Raihan merasa sedikit lucu namun kesal karena sepertinya Syima mengatakan dirinya sendiri. Raihan tidak mengubris ucapan Syima.

"Jangan buang waktuku, Mas capek dan mau tidur," ujar Raihan.

Raihan ingin meninggalkan Syima yang masih terlihat emosi tetapi Syima menghentikan langkah Raihan.

"Mas keterlaluan! Mas selingkuh dengan Syera. Lebih parahnya lagi Syera merupakan adik kandung aku Mas!" cetus Syima.

Degg!

Raihan menjadi kaku, entah bagaimana Syima bisa menebak bahwa dirinya berselingkuh dengan Syera. Raihan sedikit cemas, tanpa menoleh ke arah Syima, Raihan coba mencari alasan untuk berdalih.

"Kenapa diam Mas? Jawab aku Mas!" Syima mulai mendekati Raihan lalu menggoyangkan tubuh Raihan.

"Cukup!" ucap Raihan dengan nada tinggi, "Kamu jangan bicara sembarang Syima dan aku bukan seperti kamu yang suka berselingkuh!"

Syima sempat terdiam, kata-kata Raihan sungguh menusuk ke dalam hatinya. Namun, Syima cepat sadar dari keterdiamannya, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pesan berupa foto yang dikirim oleh Syera.

"Ini apa? Aku tidak bicara sembarangan Mas." Syima memberikan ponselnya pada Raihan.

'Inikan foto yang Syera ambil tadi, ck kenapa Syera keras kepala sekali,' batin Raihan.

Raihan menghapus foto itu lalu mengembalikan ponsel Syima dan berkata, "Ini foto tadi sewaktu aku ketemu Syera sedang mencari kos-kosan setelah pulang sekolah dan ini semua gara-gara kamu, Syera harus mengalami kesulitan karena kamu mengusirnya."

"Dia memang pantas di usir karena dia berniat menggoda kamu Mas," jawab Syima.

"Sudahlah dengan tuduhanmu itu. Oh ya, jangan menuduhku sembarang kalau kamu saja belum berubah." Raihan sengaja menekan kata-kata terakhirnya.

Benar saja, hal itu membuat Syima sedikit salah tingkah dan mulai melihat ke tempat lain. Syima sendiri tidak berani menatap Raihan.

"Kenapa? Apa benar ucapanku kamu belum berubah?" tanya Raihan dengan raut wajah serius.

"A-apa yang Mas katakan ini, a-aku memang sedang dalam proses untuk merubah diriku dan aku tidak pernah lagi melakukan kesalahan yang sama," kelit Syima dengan sedikit terbata-bata.

"Ck, pencuri tidak akan mengaku pencuri." Raihan menyindir Syima lalu langsung saja menuju ke kamar.

'Dasar pembohong,' batin Raihan.

Tanpa sadar, Raihan sebenarnya mengatakan dirinya juga. Raihan tidak jauh sifatnya dengan Syima bak pepatah jodoh seseorang merupakan cerminan diri kita.

Begitulah sifat keduanya yang berbohong dan menutupi hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.

Syima melihat Raihan telah memasuki kamar, barulah dia menghela nafas lega.
'Ck, apa Mas Raihan tahu tadi aku bertemu dengan Ahmad. Tapi, tidak mungkin kitakan makan di kafe yang jauh dari kota. Cih, pasti sengaja menyalahkan aku padahal Mas Raihan juga sebenarnya berselingkuh!' batin Syima.

Syima mengepalkan kedua telapak tangannya, pikirnya dia harus mencari tahu tentang hubungan Syera dan Raihan. Dia tidak mau Syera mendekati Raihan dan jika hal itu benar-benar berlaku, Syima merencanakan sesuatu yang buruk untuk Syera.

"Tenang Syima, jangan gegabah," ucao Syima pada diri sendiri.

Syima pun ingin menyusul Raihan namun ponselnya bergetar dan ternyata itu adalah dari Ahmad. Segera Syima menjauh dari depan kamar untuk menjawab panggilan Ahmad.

Syima memasuki kamar anak-anaknya dan tiba-tiba saja hatinya merasa rindu pada anak-anaknya namun, dia cepat menggelengkan kepala dan menjawab panggilan video Ahmad.

["Baby, juniorku merindukanmu."]


--Tbc--


Ps : GUYSS MAAF AKU KASIH KAPITAL.. TAPI TOLONG BANTU VOTE KARYA BARU KU YA...JUDULNYA PSYCOPATH BABY, baru netess tess tess hahah btw ini mode minta vote yg banyak ya di karya baru dan ini jangan lupa juga 🤪🤪 sekian salam literasi n love you sekeebooon

Terjerat Cinta Sang Kakak IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang