Bab 16

5.3K 37 0
                                    

Beberapa hari telah berlalu, Syera sudah 2 hari kembali ke rumah sang Kakak itu pun karena Raihan memaksanya dengan berbagai ancaman. Akhirnya, Syera terpaksa mengikuti kemauan sang Kakak ipar. Syera juga telah kembali bersekolah seperti biasa.

Tidak pula terpikir oleh Syera bahwa Raihan telah membuat surat sakit yang palsu demi Syera bisa ikut ujian akhir semester. Selama Syera tidak masuk sekolah, Raihan telah membuatkan dirinya surat sakit dan surat izin cuti selama seminggu.

Entah dari mana ide yang di dapat oleh Raihan sehingga sanggup menutupi dirinya yang kabur dari rumah dan tidak ingin bersekolah.

Namun, Syera tidak ingin terlalu memikirkan hal itu karena yang menjadi pikirannya saat ini adalah hubungannya dengan Raihan yang semakin mendalam.

Syera tidak lagi berpikir untuk melarikan diri, apa lagi dia telah memikirkan hal ini. Sepertinya juga Syima asyik dengan selingkuhannya dan lupa dengan sang suami yang menunggu kepulangannya.

Bukan ingin mengambil kesempatan terhadap apa yang Syima lakukan tetapi, dia juga tidak bisa menolak karena memang hatinya sudah terpaut dengan Raihan.

Singkatnya, Syera pulang ke rumah setelah selesai dengan kegiatan di sekolahnya. Awalnya, raut wajah Syera tampak sumringah karena mobip Raihan sudah terparkir di halaman garansi rumah.

Syera bergegas masuk tetapi apa yang dia lihat setelah memasuki rumahnya, benar-benar membuatnya kecewa, cemburu dan sakit hati.

Syera melihat Syima dan Raihan sedang berpelukan dengan mesra, di mana Raihan mengusap puncak kepala Syima dan Syima mengusap punggung Raihan.

"Aku pulang," sapa Syera agar mereka melihat keberadaannya.

Raihan dan Syima segera melepaskan pelukan setelah mendengar suara Syera. Mereka kompak menoleh ke arah suara Syera tadi.

Syima menatap Syera dengan sinis lalu berkacak pinggang.

"Ke mana kau berapa hari ni? Jangan-jangan kau sudah punya kekasih? Aku tidak mau menanggung malu jika kau hamil di luar nikah Syera! Jadi, kalau kau sudah punya kekasih dan berani tidur dengannya kau harus tanggung sendiri!" ujar Syima dengan nada ketus.

Syera menghela nafas panjang dengan perlahan. Raut wajahnya terlihat datar saja tetapi, siapa tahi hatinya. Syera ingin mengabaikan saja ucapan Syima tetapi Syima kembali bersuara.

"Kalau memalukanku suatu hari nanti akan aku usir kau di depan umum Syera! Biar semua orang tahu kelakuan kau!" ucap Syima lagi kali ini dengan nada menyindir.

Syera menoleh ke arah sang Kakak lalu tersenyum miring.
"Setidaknya aku masih bujang bukan istri orang!" Syera membalas ucapan sang Kakak dan berlalu menuju ke arah kamarnya.

Syima terdiam, wajahnya tiba-tiba berkeringat. Entah kenapa ucapan Syera bagai menyindir dirinya.
'Tidak, Syera tidak tahu,' batin Syima menyakini dirinya sendiri.

Di samping itu, Raihan hanya menatap punggung Syera yang berlalu pergi. Dia tahu pasti Syera sedang kesal dengan dirinya karena sempat berpelukan dengan Syima.

"Mas, lihatlah Syera sudah mulai kurang ajar. Aku yakin dia pasti ada kekasih di luar sana," rengek Syima.

Syima ingin meminta pembelaan dari Raihan tetapi Raihan hanya tersenyum lalu mengusap puncak kepalanya. Hal itu membuat Syima sedikit kesal.

"Mas, mulai besok Mas jangan pulang lambat soalnya aku kan sudah tidak bekerja. Aku juga bosan kalau tidak ada Mas, apa lagi anak-anak masih di rumah bunda," ucap Syima lagi.

"Baiklah, kalau begitu mas mandi dulu ya," jawab Raihan.

Syima mengangguk perlahan dengan tersenyum tipis. Syima merasa Raihan sedikit berubah karena biasanya dia selalu bersemangat untuk berbicara dengannya apalagi Raihan sering menunggu Syima berhenti kerja.

Sekarang keinginan Raihan telah tercapai tetapi Syima merasa Raihan sudah berubah. Namun, bukan berarti Syima akan marah. Syima sama sekali tidak peduli sebenarnya karena dia juga ada rencana dan tujuan sendiri.

"Sudahlah buat apa dipikirkan, lebih baik aku masak dulu untuk ambil hati Mas Raihan." Syima berkata lalu segera menuju ke arah dapur.


--Tbc--

Ps : Guys author agak lama up ya soalnya masih sibuk nulis cerita lain juga ❣️ teruskan mendukung dan jangan lupa VOTE DAN SUBS YA 🫰

Terjerat Cinta Sang Kakak IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang