"Haii... haven't you slept yet?" Tegur Alvin yang muncul tiba-tiba. Aku yang masih lagi sibuk bercerita dengan sahabat-sahabatku menoleh.
"Haii... didn't you sleep earlier?" Soalannya ku jawab dengan soalan.
"I'm awake and feel thirsty."
"Come sit here. I take your some water." Ujarku tapi dia menghalang aku dari bangun.
"It's okay.... I can take by myself." Kata Alvin seraya berlalu ke dapur.
"You didn't join us?" Dia menghampiriku setelah usai minum.
"It's okay. I don't want to disturb your time tonight. I sleep first and you please don't sleep very late okay." Sempat dia memberi pesan bahkan kucupan di dahi turut sama diberikan sebelum dia pamit untuk tidur duluan. Aku senang dengan perlakuannya. Begitulah cara dia memanjakan ku. Mengucup dahi dan memeluk, hanya itu yang dia berani lakukan padaku. Selama bersama Alvin, dia pandai menjagaku dalam erti kata lain. Dia tak melebihi batasan seorang kekasih.
"Ihhh... Sweet amat deh...." Kata Lesti sengaja nak mengusik.
"Iya elah... Itu doang kok. Kalau lo ama gue, lo bakalan jadi wanita terbahagia tau gak." Sambung Harris, Ady pula buat muka meluat.
"Yaudah... Ayok istirahat. Ceritanya dilanjutin besok aja sekalian jalan-jalan." Ajak Rey.
"Awal lagi kok bambang." Rungut Ady.
"Udah setengah dua loh. Awal apaan. Lagian dua ini kan lagi hamil jadi perlu istirahat yang cukup." Kata Billar pula.
"Udah-udah... Gak usah pada ribut. Kalian dipersilakan istirahat di kamar tamu ya and for you Mr Rey and Mr Billar, malam ini bini-bini kalian tidur ama gue." Kataku and wajah suami-suami itu jelas cemberut tapi terpaksa redha bila isteri-isteri mereka setuju dengan cadanganku.
"Gue bisa ngak join sekali?" Usik Harris. Aku tayangkan tangan yang digenggam buatkannya tertawa.
"Kalian masuk duluan. Gue bawa ini ke dapur bentar." Ujarku seraya merapikan meja yang penuh dengan sisa-sisa makanan.
"Yaudah kami bantuin." Kata Dinda.
"Hey mom to be.... You baby already tired so just take a rest first. Can you?" Bebel ku seraya mengusap lembut perut Dinda dan Lesti. Keduanya terpaksa akur. Aku membawa dulang yang berisi pinggan dan cawan yang kotor. Para lelaki sudahpun masuk berehat.
Sedang aku khusyuk membasuh cawan yang kotor, aku tersentak dengan kehadiran seseorang. Saat menoleh ke belakang, terlihat sosok Lee yang sedang mencapai cawan bersih. Mungkin dia nak minum kot, bisik hati kecilku. Aku yang jelas sudah kekok cuba mengawal ketidakselesaan ku terhadapnya. Aku just buat macam takde kewujudannya disitu tapi tanpa sedar dia sudahpun ada disampingku buatkan aku hampir melatah. Shock berat oiii! Dia menahan senyum melihat kelakuanku dan meletakkan cawan kotor itu ke singki.
"Kenapa you tak tidur lagi?" Soalku cuba untuk beriak seperti biasa. Tanpa jawapan dia masih memerhati. Melihat dia yang memilih untuk berdiam buatkan aku menyudahkan tugasku secepat mungkin. Betul-betul macam cakap dengan hantu!
"Okay I'm done. You masuk la rehat." Ujarku pamit tapi laju dia menghalang. Menahan tanganku untuk pergi. Aku memandangnya.
"Why?" Soalku.
YOU ARE READING
Stay With Me?
FantasySi gadis yang mencari erti sebenar dari kata cinta, entah sudah berapa banyak tempat dituju bahkan sampai pelusuk dunia dia mencari tak kunjung ditemui. Tapi betul ke dia travel ke merata tempat hanya kerna cinta semata ataupun ada alasan lain? Dia...