Tiga hari kemudian, Gus Hannan sedang mengemas kembali barang-barang nya untuk di bawa ke pesantren. Gus Hannan juga sudah memberi kabar ke Abuya, jika hari ini dia akan pulang ke pesantren.
Gus Hannan sangat tidak sabar berjumpa kembali dengan Abuya dan Ummi. Sudah empat tahun dia meninggalkan rumah untuk belajar di mesir. Sekarang tiba di mana Gus Hannan akan melepaskan kerinduan nya itu. Terutama sama Gus Yasin, kakak yang pendiam dan irit bicara itu pasti sudah banyak perubahan dari segi fisiknya.
Setelah semua di rasa sudah selesai. Gus Hannan keluar dari kamar dan menghampiri kedua sahabatnya. "Yuk berangkat! Tapi nanti mampir dulu ya, ke Cafe."
"Mau ngapain ke Cafe? Langsung aja biar gak ribet di jalannya." tanya Zionex bingung.
"Iya kamu mau ngapain dulu di Cafe, bukannya semua laporan sudah aku sampaikan?" tanya Robi yang juga tidak mengerti dengan tujuan Gus Hannan.
"Sudah jangan banyak tanya, sebentar aja kok gak akan lama." ucap Gus Hannan.
Lalu Zionex dan Robi tidak lagi membantah. Karena mereka paham, kalau di teruskan pasti akan semakin lama. Jadi lebih baik di ikuti saja, lagi pula hanya sebentar.
Kali ini Gus Hannan bawa motor sendiri, berkat Zionex dan anggota komunitas bikers subuhan yang sudah mau mengambil motor nya di bandung.
Gus Hannan menggunakan pakaian khas anak motor yang menggunakan celana levis, kaos hitam dan jaket berlogo komunitas. Di tambah kacamata hitam semakin membuat penampilan Gus Hannan terlihat gagah dengan motor gede nya.
Sepanjang perjalanan, Gus Hannan dan kedua sahabatnya menarik perhatian setiap pengendara yang mereka lewati. Wajar saja, karena suara motor gede nya itu lumayan terdengar lebih gagah dan keren. Terlebih jika mereka beriringan di jalan dengan kecepatan sedang. Pasti setiap pengendara yang mereka lewati, akan melihat motor nya sampai benar-benar hilang dari pandangan.
Namun tentunya Gus Hannan dan kedua sahabatnya itu berkendara sesuai dengan aturan dalam komunitas. Di mana tidak mengganggu pengendara lain dengan kebut-kebutan di jalan. Apalagi bersikap arogan ketika ada pengendara lain yang menyalip dan menarik gas dengan sengaja. Itu sangat di hindari oleh Gus Hannan. Jangan sampai emosi kita di jalan membahayakan pengendara lain.
Jadi tetap harus sesuai dengan peraturan dan adab dalam berlalu lintas. Itu jauh lebih baik dan aman untuk diri sendiri maupun pengendara lain.
Setelah sampai di Cafe, Gus Hannan langsung masuk ke dalam ruangan CCTV dan mengecek pengunjung yang di harapkan nya datang. Namun sudah di cek video rekaman untuk hari ini, tidak ada gadis itu.
Gus Hannan bersandar di kursi sambil menatap CCTV tersebut. "Kamu nyari siapa sih, Gus? Sampai niat banget buat ngecek CCTV." tanya Zionex penasaran, "jangan bilang kamu cari gadis itu ya?" lanjutnya.
"Iya, aku pikir dia akan kembali lagi ke sini. Apalagi ini sudah jam pulang anak-anak sekolah." ucap Gus Hannan lemas.
"Astagfirullah, Gus. Kamu ini sudah dewasa loh, kok malah mengharapkan gadis labil yang kita saja tidak tau di tinggal di mana." heran Robi dengan cara berfikir sahabatnya itu.
"Sudahlah lupakan, ayo langsung ke bandung aja." ucap Gus Hannan berjalan lebih dulu dan meninggalkan kedua sahabatnya yang masih kebingungan.
Zionex menatap Robi meminta penjelasan tentang Gus Hannan yang sikapnya sangat aneh. Robi hanya menunjukkan gestur tidak tau nya dan berjalan menyusul Gus Hannan.
"Dih dasar, kok jadi pada ninggalin gue sendiri." monolog Zionex, lalu berlari kecil menyusul Gus Hannan dan Robi.
Gus Hannan langsung menghidupkan motor nya dan melajukan motor nya itu dengan kecepatan sedang. Lalu di ikuti Robi dan Zionex yang juga melajukan motor nya seperti Gus Hannan.
Setelah dua jam lebih perjalanan, akhirnya Gus Hannan, Robi dan Zionex sampai di pesantren Al-Fatih Bandung.
Di depan halaman pesantren sudah banyak santri, ustadz dan ustadzah berkumpul menyambut kedatangan Gus Hannan. Termasuk keluarganya di pesantren.
Gus Hannan membuka helm nya sambil turun dari motor gede. Semua santriwati terpukau dengan ke tampanan anak kedua Abuya dan Ummi.
MasyaAllah gantengnya.
Eh itu siapa?
Gus Hannan itu woy, katanya anak kedua dari Abuya.
Ya Allah jodoh saya.
Aduh calon imam lewat.
A nikah yuk.
Gus Hannan terus berjalan melewati santriwati sambil tersenyum menatap jalan dan di ikuti kedua sahabatnya. Mereka berjalan sedikit cepat untuk menghampiri Abuya dan Ummi.
"Assalamualaikum." ucap Gus Hannan, langsung memeluk Abuya dengan hangat dan mencium tangannya bolak-balik. Lalu Abuya terus membacakan doa sambil mengusap dada dan belakang kepala Gus Hannan.
***
Anna dan teman-teman nya berlari untuk melihat kedatangan anak kedua dari Abuya dan Ummi. Anna terus memaksa menerobos santriwati lain di ikuti sama teman-teman nya di belakang. Walaupun mendapatkan ocehan dari semua santri, mereka tidak peduli dan terus berjalan.
Setelah mendapatkan posisi yang pas dan nyaman untuk melihat. Anan, Syifa dan Sisil terkejut dengan cowok yang sedang berbicara dengan Ummi.
"Loh...itu kan cowok yang waktu kemarin kamu tendang kemaluan nya ya, Na?" tanya Sisil sama terkejut nya dengan Anna.
"Kalian udah kenal sama Gus Hannan?" tanya Fathimah.
"Dih iya bener, Na. Itu di belakang nya ada dua cowok yang kemarin juga. Terus mereka sama-sama pakai jaket anak motor." ucap Syifa, mengabaikan pertanyaan dari Fathimah.
"Wait...kok kalian bertiga bisa ketemu sama Gus Hannan di Cafe. Itu gimana ceritanya?" kepo Amel.
"Ish Amel mulut kamu berisik banget deh. Iya kita pernah gak sengaja ketemu, udah ah gak penting. Aku mau balik ke asrama aja. Bye semua, Assalamualaikum." jelas Anna malas dan meninggalkan semua temannya.
"Eh Anna, kok kita di tinggal sih. Woy Anna! Tungguin." teriak Sisil, lalu berlari menyusul Anna. Di ikuti dengan teman-teman nya yang lain.
Setelah berhasil keluar dari kerumunan para santriwati. Mereka terus berjalan ke asrama sambil memdesak Anna untuk menceritakan pertemuan nya dengan Gus Hannan.
Tapi Anna tidak memedulikan desakan Amel yang terdengar sangat ribet, karena terlalu kepo dengan urusan orang lain. Namun bukan Amel namanya kalau berhenti begitu saja ketika keingintahuan dia tidak di respon.
"Ish dasar ya nih orang. Yaudah iya iya nanti kalau udah di asrama aku ceritain, puas kamu!" jengah Anna terhadap Amel yang tidak menyerah dan terus mendesak nya.
Lalu Amel bersenandung kesenangan, rencana nya berhasil membuat Anna menyerah. Teman-teman nya yang lain hanya tertawa melihat tingkah absur Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna First Love Gus Hannan [Selesai ✔]
Novela Juvenil[ CERITA INI SUDAH SELESAI ] Seorang Gus Muda bernama Hannan baru pertama kalinya merasakan jatuh hati pada seorang gadis. Lalu mereka kembali bertemu di pesantren milik Abuya nya.