BAB 5

1.5K 62 2
                                    

Anna merasa seperti di sidang oleh Amel dan Fathimah. Keduanya kompak menunggu cerita Anna tentang pertemuan nya dengan Gus Hannan. Syifa dan Sisil ikut duduk sambil memperhatikan Anna yang bersiap bercerita.

"Jadi...pada suatu hari seorang gadis bernama Anna Khairunnisa sedang..."

"Annaaaa! Astagfirullah kamu malah ngedongeng. Kita udah serius dengerin kamu cerita lho." teriak Amel, kesal dengan adik tingkat sekaligus temannya itu.

"Haha...ya lagian kalian duduknya udah kayak anak kecil yang lagi dengerin dongeng." ucap Anna tertawa sendiri.

"Ih apaan sih Anna. Kamu hari ini receh banget, sumpah deh." ucap Fathimah.

"Tau nih, udah buruan Anna cerita aja. Toh kamu juga udah janji sama si Amel." ucap Syifa.

"Atau biar aku aja deh Na yang cerita ke mereka." tawar Sisil.

"Yeah jangan lah. Kalau kamu yang cerita, pasti di lebih-lebihkan. Kamu kan lebay." tolak Anna, sambil ketawa. Teman-teman yang lainnya ikut tertawa, karena memang benar ucapan Anna.

"Sabar ya, Sil." ucap Syifa tertawa kecil, sambil mengelus-elus punggung Sisil yang duduk di sampingnya.

"Cepet Anna ceritain sekarang," pinta Amel masih kekeh ingin tau cerita lengkap tentang Gus Hannan.

"Iya iya bawel banget kamu!" kesal Anna.

Setelah itu Anna mulai menceritakan kejadian itu dengan lengkap tanpa di lebih-lebihkan. Terkadang Sisil suka memotong cerita nya dengan menambahkan sesuai dengan yang dia lihat.

Anna tetap melanjutkan ceritanya sampai selesai. Amel dan Fathimah tidak menyangka, Anna berani sekali menendang kemaluan nya.

Syifa membela Anna, karena dia dan Sisil pun sama tidak tau tentang Gus Hannan. Jadi apa yang di lakukan Anna juga tidak sepenuhnya salah, tapi soal menendang itu. Syifa juga sedikit terkejut dan sangat takut dengan teman-teman Gus Hannan yang terlihat marah. Tapi beruntung Anna setelah melakukan itu di biarkan pergi oleh Gus Hannan.

Mendengar penjelasan Syifa membuat Amel dan Fathimah memaafkan tindakan Anna. Lalu mereka mulai menggosip Gus Hannan yang terlihat keren dengan jaket motornya itu.

Namun mereka semua terkejut ketika ada yang mengetuk pintu kamar nya. Sama-sama takut suara nya terdengar keluar.

Sisil bangkit dari tempat duduknya mengecek siapa yang mengetuk pintu kamar mereka. "Iya tunggu." ucap Sisil sambil membuka pintunya dengan perlahan-lahan.

"Oh kamu Aminah, iya kenapa?" tanya Sisil setelah tau pelaku nya.

"Aku di suruh Ummi buat ngasih tau Anna sama Fathimah buat bantu-bantu mbok masak." ucap Aminah memberitahu Sisil.

"Oh yaudah nanti aku sampaikan, makasih ya Aminah." ucap Sisil sambil tersenyum ramah.

"Iya sama-sama, Sil. Yaudah aku langsung pamit ya, Assalamualaikum." pamit Aminah sambil tersenyum lalu pergi kembali ke kamar nya.

Sisil menjawab salam Aminah, lalu menutup pintu nya dengan perlahan.

"Siapa Sil?" tanya Amel.

"Itu tadi si Amina cuma mau nyampein pesan Ummi doang. Katanya Anna sama Fathimah di minta bantuin mbok masak. Kayaknya buat Gus Hannan deh." ucap Sisil memberitahu Anna dan teman-temannya.

Anna sedikit terkejut sekaligus malas jika harus memasak untuk cowok menyebalkan itu. Tapi terpaksa harus langsung memenuhi perintah Ummi. Paling tidak Anna tidak sendiri, ada Fathimah yang menemani dia.

Setiba nya Anna dan Fathimah di rumah Abuya. Langsung di sambut oleh Ummi dan mbok yang sudah menunggu nya di luar rumah.

Anna dan Fathimah di arahkan untuk lewat belakang, agar tidak terlihat oleh laki-laki yang belum jadi muhrim mereka.

Setelah sampai di dapur. Mbok mengarahkan Anna dan Fathimah untuk mengerjakan bagiannya masing-masing. Anna sendiri sudah terbiasa di minta Ummi untuk membantu mbok memasak, apalagi ketika sedang ada tamu.

Alasan Ummi, katanya agar lebih mudah memantau Anna yang suka buat ulah di pesantren. Sebenarnya itu sedikit membuat Anna malu, tapi juga bersyukur. Karena Anna jadi banyak mendapatkan nasihat langsung dari Ummi.

Anna dengan sangat telaten mengiris bawang dan cabai merah. Selesai memotong bahan-bahan masakan, lanjut memotong sayur-sayuran.

Ummi dan mbok tersenyum melihat wajah Anna yang terlihat sangat fokus dalam memasak. Lalu Ummi kembali melanjutkan membuat minuman untuk Gus Hannan dan sahabat nya. Begitu juga dengan mbok, kembali fokus menyelesaikan masakan nya.

***

Gus Hannan, abuya, gus yasin dan sahabat nya, semua berkumpul di ruang tengah. Mereka sedang membicarakan Gus Hannan yang baru selesai pendidikan sampai ke perjodohan.

Tapi Gus Hannan menolak, menurut nya tradisi perjodohan di pesantren itu sudah kuno. Karena Gus Hannan sudah punya calon istri sendiri, walaupun tidak tau bagaimana cara menemukan gadis itu.

Zionex dengan antusias menceritakan kejadian di Cafe ke Abuya, yang sampai membuat Gus Hannan menjadi aneh sikapnya. Robi juga ikut membenarkan apa yang di bicarakan oleh Zionex, kalau Gud Hannan kemarin terlihat sangat aneh. Bahkan waktu sebelum berangkat saja, sempat-sempatnya Gus Hannan berharap gadis itu kembali ke Cafe.

Abuya tertawa bahagia dengan cerita yang di bawakan Zionex dan Robi. Ini kali pertama Abuya mendengar kalau Gus Hannan dekat dengan seorang gadis. Padahal sejak pertama lulus pesantren pun, Abuya pernah menawarkan seorang gadis anak kiyai, tapi Gus Hannan tidak pernah tertarik dan selalu beralasan ingin fokus pendidikan.

Abuya bertanya tentang gadis itu kepada Zionex,  yang sampai membuat Gus Hannan tertarik dengan nya.

"Cantik Abuya, gadis itu sangat cantik sekali. Tapi aku menilai tidak cocok dengan Gus Hannan yang berantakan. Dia perlu mendapatkan seorang istri yang mampu menutupi kekurangan nya itu." ucap Zionex.

"Gitu ya Dion? Abuya juga berfikir seperti itu. Tapi kadang apa yang kita pikirkan belum benar-benar baik untuk Gus Hannan. Yah semoga saja gadis yang di inginkan Gus muda ini baik untuk nya." ucap Abuya sambil tersenyum menatap semua.

"Wah lagi pada ngomongin apa nih, kalian?" tanya Ummi sambil membawa nampan berisi minuman. Di ikut Anna dari belakang yang membawa nampan makanan ringan, sambik menundukkan pandangan nya.

Gus Hannan dan kedua sahabat nya terkejut dengan gadis yang berdiri di belakang Ummi. Robi dan Zionex saling menatap satu sama lain, meminta jawaban.

"Lho kok ada kamu di sini?" ucap Gus Hannan terkejut dengan keberadaan gadis yang dia harapkan datang kembali ke Cafe.

Anna First Love Gus Hannan [Selesai ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang