Bab 5

17.9K 77 3
                                    

Raihan masuk ke dalam rumahnya dengan wajah yang sangat lelah. Setelah melewati ruang tamu, dia kaget melihat penampilan Syera yang begitu terbuka.

Syera sedang terbaring sambil menaikkan kedua kakinya ke atas, otomatis bagian intimnya terlihat karena Syera tidak mengenakan pakaian dalam.

Raihan menelan ludahnya dan merasa hawa menjadi sedikit panas. Pemandangan kali ini sungguh menyiksa batinnya hingga dia tiba-tiba teringat tentang istrinya berselingkuh dengan pria lain barulah dia mengukirkan seringai pada sudut bibir kirinya.

Raihan menarik dasinya dan berjalan cepat ke arah Syera dengan niat ingin langsung menerkam Syera.

"Syer," ucap Raihan dengan suara seraknya.

Syera yang sepertinya mendengar seseorang memanggilnya langsung saja duduk dan menurunkan kedua kakinya, dia menatap ke arah Raihan yang sudah sangat dekat dengannya

Raihan langsung saja mendorong Syera, tanpa memperdulikan pertanyaan Syera. Raihan menatap wajah cantik Syera dan menatap netra Syera yang menunjukkan ketakutan.

"Tolong Kak, jangan apa-apakan Syera," rayu Syera dengan air mata telah mengalir dari kelopak matanya.

"Kau cantik Syera, aku tahu kau sengaja ingin mengodaku dengan ini." Raihan langsung meletakkan tangannya pada bagian intim Syera, dia membelai milik Syera dengan lembut.

Tanpa memperdulikan lagi isak tangisan dari Syera, Raihan yang sudah tidak menahan hasratnya langsung melepaskan pakaian bawahannya hingga juniornya terlihat.

Syera terus berteriak histeris karena Raihan tidak memberi peluang untuk dirinya kabur. Saat melihat junior sang Kakak ipar, Syera dibuat semakin takut dan menelan ludah berkali-kali.

Rayuan demi rayuan agar Raihan tidak mengambil mahkota miliknya tetap tidak berguna sedikit pun. Raihan tetap memaksa miliknya untuk merampas mahkota milik Syera.

Suara teriak karena kesakitan dan desa*an yang keluar dari mulut Raihan menandakan makhkota suci milik Syera telah robek.

Raihan yang merasa menang dari Syima akhirnya tersenyum kemenangan, dia berhasil menghancurkan harga diri Syera adik dari istrinya.

"Bertahanlah Sayang, sakit ini tidak akan lama sebentar lagi kamu hanya akan merasa nikmat," ucap Raihan di sela-sela goyangannya.

Gejolak na*su Raihan semakin membesar ketika dia berhasil melepaskan baju kaos yang di kenakan oleh Syera.

Walaupun Syera hendak menutup kedua gunung berkembarnya, tetapi dengan tenaga Raihan kekuatan Syera tidak ada apa-apanya. Raihan berhasil mencapai gunung berkembar itu dan mulai memainkannya.

Syera akhirnya pasrah dengan dirinya yang sudah kehilangan harga diri. Biarpun, tadi siang dia sempat membayang Raihan yang memainkan adegan ini bersama tetapi saat sudah terjadi Syera sepertinya tidak rela.

Syera tahu, Raihan hanya menjadikan dia sebagai wadah pelampiasan karena sang Kakak berada di luar kota, dia tida terima dengan semua itu. Setidaknya jika Raihan ingin mengambil kesuciannya harus ada rasa cinta untuknya begitulah pikir Syera.

'Diriku sudah kotor, orang yang aku cintai mengambil kesucianku tanpa mencintai diriku,' batin Syera.

Semakin lama durasi permainannya, Syera semakin merasa nikmat dan rasa sakitnya menghilang hingga tanpa sadar dia juga jatuh ke dalam gejolak nap*u yang besar.

Hari semakin larut dan jam menunjukkan pukul 12 malam tetapi kedua insan yang sedang berhubungan badan itu masih belum berhenti melakukan hubungan badan.

Raihan sudah hampir 3 kali pelepasan dan tidak tahu lagi dengan Syera yang semakin lama semakin berkurang tenaganya karena pelepasannya lebih banyak ketimbang Raihan.

Setelah jam menunjukkan pukul 1 pagi, Raihan akhirnya berhenti dan memungut pakaian miliknya yang berserakan.

