"Anna tolong Ummi ya, bantu bawain nampan makanan ini ke dalam bareng sama Ummi. Itu tinggalin dulu aja, biar mbok sama Fathimah yang nyelesain." ucap Ummi.
Anna terdiam berfikir, ingin menolak tapi tidak berani. Mau membantu tapi takut bertemu dengan Gus Hannan. Sedangkan Anna ingin menghindari cowok menyebalkan itu.
"Kamu gak mau bantu, Ummi?" tanya Ummi bingung dengan Anna yang tidak merespon permintaan nya.
"Enggak kok Ummi, aku mau bantuin Ummi." ucap Anna tertunduk.
"Terus kenapa tadi kamu diem aja." tanya Ummi sambil menatap Anna.
"Maaf Ummi, aku cuma takut." jujur Anna tapi tidak berani menatap Ummi.
"Gapapa sayang, sebentar aja kok. Setelah itu kamu kembali ke dapur, bantuin mbok masak." ucap Ummi merass tidak enak dengan Anna.
Setelah itu Anna berjalan masuk mengikuti Ummi dari belakang, sambil membawa nampan makanan ringan.
Anna terus terbayang dengan segala kemungkinan yang terjadi, setelah Gus Hannan melihat nya di sini. Walaupun ingin sekali kabur dan pergi entah ke mana. Tapi tidak mungkin Anna melakukan itu dalam situasi seperti sekarang ini. Yang ada Anna hanya bisa pasrah, berharap Gus Hannan tidak melakukan hal yang membuat nya sulit menahan emosi.
Sambil menunduk Anna membawa nampan itu di belakang Ummi. Namun sial nya Gus Hannan menyadari keberadaan dia ketika Ummi berbicara. Padahal Anna berharap sekali setelah meletakkan makanan, langsung cepat-cepat kembali ke dapur. Tapi itu hanya sampai di bayangan nya saja.
"Lah...iya bener. Itu gadis yang kemarin sudah mengancam masa depan kamu, Gus." ucap Zionex, membuat semuanya terdiam.
Anna semakin ingin secepatnya kabur dari sini. Ucapan cowok itu benar-benar membuat Anna merasa sangat malu sekaligus kesal. Tapi dalam situasi seperti ini, Anna cuma bisa diam saja sambil tertunduk malu.
"Apa maksud kamu, Dion?" tanya Abuya.
Gus Hannan menatap sahabat nya itu, bermaksud untuk tidak membahasnya ke Abuya. Tapi tetap saja Dion menjelaskan semuanya kepada Abuya dan yang lain. Gus Hannan merasa tidak enak hati dengan gadis itu yang terlihat sedang tertekan.
"Apa benar itu, Anna?" tanya Ummi tidak percaya dengan cerita Zionex.
"Maafin saya Ummi, saat itu saya belum mengenal siapa Gus Hannan dan tidak pernah melihat nya. Jadi itu hanya respon diri saya ketika ada laki-laki lain yang berani mengganggu." jelas Anna jujur kepada Ummi dan Abuya. Lalu kembali menunduk, berharap ini cepat selesai.
"Yaudah gapapa Anna. Pokoknya nanti Ummi mau dengar cerita lengkap nya versi kamu. Agar semuanya tidak menjadi salah paham. Karena Ummi tau, kamu tidak akan melakukan itu tanpa ada sebab." ucap Ummi percaya dengan Anna.
"Makasih Ummi, saya ijin kembali ke dapur ya. Sekali lagi saya minta maaf atas tindakan yang tidak sopan kepada Gus Hannan. Assalamualaikum." ucap Anna sambil menunduk, lalu berjalan meninggalkan ruang tamu.
Anna merasa lega setelah sampai di dapur. Namun rasa kesalnya itu masih memuncak terhadap teman nya Gus Hannan.
Fathimah berjalan menghampiri Anna. Lalu menanyakan apa yang terjadi di dalam dengan Gus Hannan.
Anna menaikkan alis nya bingung, kenapa yang di tanya Gus Hannan. "Kok kamu malah tanya tentang Gus Hannan? Harusnya kan kamu tanya, apa yang terjadi di dalam. Itu aja." tanya Anna heran sekaligus curiga dengan Fathimah.
Tapi Anna tidak peduli dan tidak ingin tau tujuan Fathimah bertanya seperti itu. Anna hanya ingin cepat selesai masak, lalu kembali ke asrama.
***
Setelah selesai Sholat Magrib, Gus Hannan mengantar kedua sahabatnya ke parkiran. Sambil berjalan Zionex kembali membahas soal gadis itu. Gus Hannan menanggapi dengan santai.
"Itulah yang namanya takdir. Kan sudah aku bilang, kalau aku berjodoh dengan nya, pasti akan kembali di pertemanan. Walaupun aku juga sedikit terkejut, karena bertemu di tempat yang tidak pernah terbayangkan." ucap Gus Hannan sambil tersenyum.
"Congrats deh ya, Gus. Semoga aja kalau memang gadis itu berjodoh sama kamu. Aku harap dia gadis yang tepat untuk mendampingi kamu sampai seumur hidup." ucap Robi berharap yang terbaik untuk sahabat nya.
Gus Hannan mengamini doa sahabat nya itu dalam hati. Walaupun semua belum tentu berjalan sesuai harapan, tapi tidak ada salahnya untuk berdoa meminta yang terbaik.
Seperti nasihat yang selalu Abuya ucapkan, berprasangka baik kepada Allah agar hasilnya menjadi baik. Itu juga yang selalu Gus Hannan yakini, bahwa Allah pasti akan kasih jodoh yang terbaik untuk nya.
Sesampai nya Gus Hannan mengantar kedua sahabat nya di parkiran. Mereka langsung ijin pamit ke Gus Hannan untuk pulang ke rumah.
Mereka saling bersalaman khas anak motor. Lalu Gus Hannan memberikan pesan, agar sahabat nya itu berhati-hati dan menghindar gesekan di jalan.
Setelah itu Gus Hannan menjawab salam Robi dan Zionex sambil melihat punggung mereka sampai tidak terlihat lagi.
Lalu Gus Hannan kembali berjalan ke rumah Abuya. Namun langkah nya berhenti ketika namanya ada yang memanggil. Gus Hannan berpaling ke samping melihat seorang santriwati berjalan menghampiri nya sambil menunduk.
"Iya ada apa, dek?" tanya Gus Hannan sopan, sambil menjaga jarak dan pandangan nya.
"Emmm...aku Fathimah, Gus. Temannya Anna." ucap Fathimah sangat gugup ketika sudah berhadapan langsung dengan Gus Hannan. Padahal sebelumnya Fathimah sudah menyiapkan kata-kata yang pas untuk menyapa Gus Hannan.
"Iya kenapa?" tanya Gus Hannan ingin langsung ke tujuan gadis itu menghampiri nya.
"Itu Gus..." ucap Fathimah terbata-bata.
"Maaf saya harus pulang. Tidak baik juga berlama-lama dengan yang belum muhrim. Assalamualaikum." pamit Gus Hannan meninggalkan Fathimah.
Fathimah menyesal lidahnya sulit sekali untuk berbicara lancar, jika dirinya hanya ingin mengucapkan permintaan maaf atas tindakan Anna yang tidak sopan.
Namun sayang semua tidak berjalan sesuai dengan bayangan nya. Lalu Fathimah kembali ke Masjid untuk setoran hafalan Nadzom Alfiya bersama teman-teman nya.
"Kamu habis dari mana dulu sih, kok lama?" tanya Amel penasaran, karena biasanya berangkat bareng. Tapi tadi Fathimah tidak terlihat olehnya.
"Ada deh pokoknya. Yang lain udah pada selesai setoran, ya?" tanya Fathimah mengalihkan pembicaraan yang sedikit menyudutkan dia.
Amel menatap curiga temannya. "Iya mereka udah selesai dari tadi." ucap Amel tetap menjawab pertanyaan Fathimah.
Setelah itu Amel benar-benar terus memperhatikan Fathimah yang menurut nya mulai mencurigakan. Padahal sebelumnya terlihat biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna First Love Gus Hannan [Selesai ✔]
Teen Fiction[ CERITA INI SUDAH SELESAI ] Seorang Gus Muda bernama Hannan baru pertama kalinya merasakan jatuh hati pada seorang gadis. Lalu mereka kembali bertemu di pesantren milik Abuya nya.