BAB 40

2.6K 35 7
                                    

Setelah tiga hari berlibur di Labuan Bajo. Sekarang Gus Hannan dan Anna sudah kembali lagi di Bandung. Mereka tidak langsung pulang ke rumah, melainkan menginap terlebih dahulu di kediaman Abuya.

"Gimana sayang, liburan nya?" tanya Ummi sambil tersenyum penuh arti.

"Alhamdulillah Ummi, menyenangkan sekali. Apalagi di sana pantai nya benar-benar cantik banget," ucap Anna dengan wajah nya yang ceria.

Setelah itu Anna mulai menceritakan semuanya ke Ummi, apa saja yang di lakukan nya bersama Gus Hannan di sana. Tapi ada beberapa kejadian yang tidak bisa dia bagi ke Ummi. Karena menurut nya, itu sesuatu yang seharusnya di jaga dan tidak boleh di ceritakan ke siapapun.

Lalu Anna dan Ummi membawakan nampan minuman sama makanan untuk mereka. Semua sedang berkumpul di ruang tengah sambil berbincang dengan Gus Hannan.

"Sini aku bantu," ucap Gus Hannan mengambil alih nampan dari tangan Anna, lalu meletakkan nya di meja.

"Deuh... Pengantin baru," ucap Ummi sambil tersenyum menggoda Gus Hannan dan Anna.

Anna benar-benar di buat salah tingkah sama ucapan Ummi. Lalu dia duduk di samping Gus Hannan sambil tersenyum malu.

Setelah berbicara banyak dengan Abuya dan Ummi. Gus Hannan bersama istrinya ijin pamit ke mereka untuk istirahat di kamar. Lalu dia menggenggam tangan Anna dan berjalan beriringan ke kamar.

"Ih udah, Gus. Aku malu di liatin mereka," ucap Anna merasa tidak nyaman berjalan sambil bergandeng tangan di rumah Abuya.

Lalu Anna membuka pintu kamar Gus Hannan sambil mengucapkan salam. Dia berjalan ke lemari baju untuk mengambil pakaian nya.

"Gus, aku mau mandi duluan. Minta tolong, pakaian kotor nya simpan di keranjang biasa aja. Besok pagi baru aku cuci," ucap Anna tergesa-gesa.

Belum sempat Gus Hannan menanggapi. Anna sudah langsung masuk ke dalam kamar mandi. Lalu dia tersenyum menggelengkan kepalanya sambil berjalan ke kasur.

Sambil menunggu istrinya selesai mandi. Gus Hannan menghubungi Robi dan meminta untuk mengirim laporan Cafe. Lalu dia menutup handphone nya di atas kasur sambil memejamkan mata.

Setelah satu jam Anna membiarkan suaminya tidur. Namun sampai menjelang waktu salat magrib belum juga bangun. Jadi dia terpaksa membangunkan suaminya.

"Gus Hannan, bangun. Ini udah mau magrib," panggil Anna sambil mencubit pelan.

Tiga detik kemudian Gus Hannan bangun sambil menggosok-gosok mata. Lalu melihat seseorang yang sudah membangunkan nya. Saat tau pelakunya, Gus Hannan terkejut dan loncat ke belakang.

Setelah memastikan Gus Hannan bangun, Anna meninggalkan nya dan turun ke bawah untuk membantu Ummi menyiapkan makan malam.

"Aww...!" pekik Gus Hannan meringis kesakitan sambil mengelus-elus pinggangnya. Kemudian Gus Hannan bangun dan berjalan ke kamar mandi.

Sesudah salat magrib, Gus Hannan langsung turun ke bawah untuk bergabung dengan keluarga nya.

***

Sekitar jam sepuluh malam Anna terbangun karena ingin minum. Lalu dia berjalan turun ke dapur untuk mengambil air putih.

Namun ketika turun, matanya tidak sengaja melihat Gus Yasin sedang sendirian duduk di meja makan. Anna merasa penasaran dengan kakak ipar nya itu.

Kemudian Anna menghampiri Gus Yasin dan duduk di samping nya.

"Kamu kenapa melamun sendiri, Gus?" tanya Anna.

Gus Yasin terkejut dengan keberadaan Anna yang tiba-tiba saja duduk di samping nya. Dia benar-benar tidak menyadari kedatangan adik ipar nya itu.

"Gapapa, kamu sendiri?" tanya balik Gus Hannan.

"Oh, kalau aku mau ambil air. Tapi gak sengaja liat Gus Yasin sendirian di sini. Jadi aku samperin deh," jelas Anna sambil tersenyum.

Gus Yasin hanya diam saja dan menatap kosong ke arah langit-langit atap rumah. Itu membuat Anna jadi merasa iba dengan kakak ipar nya.

"Kamu lagi banyak pikiran ya, Gus?" tanya Anna berhati-hati agar tidak menyinggung nya.

"Kenapa? Saya keliatan seperti sedang banyak pikiran, ya?" tanya Gus Yasin sambil tersenyum kecut.

Melihat keadaan Gus Yasin yang seperti ini, membuat Anna tidak tega meninggalkan nya sendirian di sini. Paling tidak, Anna ingin sedikit menghibur kakak ipar nya itu. Agar tidak lagi melamun sendiri.

Sambil tersenyum menggelengkan kepalanya, Anna memberitahu Gus Yasin cara agar tidak stres karena banyak pikiran.

"Jadi setiap aku banyak pikiran karena pelajaran sampai hal lain. Aku pasti selalu cerita sambil menangis. Itu sedikit membuat perasaan aku jadi lega. Aku siap kok dengerin semua cerita Gus Yasin," ucap Anna.

Gus Yasin tertawa kecil melihat Anna yang seperti itu. Tapi dia tetap bersedia mencoba untuk berbagi cerita dengan adik ipar nya.

Setelah itu Gus Yasin mulai menceritakan semuanya kepada Anna. Tentang bagaimana keyakinan nya untuk tetap menunggu calon Ning Yasmin selesai pendidikan di tareem.

Namum semua perjuangan nya itu terasa sia-sia, karena Ning Yasmin di lamar oleh anak ulama besar di tareem. Dia sadar, apa yang pernah di katakan Gus Hannan, ada benarnya.

Seharusnya dia bisa ikhlas melepaskan Ning Yasmin dan mencoba membuka hati untuk gadis lain.

Mendengar cerita pengorbanan Gus Yasin, membuat Anna menangis terharu. Dia tidak bisa membayangkan jika kisah cinta nya itu serumit Gus Yasin. Tapi Anna sangat kagum dengan keyakinan kakak ipar nya itu, yang mau bersabar menunggu. Walaupun pada akhirnya harus di kecewakan oleh takdir.

"Kenapa jadi kamu yang nangis?" tanya Gus Yasin.

"Abisnya aku terharu sama cerita Gus Yasin," ucap Anna.

Namun tiba-tiba saja Gus Yasin memberikan sapu tangan nya di depan wajah Anna. Saat itu juga dia terdiam, karena bingung harus menerima atau menolak nya.

Karena adik iparnya tidak merespon pemberiannya. Kemudian Gus Yasin terpaksa membantu Anna untuk menghapus air matanya.

Anna benar-benar terjebak dalam posisi serba sulit. Di satu sisi dia merasa senang karena bisa sedekat ini dengan Gus Yasin. Tapi Anna juga sadar kalau yang di lakukan nya ini salah, karena membiarkan laki-laki lain berdekatan dengan nya.

Lalu saat Anna memegang tangan Gus Yasin untuk menyingkirkan dari wajah nya. Tiba-tiba saja Gus Hannan datang dan melihat istrinya sedang bersama dengan laki-laki lain.

Gus Hannan tidak menyangka sama apa yang di lihatnya malam ini. Lalu tanpa banyak berpikir, dia langsung menarik Gus Yasin dengan keras. Tangan nya terus memberikan pukulan kepada Gus Yasin.

Saat itu Anna menangis histeris melihat Gus Hannan terus-terusan memukuli Gus Yasin. Sampai membuat wajah kakak ipar nya itu babak belur.

Tapi beruntung Abuya dan Ummi datang untuk memisahkan kedua putra nya yang sedang berkelahi. Lalu Ummi sambil menangis meminta Gus Hannan agar bisa tenang.

Namun Gus Hannan tidak menanggapi ucapan Ummi. Dia lebih memilih menghampiri istrinya dan menarik paksa ke dalam kamar. Walaupun Anna menangis ketakutan, tapi Gus Hannan tidak peduli dan terus menariknya.

Abuya dan Ummi pun tidak bisa berbuat banyak. Karena kondisi Gus Yasin membutuhkan pertolongan secepatnya.

Di dalam kamar, Gus Hannan terus menatap kecewa dengan istrinya itu. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Anna mengkhianati nya. Terlebih melakukan itu sama kakak kandung nya sendiri. Itu membuat Gus Hannan tidak terima.

"Aku kecewa sama kamu!" ucap Gus Hannan sambil berjalan mengambil kunci motor dan jaket nya.

Sambil menghapus air matanya, Gus Hannan berjalan keluar meninggalkan Anna sendiri.

Selesai.

Anna First Love Gus Hannan [Selesai ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang