"La... Tumben amat lo peluk-peluk." Kata Billar bila aku tiba-tiba memeluknya bersama Lesti. Aku peluk serentak tau so takde isu aku nak rampas Billar dari Lesti.
"Emang lo gak suka dipeluk cewe cakep kayak gue." Usikku seraya melepaskan pelukan.
"Kepedean amat lo!" Sambungnya lagi.
"Sa... Lo okay kan?" Soal Lesti risau. Mungkin dia merasa lain dengan kelakuanku tengah hari ni. Aku tersenyum lalu mengangguk.
"If one day gue ngak ada, lo pasti kangen berat ama gue. So gue ingatin ya rindu itu berat biar aku aja." Billar buat muka meluat dan aku tertawa lepas.
"Emang lo mau kemana sih. Bukannya lo cuman ke bandara jemput bisnes partner Rey ya?" Soal Lesti masih lagi dengan kerisauannya.
"Iyaa.... Ngak ada apa-apa kok. Gue cuman bersyukur banget punya sahabat kayak kalian and the is my first time in life bisa punya sahabat sekeren kalian." Kataku lagi meyakinkan Lesti.
"Please take care each other okay." Kataku lagi seraya memeluk Lesti kembali.
"Ngak usah banyak drama deh! Buruan lo jemput tu orang. Ntar macet parah loh!" Billar dan Lesti terpaksa pulang ke rumah sebentar kerna Lesti terlupa bawa tudung yang sesuai untuk majlis petang ini.
"Ady....." Jeritku bila melihat Ady yang sibuk menyusun kerusi. Ady berpaling lalu berlari ke arahku.
"Kenapa? Mau gue temenin?" Soalnya. Aku menggeleng lalu memeluknya. Ady kebingungan tapi dalam masa yang sama dia tetap membalas pelukanku.
"Lo okay kan?" Soal Ady sama seperti Lesti. Aku sekadar mengangguk dalam pelukannya.
"Thanks udah jadi sahabat gue." Ucapku. Dia menolakku perlahan lalu memandangku. Aku membalas pandangannya dengan senyuman.
"Gue baik-baik aja. Cuma sedikit melo, ngak tau kenapa." Sengihku.
"Kalian ngapain sih pada pelukan segala." Sampuk Harris yang entah dari mana munculnya.
"Lo juga makasih banget...." Kataku seraya memeluk Harris pula. Dia jelas terkejut berat tapi dalam terkejut dia masih membalas pelukan itu.
"Lo sedih ya Rey nikah?" Soal Harris tanpa berlapik.
"Laa ngapain gue sedih. Ngak laa.. Gue cuman pengen ngucapin makasih aja ke kalian kerna udah jadi sahabat yang baik buat gue. Selama ini udah banyak banget yang gue lakuin bareng kalian tapi gue ngak pernah bilang makasih."
"Benar... Lo...."
"Gak usah gombalin, hati gue udah kalis sama ayat-ayat manis kamu mas." Sengihku yang tahu Harris akan mengeluarkan ayat-ayat playboynya. Dia tersengih bila trick nya berjaya dibaca kali ini.
"Find your true love and stop begin playboy." Pesanku sambil menepuk lembut pundaknya.
"It's only you." Sengih Harris. Aku sekadar mencebik dan melepaskan pelukan itu.
"Yaudah... Gue mau ketemu pengantin duluan."
"Jangan ninggalin gue tanpa kabar ya." Bisik Ady. Mungkin dia syak sesuatu tapi senyumanku malah jadi tanda tanya buatnya.
"Riss... Lo kira Elsa kenapa ya?" Soal Ady tiba-tiba.
"Kenapa apa? Biasa aja." Sambung Harris.
YOU ARE READING
Stay With Me?
FantasySi gadis yang mencari erti sebenar dari kata cinta, entah sudah berapa banyak tempat dituju bahkan sampai pelusuk dunia dia mencari tak kunjung ditemui. Tapi betul ke dia travel ke merata tempat hanya kerna cinta semata ataupun ada alasan lain? Dia...