Sebelum meninggalkan Syera, Raihan sempat berkata dengan senyuman puas.
"Terima kasih Syera, Kakak benar-benar menyukai milikmu dan benar-benar puas. Besok kita akan lakukan lagi, sekarang beristirahatlah."

Syera yang sudah tidak kuasa menahan lelah, akhirnya memilih tidur di atas sofa ruang tamu itu. Dia tidak lagi peduli dengan tubuhnya yang dibanjiri air kehidupan Raihan.

Keesokan harinya, Syera sengaja bangun lebih awal karena takut akan Bibik pembantu yang melihatnya tanpa berpakaian. Walaupun pada bagian selengkangannya terasa perih, Syera tetap membersihkan tempat mereka bersenggama semalam.

Syera berjalan sedikit  perlahan agar rasa perihnya tidak semakin sakit. Setelah sampai di kamarnya, Syera langsung masuk ke kamar mandi dan memasukkan sabun aroma terapi ke dalam tab mandi agar dirinya sebentar akan lebih terasa enak.

Syera harus bergegas untuk menemui kedua ponakannya karena hari ini pengasuh mereka tidak akan datang dan sepenuhnya Syera akan bertanggungjawab.

Setelah selesai memandikan dua ponakannya dan selesai sarapan pagi Syera berjaga di kamar tidur ponakannya. Dia menidurkan lagi ponakannya itu, hingga tanpa sadar dia juga ikut tertidur.

Aiman dan Aizan tidur di atas kasur yang ada pembatasnya dan saat ini Syera sedang tertidur di samping Aizan.

Dalam tidur Syera, dia merasa ada yang menarik celana yang dia kenakan. Awalnya dia mengira hanya mimpi tetapi setelah merasakan hawa dingin mengenai kulit kakinya dia langsung membuka mata dan melihat apa yang terjadi.

"Ka-" Syera hendak teriak tetapi Raihan lebih dulu menutup mulutnya.

Syera juga dibuat kaget karena Raihan tidak mengunakan sehelai pakaian pun dan juniornya sudah terlihat berdiri dengan gagah ingin mencapai tujuannya.

"Diam, kalau tidak anak-anak akan bangun dan melihat kita buat s***," bisik Raihan dengan melontarkan perkataan vuglarnya.

Syera menggelengkan kepalanya. Dia coba melepaskan tangan Raihan tetapi tenaganya belum benar-benar pulih.

"Bekerjasamalah Syera, ini hal yang harus kamu nikmati," ucap Raihan lagi.

Dengan paksa Raihan memutarkan tubuh Syera menjadi tengkurang. Saat ini Raihan akan menusuk goa milik Syera dengan Syera membelakanginya.

Air mata Syera kembali menetes karena pemandangannya saat ini adalah wajah Aiman dan Aizan yang tertidur dengan polos.

Syera menutup mulutnya sendiri agar tidak membangunkan kedua ponakannya dan Raihan pula sedang menikmati permainannya dengan mengeluarkan suara des**an nikmat.

Tidak dipungkiri Syera juga terhanyut dalam permainan Raihan. Pikiran Syera semakin tidak waras, dia meneguhkan impiannya untuk membuat Raihan jatuh cinta padanya.

Setelah permainan panas, sekali lagi Raihan meninggalkan Syera dengan tubuh yang polos berbaring di samping anak-anaknya yang masih tertidur pulas.

"Tidak aku tidak boleh berlanjutan seperti ini, aku harus menolak karena dia Kakak iparku suami Kak Syima," ucap Syera lirih saat pikirannya kembali normal.

Syera memunggut pakaian bawahannya dan mengenakan kembali. Dia merasa bagian intimnya semakin terasa perih tetapi kala mengingat Raihan yang menyetubuhi tubuhnya membuat gejolak na*su Syera semakin membesar tetapi dia coba melupakannya.

Syera memilih keluar dari kamar ponakannya dan ingin bertemu dengan Raihan. Dia memberanikan diri mendekati kamar milik Raihan.

"Apa Kak Raihan masih di dalam sana atau sudah ke kantor?" tanya Syera pada diri sendiri.
"Ah, aku ketuk saja mungkin masih di dalam, lagian aku harus bicarakan dengan serius," lanjut Syera lagi.

Syera mengetuk pintu kamar Raihan dan memanggil nama Raihan.


Bersambung

Guyss tinggalkan like yaahh kalau nggak aku ngambek !!

Terjerat Cinta Sang Kakak IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang