Ninoy Aquino International Airport, Philippines.
Penerbangan yang memakan masa 4 jam 35 minit tidak mampu menghilangkan sesak di dada. Melihat sekeliling yang jelas asing saat ini buatkan aku tersenyum pahit. Buat pertama kalinya destinasi pelarianku menyedihkan.
Deringan telefon menghentikan lamunanku. Setelah mengabarkan insan di talian tentang keberadaanku, seseorang mulai mendekatiku.
"Miss Elsa?" Tegur seorang lelaki berusia dalam 30an.
"Ricard?" Dia mengangguk seraya menghulurkan tangan tanda perkenalan. Setelah itu dia membawaku ke hotel penginapan.
"Take your rest for today, tommorow I will come to pickup you here." Kata Richard ramah. Aku mengangguk seraya mengucapkan terima kasih.
"Miss Elsa..."
"Just asking what on your mind right now. I'm will okay with that." Kataku bila Richard seolah ragu untuk menyoal.
"Miss... Are you sure to take this case?" Soalnya.
"We will see tommorow." Ujarku seraya pamit padanya. Seperti yang dijangkakan, mereka seringkali ragu dan tak percaya untuk seorang perempuan yang usianya masih lagi di awal 20an melakukan kerja seperti ini. Kata mereka pekerjaan ini tidak sesuai bahkan siap meremahkan lagi. But bak kata pepatah orang melayu, tak kenal maka tak cinta.
************************************
Awal pagi lagi, Richard sudah menjemputku dan membawaku untuk bertemu dengan majikan @ klienku. Rumah majikan Richard tepat ada di tengah pusat bandar. Tak memakan waktu yang lama untuk kami sampai ke sana. Bila sampai saja, kami diperiksa terlebih dahulu oleh pengawal di pintu pagar sebelum dibenarkan masuk. Penjagaan rumahnya rapi siap dikawal oleh beberapa bodyguard lagi. Aku tak terkejut untuk itu kerna awal-awal lagi aku sudahpun menyelidikinya.
Robert seorang pengusaha a.k.a businessman berjaya tapi tanpa orang lain ketahui, dia merupakan penjual alat senjata api import and export. Sebabtu kaya nau-nau!
"Are you sure you can do this job?" Soalan seseorang yang tiba-tiba muncul tanpa sempat menyapa!
"Absolutely." Ujarku singkat.
"If you can't?"
"It's up to you, if you want me to settle down your case so trust me if not, I will go." Ucapku bila mana dia tak yakin dengan kebolehanku.
"Okay. I give you one week to settle this."
"Just give me one day." Senyuman sinis dia berikan.
"Don't be so arrogant young girl. I already hear your word from many people but still they can't settle that." Aku tersenyum seraya menghulurkan tangan. Dia memandangku pelik.
YOU ARE READING
Stay With Me?
FantasySi gadis yang mencari erti sebenar dari kata cinta, entah sudah berapa banyak tempat dituju bahkan sampai pelusuk dunia dia mencari tak kunjung ditemui. Tapi betul ke dia travel ke merata tempat hanya kerna cinta semata ataupun ada alasan lain? Dia...